Jumat, 20 Desember 2013

Ibas Sekjen PD Tuduh Yulianis Lakukan Pencemaran Nama

Jurnalis Independen: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menuding dan mengancam Yulianis mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup lakukan pencemaran nama baik pada dirinya.

"Saya berulangkali menegaskan bahwa tudingan yang diarahkan ke saya sangat tidak berdasar. Saya tidak pernah menerima sejumlah uang yang disebut-sebut selama ini," katanya dalam keterangan pers yang dikirim Sabtu (21/12/2013).

Sebelumnya, mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis menyebut Ibas menerima uang sebesar 200 ribu dollar AS yang berasal dari proyek bermasalah. Dana tersebut, kata Yulianis, diberikan Bos Grup Permai Nazarudin berkaitan dengan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 2010. 

Ibas menganggap tudingan itu sebagai pencemaran nama baik. Ia mengatakan telah melaporkan Yulianis ke Polda Metro pada Maret 2013 lalu.

"Tentu hal ini sangat mengganggu dan merugikan nama baik saya," tambahnya. 

Terkait nama Ibas, Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis pernah mengungkapkan bahwa ada uang 200.000 dollar AS yang diterima Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berasal dari proyek bermasalah.

Uang itu diberikan kepada Ibas oleh bos Grup Permai yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terkait Kongres Partai Demokrat 2010.

"Pasti bermasalah, kan semua proyek, semua uang Grup Permai, itu uang bermasalah karena itu proyek yang sedang disidik penegak hukum. Semuanya disidik, loh," kata Yulianis di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Saat itu, Yulianis tidak menyebutkan proyek apa saja yang dia maksud. Menurut dia, ada sekitar 60 proyek yang diurus Grup Permai. Yulianis sengaja mendatangi Gedung KPK untuk bicara di hadapan wartawan mengenai keberatannya atas pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang mengatakan bahwa Yulianis tidak pernah menyebut nama Ibas saat pemeriksaan di KPK.

Masih menurut Yulianis kala itu, dia pernah menyebut nama Ibas saat diperiksa KPK sebagai saksi dugaan gratifikasi Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Sebulan lalu, dia mengaku telah menyebut nama Ibas saat ditanya mengenai Kongres Partai Demokrat.

"Kebetulan saya ditanya masalah Kongres, ya terpaksa nama Ibas saya sebutkan," ucapnya.

Mantan anak buah Nazaruddin ini mengungkapkan bahwa ada nama Ibas dalam catatan keuangan Grup Permai. Catatan yang menyebut aliran dana untuk Ibas itu, ujar Yulianis, berkaitan dengan dana Kongres Partai Demokrat, bukan mengenai Hambalang.

"Karena di Permai itu tidak ada proyek Hambalang, itu tidak ada," sambungnya.

Dalam catatan itu, ada uang 200.000 dollar AS yang diberikan kepada Ibas dalam bentuk uang tunai. Namun, Yulianis mengaku tidak melihat sendiri uang itu berpindah tangan ke Ibas.

"Saya itu memberinya kepada Pak Nazar," ujarnya.


Kini Ibas namanya merasa dicemarkan oleh Yulianis dan Ibas mengancam akan mengambil langkah hukum terkait pencemaran nama baiknya yang dikaitkan dalam kasus Proyek Hambalang dan Kongres Partai Demokrat 2010, yang dimenangi Anas Urbaningrum.@JI   

Tidak ada komentar: