Jurnalis Independen: Perang pencitraan yang dilakukan oleh Partai Demokrat yang dilabeli dengan "KONVENSI" menjaring dua nama terpopuler dari sebelas nama, nama Dahlan Iskan menjadi lebih rendah dibanding Gita Wirjawan dimungkinkan lantaran isu korupsinya yang menggila, sementara Gita lebih piawai menggunakan skill musisi dan jabatannya.
Saya perhatikan persaingan peserta
Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat seru. Terutama antara Gita Wirjawan dan
Dahlan Iskan . Hanya dua orang ini yang menonjol, diikuti oleh Anies Baswedan
di posisi tiga tapi masih jauh jaraknya. Sedangkan peserta lain, tidak tampak
pergerakannya di sosial media, kata Yose Rizal seperti dalam rilis yang
diterima merdeka.com.
Seperti diketahui, ada 11
kandidat capres peserta konvensi yang digelar Partai Demokrat. Antara lain Gita
Wirjawan , Dahlan Iskan , Anies Baswedan, Sinyo H Sarundajang, Ali Masykur
Musa, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Hayono Isman, Marzuki Alie, Irman
Gusman, dan Pramono Edhie Wibowo.
Yose mengatakan bahwa pihaknya
memonitor percakapan media sosial Twitter, Facebook, blog, beritaonline, video
YouTube, dan forum online. Ada empat kategori yang jadi perhatian, yaitu
kecenderungan tingkat pengenalan (trend of awareness), elektabilitas capres
(candidat electability), pembagian tingkat pengenalan antar capres (share of
awareness), dan pembagian pengguna sosial media (share of citizen).
Dari empat kategori tersebut,
hasil semuanya senada: didominasi Gita dan Dahlan. Merujuk hasil monitoring
tanggal 22 - 28 Desember,trend of awareness Gita cenderung menanjak yakni
terakhir 1357 poin, sedang Dahlan anjlok dan hanya mendapat 702 poin, diikuti
Marzuki Alie 290.
Untukshare of awarenessyang
diambil dari jumlah percakapan media sosial,Gita 25,5%, Dahlan 39,7%.
Sedangkanshare of citizenyang dihitung dari jumlah unit pemilik akun (unique
account), rasionya Gita 25%, Dahlan 40,5%.
Paling jadi perhatian adalah
tentang indeks elektabilitas, yang mengacu pada 4 hal:Sentiment index, EMSS,net
reputation, danunique user.
Sentiment index, yaituindeks yang
mengukur margin perbandingan antara sentimen tiap kandidat dibandingkan dengan
keseluruhan kandidat.EMSS (earned media share of voice by sentiment) adalah
perbandingan antaramention positif atau negatif dengan jumlahuser.Net
reputation(NR) adalah nilah bersih dari bilangan reputasibrand(kandidat) di
dalam media sosial. Sedangkanuniqueuseradalah jumlah unit pemilik/pengguna
akun.
Mengacu pada 4 hal di atas,
perbandingan antara kedua kandidat pada Sabtu petang (28/12/13) adalah sebagai
berikut.Sentimentindex Dahlan 2,19 vs Gita 5,84; EMSS 36,32 vs
31,72;Netreputation 83,68 vs 86,98, dan akun unik 8.570 pengguna vs 5.294
pengguna.
Kalau baca hasil indeks
elektabilitas ini, Gita lebih efektif dari Dahlan. Sebab, dengan jumlah akun
yang lebih sedikit tapi menghasilkan dampak yang positif dan hasilnya
signifikan.Value dari pembicaraan di media sosial yang dilakukan Gita, trendnya
bagus, kata Yose. Yang menarik, Gita dan timnya melakukan ini dalam waktu
singkat, hanya 2 bulan terakhir, tambah Yose yang rajin mengamati hal ini.
Topik pilihan: Capres 2014 |
partai demokrat
Indeks elektabilitas ini berubah
dari waktu ke waktu. Pada dua bulan lalu, Gita posisinya di bawah. Bahkan di
minggu pertama Desember, Gita sempat turun reputasinya karena ada kesalahan
admin tim sukses dan iklanbanner yang terasa berlebihan. Tapi kelemahan itu,
menurut Yose terlihat sudah diperbaiki, sehingga dampaknya positif.
Hasil monitoring dan analisis ini
sudah dipraktikkan di 10 pilkada, dan 8 diantaranya tepat. Perlu diketahui,
bahwa analisis kami lebih banyak mempresentasikan kelas menengah dan pemilih
pemula (swing voter), kata Yose. Artinya, kalau mekanisme keputusan konvensi
juga melalui survei yang menangkap suara masyarakat, sebenarnya identik dengan
pemilihan langsung. Sehingga dia yakin hasilnya takkan beda jauh.
Gita yang sebelumnya aktif
sebagai profesional kemudian jadi pengusaha, namanya mulai diperhitungkan
setelah diangkat sebagai menteri perdagangan. Namanya makin dikenal setelah
ikut terjun sebagai peserta konvensi. Gita tampak serius dan tidak asal-asalan
mewujudkan niatnya sebagai capres. Dia pun membuat tim kampanye yang solid
dengan fokus di media sosial, mediaonline, dan bertemu langsung dengan
masyarakat berbagai komunitas di banyak kesempatan.
Dalam hal media sosial, lembaga
survei Katapedia Indonesia juga sempat memuji gerakan tim sukses Gita Wirjawan
. Strategibuzzeryang baik sehingga memiliki pengaruh dalam mendongkrak
popularitas Gita. "Jadi partai politik bisa belajar dari Gita Wirjawan
bagaimana meningkatkan popularitas disocial media,"ujar CEO Katapedia
Indonesia, Deddy Rahman, dalam pemaparan hasil surveinya di Jakarta, Senin
(2/12/2013)
Mengenai media online, relawan
dan pendukung Gita juga membuat situs www.ayogitabisa.com yang berisi tentang
kegiatan Gita, visi-misinya, dan aktivitasnya di berbagai organisasi. Dalam
waktu dua bulan, web ayogitabisa.com ini sudah menduduki ranking 92 Alexa
sebagai situs capres paling banyak dikunjungi di Indonesia. Bahkan dibanding
situs berita sekalipun, Ayogitabisa.com mengungguli JPNN.com (213),
TheJakartaPost.com (614), SindoNews.com (229),dan MetroTVNews.com (132).
Konvensi Capres Partai Demokrat
selanjutnya pada Januari nanti memasuki putaran kedua. Adapun putaran kedua
nanti agendanya adalah pada tanggal 6-9 Januari para kandidat akan dipertemukan
dengan media massa (meet the press). Mereka akan orasi sekitar 30 menit dengan
tema Membangun Negara di depan media dan panitia konvensi, dilanjutkan dengan
tanya jawab.
Setelah itu, para capres akan
melakukan program Debat Kandidat yang berlangsung antara 21 Januari - 2 April
2014. Para capres akan roadshow ke beberapa kota di Indonesia, antara lain
Medan, Palembang, Semarang, Balikpapan, Bandung, Surabaya, Bali, Jayapura, dan
terakhir di Jakarta. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar