Jurnalis Independen: Disebutnya nama
petinggi militer, Panglima ABRI Jenderal Moeldoko dalam BAP tersangka kasus
korupsi SKK Migas Rudi Rubiandini tak urung membuat “gila” Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dengan mengeluarkan stetmen “mengurung”
sang Panglima TNI.
Pernyataan tersebut dikeluarkan
Abraham mengisi diskusi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai Nasdem. Abraham
Samad mengklaim tak gentar memeriksa panglima TNI, Moeldoko terkait kasus SKK
Migas.
"Misalkan ada nama-nama itu
(Moeldoko) dan kita butuhkan maka yang bersangkutan akan kita panggil. Jadi,
KPK tidak punya kendala teknis dan juga kendala pisikologis untuk memanggil
para petinggi termasuk seorang Panglima TNI sekalipun," ujar Ketua KPK,
Abraham Samad, sebelum mengisi diskusi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I
Partai NasDem, di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/12).
Nama Moeldoko, masuk dalam Berita
Acara Pemeriksaan (BAP) milik tersangka Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
Ketika dikonfirmasi hal itu,
Abraham mengatakan bahwa belum melihat
BAP Rudi Rubiandini secara keseluruhan. Keterangan Rudi pun baru bersifat
berdiri sendiri.
"Hingga kini, KPK masih
mendalami keterangan Menteri ESDM Jero Wacik guna lakukan sinkronisasi antara
keterangan yang satu dengan lainnya," kata dia.
Di kalangan wartawan, beredar BAP
yang mengaitkan nama mantan KSAD Jenderal TNI Moeldoko disebut-sebut pernah bertemu
dengan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Gambir dan rumah dinas
Moeldoko, Jalan Denpasar.
Sementara dari pengakuan Panglima
ABRI, Jenderal Moeldoko terlontar pengakuan jika dirinya pernah duduk bareng
dengan tersangka Kepala SKK Migas nonaktif, Rudi Rubiandini guna membahas
pengamanan objek vital.
"Rudi memang pernah ketemu
saya saat saya jabat KSAD, waktu beliau ke Mabes AD. Saat itu terjadi diskusi
antara saya dan beberapa asisten Rudi Rubiandini. Dia pertamanya mengenalkan
diri lantaran masih pejabat baru, demikian juga, saya. Setelah itu tidak ada
kelanjutan dari pertemuan tersebut," ujar Moeldoko, di Markas Divisi
(Madif) 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (3/12).
Menurut dia, dalam pertemuan itu
tidak ada konteksnya soal urusan bisnis, melainkan membahas kegiatan eksplorasi
atau yang berkaitan dengan migas yang banyak alami resistensi dengan
masyarakat.
"Jadi konteksnya itu, tidak
ada urusan bisnis. Ngapain aku urusin bisnis," kata Panglima TNI.
Ia menjelaskan, dirinya selaku
pejabat yang bertanggung jawab masalah tersebut siap membantu menyelesaikan
permasalahan itu.
Moeldoko pun memberikan saran
kepada Kepala SKK Migas agar kegiatan eksplorasi atau yang berkaitan migas juga
memperhatikan persoalan masyarakat.
"Bapak harus dekati
masyarakat. Jangan sampai nanti setelah berjalan malah semakin terjadi
resistensi," kata Moeldoko kepada Rudi saat itu.
Namun, tak lama setelah
pertemuan, Rudi Rubiandini ditangkap oleh KPK. Tetapi, kerja sama pengamanan
objek vital dengan Pertamina tetap berjalan.
"Ya setelah itu karena
beliau (Rudi Rubiandini) tertangkap, ya tidak berlanjut. Kalau dengan pertamina
tetap berlanjut," jelas Panglima TNI pada wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar