Minggu, 22 Desember 2013

Satreskrim Kepolisian Surabaya Gerebek Pemalsu Miras Oplosan

Jurnalis Independen:  Miras palsu dan oplosan telah terbukti merampas banyak nyawa. Anehnya masih banyak warga yang bertindak asal dapat uang, hingga tetap berani melakukan hal itu, mungkin karena hukamnya ringan?
Salah satu produsen miras palsu itu digerebek anggota Unit Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satreskrim Polrestabes Surabaya.Dari pabrik rumahan di Jalan Dukuh Kupang tersebut, petugas menyita ratusan botol dan bahan pembuat miras oplosan. Petugas juga menangkap dua pembuat miras palsu pada Sabtu (21/12) itu. Mereka adalah Margiono, 28, warga Jalan Dukuh Kupang; dan Selamet, 45, warga dari Asemrowo.

Mereka memalsu miras merek Hennessy, Chivas, Jack Daniels dan Guinness. Total ada satu krat bir dan 401 botol miras merek-merek tersebut. Termasuk, 25 botol kosong yang ditemukan pada saat penangkapan.Kapolrestabes Surabaya Kombespol Setija Junianta menjelaskan, pengungkapan kasus itu merupakan pra Operasi Lilin Semeru 2013 untuk pengamanan Natal dan tahun baru. Sasaran utama memang miras. Bukan hanya satreskrim yang diminta untuk mencari miras. Satsabhara juga berperan menyita ratusan botol miras. "Jadi, saat operasi lilin berlangsung, kondisi jadi lebih kondusif," ujarnya di Mapolrestabes Surabaya (22/12).

Setija mengungkapkan, home industry miras oplosan itu sudah berlangsung enam bulan terakhir. Para pembuatnya memasok miras ke sejumlah kafe hiburan malam dan warung-warung pinggir jalan. Peredarannya di sekitar lokalisasi Dolly dan sejumlah daerah di Gresik dan Sidoarjo."Modusnya, mereka menggunakan botol minuman asli, tapi isinya oplosan. Jadi, tidak terlalu kentara," katanya.

Bahan-bahan campuran itu, antara lain, alkohol 96 persen, cola, soda, dan pewarna. Seluruh bahan-bahan tersebut diramu dengan komposisi tertentu sehingga rasanya mirip dengan miras asli. Pencampuran bahan-bahan itu menggunakan stoples plastik berukuran 30 liter. Hasil racikan lantas dikemas dalam botol-botol miras.Memang, botol-botol itu asli. Sebab, para pembuat miras oplosan tersebut membelinya langsung dari kafe-kafe yang biasa menyediakan miras. Mereka secara khusus mencari botol yang masih bagus, terutama stiker merek dan bagian tutup botol yang masih tertinggal segelnya. Tujuannya, konsumen tidak curiga.Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman menambahkan, untuk lebih meyakinkan konsumen, pembuat miras oplosan itu juga membuat segel palsu. Caranya sederhana. Cukup menggunakan plastik yang warnanya mirip dengan segel asli.@


Tidak ada komentar: