Jurnalis Independen: Sekretaris Jenderal (Sekjen)
Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menuding dan mengancam
Yulianis mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup lakukan pencemaran nama
baik pada dirinya.
"Saya berulangkali
menegaskan bahwa tudingan yang diarahkan ke saya sangat tidak berdasar. Saya
tidak pernah menerima sejumlah uang yang disebut-sebut selama ini,"
katanya dalam keterangan pers yang dikirim Sabtu (21/12/2013).
Sebelumnya, mantan Wakil Direktur
Keuangan Permai Grup Yulianis menyebut Ibas menerima uang sebesar 200 ribu
dollar AS yang berasal dari proyek bermasalah. Dana tersebut, kata Yulianis,
diberikan Bos Grup Permai Nazarudin berkaitan dengan pelaksanaan Kongres Partai
Demokrat 2010.
Ibas menganggap tudingan itu
sebagai pencemaran nama baik. Ia mengatakan telah melaporkan Yulianis ke Polda
Metro pada Maret 2013 lalu.
"Tentu hal ini sangat
mengganggu dan merugikan nama baik saya," tambahnya.
Terkait nama Ibas, Mantan Wakil
Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis pernah mengungkapkan bahwa ada uang
200.000 dollar AS yang diterima Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie
Baskoro Yudhoyono alias Ibas berasal dari proyek bermasalah.
Uang itu diberikan kepada Ibas
oleh bos Grup Permai yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad
Nazaruddin, terkait Kongres Partai Demokrat 2010.
"Pasti bermasalah, kan semua
proyek, semua uang Grup Permai, itu uang bermasalah karena itu proyek yang
sedang disidik penegak hukum. Semuanya disidik, loh," kata Yulianis di
Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Saat itu, Yulianis tidak
menyebutkan proyek apa saja yang dia maksud. Menurut dia, ada sekitar 60 proyek
yang diurus Grup Permai. Yulianis sengaja mendatangi Gedung KPK untuk bicara di
hadapan wartawan mengenai keberatannya atas pernyataan Ketua KPK Abraham Samad
yang mengatakan bahwa Yulianis tidak pernah menyebut nama Ibas saat pemeriksaan
di KPK.
Masih menurut Yulianis kala itu,
dia pernah menyebut nama Ibas saat diperiksa KPK sebagai saksi dugaan
gratifikasi Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum. Sebulan lalu, dia mengaku telah menyebut nama Ibas saat ditanya
mengenai Kongres Partai Demokrat.
"Kebetulan saya ditanya
masalah Kongres, ya terpaksa nama Ibas saya sebutkan," ucapnya.
Mantan anak buah Nazaruddin ini
mengungkapkan bahwa ada nama Ibas dalam catatan keuangan Grup Permai. Catatan
yang menyebut aliran dana untuk Ibas itu, ujar Yulianis, berkaitan dengan dana
Kongres Partai Demokrat, bukan mengenai Hambalang.
"Karena di Permai itu tidak
ada proyek Hambalang, itu tidak ada," sambungnya.
Dalam catatan itu, ada uang
200.000 dollar AS yang diberikan kepada Ibas dalam bentuk uang tunai. Namun,
Yulianis mengaku tidak melihat sendiri uang itu berpindah tangan ke Ibas.
"Saya itu memberinya kepada
Pak Nazar," ujarnya.
Kini Ibas namanya merasa dicemarkan oleh Yulianis
dan Ibas mengancam akan mengambil langkah hukum terkait pencemaran nama baiknya
yang dikaitkan dalam kasus Proyek Hambalang dan Kongres Partai Demokrat 2010, yang
dimenangi Anas Urbaningrum.@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar