Jurnalis Independen: Fathorrasjid
mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, telah bebas hari
dari Rumah Tahanan Klas I Medaeng, Surabaya. Namun Fathorrasjid membawa dendam
pada para koruptor lainnya, ia berjanji akan membongkar koruptor kelas kakap
yang selam aini menjadi incaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Keluarnya Fathorrasjid mantan
Ketua DPRD Jatim menjadi “ancaman” bagi koruptor di wilayah Jatim. Hal itu
terlihat dari statemen mantan narapidana kasus korupsi itu yang rencananya akan
membongkar kasus-kasus korupsi yang merajalela di Jatim yang sedang menjadi
sorotan KPK.
Sebelumnya, Ketua KPK Abraham
Samad, telah memberikan sinyal jika timnya akan mengobok-obok Propinsi Jawa
Timur yang selama ini menjadi lahan korupsi yang tak tersentuh oleh KPK. Para
koruptor di Propinsi kekuasaan Soekarwo dan Gus Ipul ini dinilai Abraham Samad
sangat canggih dan terkenal dengan gerakan tutup mulutnya. Karenanya,
belakangan pihak KPK merencanakan dan menyiapkan timnya untuk menguak
kasus-kasus korupsi di Jatim. Di duga, keluarnya Fathorrasjid menjadi momen
tepat bagi KPK untuk mengorek kasus korupsi yang ada di Jatim. Hal itu terkuak
dengan adanya jumpa pers yang akan dilakukan oleh Fathorrasjid siang nanti di
RM “Halo Surabaya”, jalan Bubutan Surabaya.
Diketahui tadi pagi sesuai
rencana, mantan Ketua DPRD Jatim, Fathorrasjid akhirnya bebas dari Rutan Klas I
Surabaya di Medaeng.
Fathorrasjid keluar dan pergi
bersama istri dan pengacaranya sekitar pukul 09.00 WIB.
Kepala Rutan Klas I Medaeng,
Kadiyono menuturkan, sesuai rencana semula, maka proses administrasi pada
Fathorrasjid dan pengacaranya, Sunarno Edi Wibowo, dilakukan sejak pukul 07.00
WIB.
“Pengacara sudah datang sejak
pagi tadi,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (26/12/2013).
Dijelaskan, proses administrasi
yang diselesaikan Fathorrasjid tandatangan surat pembebasan, kesehatan dan
pengambilan foto.
Sekitar pukul 08.00 WIB, proses
administrasi pada Fathorrasjid sudah selesai. Kemudian, pengacaranya Sunarno
Edi Wibowo yang juga ikut menyelesaikan administrasi.
“Mereka meninggalkan rutan
sekitar pukul 09.00 WIB,” katanya.
Sedangkan sebelum Fathor bebas,
dia sudah dijemput Wibowo dan istrinya dengan mobil Toyota Rush.
Sebelum pergi, Fathor sempat
bersalaman dengan beberapa pengunjung. Saat di dalam mobil, Fathor sempat
berteriak ‘merdeka’ dan melambaikan tangan.
“Kami akan ke Kejari Surabaya
untuk menyelesaikan proses administrasi disana. Setelah itu, kami akan
menggelar tanya jawab seputar kasus P2SEM sekitar pukul 13.00 WIB,” papar
Fathorrasjid.
Fathorrosjid: Ada Koruptor P2SEM
yang Diselamatkan
Di RM Hallo
Surabaya Mantan Ketua DPRD Jatim Fathorrosjid yang juga mantan napi Medaeng,
Kamis (26/12/2013) akibat Kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat
(P2SEM), mengadakan klarifikasi dengan pihak media dan berharap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) bertindak cepat menangkap koruptor kakap lainnya di
Jatim.
Acara tersebut juga dihadiri
mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya
Musyafak Rouf.
“KPK bisa menangkap koruptor
kelas wahid di Jatim dengan cara membongkar kasus P2SEM. Apa saya ini yang
dimaksud koruptor kelas wahid, atau ada koruptor kelas wahid lainnya. KPK harus
bisa tangkap itu,” tegas Fathorrosjid kepada wartawan.
Fathor menganggap pertemuan
dengan media kali ini, diharapkan bisa memberi pencerahan awal bagi masyarakat
Jatim tentang adanya rekayasa tingkat tinggi dalam penanganan kasus korupsi
P2SEM. “Saya kan dikorbankan dalam kasus P2SEM, berarti ada juga yang
diselamatkan. Ini artinya ada tebang pilih,” tukas ketua Tim Ranjau 09 ini (aliansi
korban kasus P2SEM).
Dengan pernyataan Ketua KPK
Abraham Samad bahwa ada koruptor kelas wahid di Jatim, menurut dia, dirinya
bukanlah koruptor sesesungguhnya di Jatim. “Saya sesungguhnya hanyalah korban
politik korupsi tingkat tinggi dan hanya menjadi tumbal hukum oleh koruptor
kelas wahid yang belum tersentuh itu,” tudingnya.
Sebelumnya, sesaat setelah keluar
dari pintu penjara Rutan Medaeng yang mencengkeram dirinya selama 4,6 tahun
karena kasus korupsi P2SEM, Fathorrosjid mengaku akan kembali konsentrasi ke
panggung politik.
Pria yang akrap di sapa Gus
Fathor itu bakal mempersiapkan diri untuk pencalonan Pilbub Situbondo 2015.
Dirinya akan kembali konsentrasi mendekati masyarakat dan elemen yang ada untuk
persiapan Pilbup 2015.
“Sudah banyak yang melamar
kepadanya soal pencalonan bupati 2015 mendatang. Selain dari unsur kyai yang
mendukung, permintaan dari masyarakat Situbondo juga terus mengalir,” ucapnya.
Apalagi, lanjutnya, mantan Napi,
sesuai keputusan MK, tidak harus menunggu sampai lima tahun. Jadi dirinya
mempunyai kesempatan yang luas untuk mencalonkan diri sebagai calon Bupati
Situbondo.
“Soal dukungan dari para ulama,
juga ada. Termasuk partai juga banyak yang sudah mendekati atau menawarinya.
Saya juga siap melalui jalur independen,” tukas mantan Ketua DPRD Jatim itu.
Terkait dengan
kasus program penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat(P2SEM) mantan Ketua DPRD
Jawa Timur Fathorrosjid, mengatakan kasus Program itu bisa dijadikan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka semua kasus korupsi lain yang ada di Jawa
Timur, Kamis(26/12/2013).
“Kita akan memformulasikan
sebenarnya ada konspirasi anggaran di Jawa Timur, sebagai awal dan pintu
masuknya ya program P2SEM ini,” kata Fathorrosjid saat menggelar press
konfrence di Resto Hallo, Surabaya (26/12).
Modus korupsi P2SEM menurut
Fathor, diperhalus di program Jalinkesra (jalan lain menuju kesejahteraan) yang
juga digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Modus Jalinkesra itu lebih rapi
dan memang sama dengan P2SEM,” tegas Gus Fathor didampingi Syaian Choir salah
satu dosen asal Darul Ulum Jombang.
Menurut Mantan Kepala DPRD Jatim
ini dikarenakan lebih rapinya Jalin Kesra, ini jadi kesulitan bagi KPK untuk
menelusuri korupsi yang ada di Jalinkesra.
“Jika KPK mau, maka kasus P2SEM
sebenarnya ini bisa dijadikan alat masuk bagi KPK untuk menjerat koruptor
sesungguhnya yang ada di Jawa Timur,”tukasnya sesaat setelah keluar dari Rumah
Tahanan Medaeng.
Karena Jalin Kesra dan P2SEM
sendiri memiliki modus sama. Dimana payung hukumnya terlebih dahulu dibuat lalu
programnya dijalankan dengan berbagai taktik penyimpangan di dalamnya.
Di RM Hallo Surabaya Mantan Ketua
DPRD Jatim Fathorrosjid yang juga mantan napi Medaeng, Kamis (26/12/2013)
akibat Kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM), mengadakan
klarifikasi dengan pihak media dan berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
bertindak cepat menangkap koruptor kakap lainnya di Jatim.
Diberitakan sebelumnya, Di RM
Hallo Surabaya Mantan Ketua DPRD Jatim Fathorrosjid yang juga mantan napi
Medaeng, Kamis (26/12/2013) akibat Kasus Program Penanganan Sosial Ekonomi
Masyarakat (P2SEM), mengadakan klarifikasi dengan pihak media dan berharap
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bertindak cepat menangkap koruptor kakap
lainnya di Jatim.
Acara tersebut juga dihadiri mantan
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan mantan Ketua DPRD Kota Surabaya Musyafak
Rouf setelah P2SEM ramai dan beberapa pelakunya dipenjara, pemerintah provinsi
Jawa Timur memang mengubah pemberian bantuan dari P2SEM berganti nama dengan
Jalin Kesra. “Kedatangan saya hanya mendoakan saja tidak ada yang lain, mari
kita doakan bersama sama, Fathurrosjid, tetap sehat,”pungkas Hasyim Muzadi.
Forrosjathid dari Napi P2SEM
Menuju Bupati Situbondo
Agenda politik
Fathorrosjid, Mantan Ketua DPRD Jawa Timur telah disiapkan sejak jauh hari
bahkan setelah keluar dari Rumah Tahanan dirinya bertekad maju jadi Bupati
Situbondo, Kamis(26/12/2013).
Hal yang diungkapkan Forrosjathid
adalah sebagai putra asli Situbondo merupakan panggilan hatinya.
“Saya yakin di Situbondo hanya
dengan 370 Ribu pemilih pasti bisa diraih, apalagi sekarang pakai e-ktp lebih
mudah lagi,” tandasnya.
Selain itu dirinya mengacu pada
pemilu 2009, silam Fathor di dapilnya yaitu Situbondo berhasil mendapatkan 250
ribu suara.
Jalur independen akan dipilihnya,
dikarenaka partai yang ditungganginya PKNU tidak bisa ikut pemilu tahun depan.
Fathorrosjid mengaku sudah
mendapat banyak dukungan dari teman mantan napi.
“Saat ini kami, sesama napi punya
paguyuban, bahkan saat ini dibentuk tim survei, dan saya siap untuk maju di
Situbondo,” tukasnya.
Fathorrosyid nampak tetap
semangat dan bisa memenangkan pilkada Situbondo yang akan digelar dua tahun
mendatang itu.
Fathorrasyid mendasarkan hal itu
pada, sesuai dengan Undang-undang nomor 8 tahun 2008, saat ini mantan napi
tidak perlu lagi menunggu hingga lima tahun untuk meraih jabatan publik.
“Ranjau 09″ Bentukan Mantan Napi P2SEM, Cokot
Koruptor Wahid di Jatim
Tim ranjau 09 bentukan mantan napi p2sem bantu kpk buka
konspirasi koruptor di jatim
Upaya
Fathurrosjid benar benar nyata dalam membantu Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam rangka memburu koruptor nomor wachid di Jawa Timur.
Salah satu upayanya diwujudkan
dalam pertemuan antara Fathurrosjid mantan Ketua DPRD Jatim yang dilibatkan
dalam kasus P2SEM serta Musyafak Rouf dan mantan napi kasus P2SEM sepakat untuk
membentuk tim advokasi yang bernama “Tim Ranjau 09″ dan diketuai oleh
Fathorrosjid sendiri yang berlangsung di RM. Hallo Surabaya, Kamis(26/12/2013).
Dimana tugas utama tim ini adalah
mencari fakta dan mengumpulkan kesaksian yang lantas akan mereka kirimkan ke
KPK.
“Kami ingin membantu KPK menumpas
korupsi di Jatim,” kata Syaian Choir dosen darul ulum jombang saat mendampingi
Fathurrosjid usai keluar dari Rumah Tahanan Medaeng sekaligus dalam menggelar
press konfrence “Membongkar Koruptor Kelas Kakap Melalui P2SEM.
“Kami berbulat tekad untuk
mendukung Upaya KPK dalam menyeret koruptor kelas wahid di Jawa Timur ke
Pengadilan,” tegas Fathurrosjid.
Pria yang akrab disapa Gus
Fathorr ini menjelaskan bahwa sesungguhnya dirinya hanya korban politik yang
dijadikan tumbal hukum. “Saya hanya korban saja, dan setelah ini teman teman
akan berangkat menuju KPK, pintu masuknya adalah P2SEM,” tukas pria yang
mengajukan diri jadi Bupati Situbondo ini.@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar