Senin, 23 Desember 2013

NCID: Warga Kota Solo Jangan Dukung Jokowi Sebagai Capres 2014

Jurnalis Independen: Elektabilitas Joko Widodo atau yang biasa disapa Jokowi untuk maju sebagai calon Presiden pada 2014, ternyata tidak sepenuhnya didukung oleh warga solo yang merupakan tempat asalnya sewaktu menjabat sebagai Walikota.

Pusat Kajian Demokrasi Indonesia Nurjaman Center(NCID) melakukan survei di kota Solo yang merupakan tempat asal dimana Jokowi menjabat sebagai Walikota hampir 2 periode.

Direktur Eksekutif  Nurjaman Center Jajat Nurjaman mengatakan dari hasil survei yang dilakukan NCID di kota Solo pada 23 November  -  14 Desember 2013, kepada 1100 responden dengan metode multistage sampling (acak) serta estiminasi kesalahan 2,6% menyebutkan , 41%  warga Solo mendukung Jokowi untuk maju pada pilpres 2014, sementara itu 15 % tidak peduli serta 46% tidak mendukung.

Ada beberapa alasan kenapa mereka tidak mendukung Jokowi untuk maju pada Pilpres 2014.
Pertama, warga Solo merelakan Jokowi yang sebelumnya sebagai Walikota Surakarta (Solo) untuk maju pada pilgub DKI Jakarta dengan alasan karena Jokowi sudah 2 periode menjabat sebagai Walikota.

Kedua, warga Solo berharap Jokowi dapat menyelesaikan janjinya kepada warga DKI Jakarta sebagai bukti jika beliau bukan tipe pemimpin yang hanya bisa mengumbar janji sewaktu kampanye.

Ketiga, warga Solo mengaku akan mendukung penuh jika Jokowi maju sebagai calon Presiden setelah menyelesaikan tugasnya di Jakarta dan tidak selalu dibawah bayang–bayang ibu Mega tetapi sebagai Jokowi yang selama ini mereka kenal yaitu pro rakyat.

Pemimpin yang dapat bertanggung jawab kepada ucapannya, karena mustahil seorang pemimpin dapat dikatakan baik jika ucapannya tidak dapat dipegang..." Tutup Jajat

Dari beberapa alasan warga solo tersebut dapat disimpulkan jika saat ini tidak hanya rakyat solo tetapi perasaan seluruh warga Indonesia yang merindukan sosok pemimpin yang tidak hanya mampu bersikap tegas serta pro kepada rakyat, tetapi pemimpin yang dapat bertanggung jawab kepada ucapannya, karena mustahil seorang pemimpin dapat dikatakan baik jika ucapannya tidak dapat dipegang. Tutup Jajat.
Foto Jokowi: Eksis Gonta Ganti Gaya Demi Pencitraan Pro Rakyat

Hebat betul tim sukses Jokowi yang membuat dirinya bahkan lebih eksis daripada manekin yang menghiasi toko pakaian di mal atau pusat perbelanjaan, ladang manekin akan tergerus dengan hadirnya Jokowi.

Tak lelah bergonta-ganti gaya, pakaian putih polos, lalu berubah menjadi pakaian raja jawa, lalu menggunakan pakaian ala pangeran Jayakarta dan tak malu tampil ala tulang becak sekalipun.

Jokowi bahkan lebih eksis daripada manekin yang menghiasi toko pakaian di mal atau pusat perbelanjaan..

Simak tim sukses yang membidani pencitraan busana jokowi dan tim fotografer yang siap mengabadikannya demi exposure sampai ruang angkasa dan planet Pluto sekalipun... 

1. Baju Putih Kebangsaan Dengan Latar Penggusuran Paksa

2. Baju Kotak-Kotak Merah Hitam Kampanye Cagub DKI Jakarta

3. Baju ala Wali Songo makan di warteg

4. Baju bak Raja Jawa

5. Berlakon bak tukang tambal ban

6. Bergaya ala tukang becak

Bahkan pemilik manekin pun tak sudi bergaya ala tukang becak dan tambal ban. Duh dagelannya Jokowi..

Rakyat cerdas tau siapa cukongnya Jokowi, baca disini selengkapnya
MafiaWar (12): Jokowi Bukan Manusia Setengah Dewa, Tapi Boneka Cina
[rima/hidayat/voa-islam.com]
- See more at: http://www.voa-islam.com/read/indonesiana/2013/12/23/28276/ncid-warga-kota-solo-jangan-dukung-jokowi-sebagai-capres-2014/#sthash.RhtfS52M.dpuf


Tidak ada komentar: