Jurnalis Independen: Bocoran terbaru dokumen rahasia NSA oleh whistleblower
NSA, Edward Joseph Snowden, mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) dalam sehari
menyadap 5 miliar ponsel penduduk di seluruh dunia.
National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional
Amerika Serikat, menyadap komunikasi sekitar 5 miliar ponsel orang dari seluruh
dunia. Demikian bocoran terbaru dokumen rahasia NSA oleh whistleblower NSA,
Edward Joseph Snowden.
Dalam dokumen itu terungkap, NSA dengan cara canggih mampu melacak
lokasi informasi dari orang ke orang. Bocoran terbaru dari Snowden itu,
diterbitkan kemarin waktu AS atau semalam WIB oleh media AS, Washington Post.
Tak hanya dari Snowden, data itu juga dibenarkan pejabat intelijen AS lainnya.
Dalam misi itu, intelijen AS menggunakan ratusan juta perangkat,
yang mampu melacak setiap orang hanya melalui ponsel. Bahkan aktivitas yang
masuk ranah privasi juga disadap NSA.
Menurut media AS itu, NSA menerapkan teknik matematika canggih
untuk memetakan hubungan pemilik ponsel. Alat-alat mereka dikenal secara
kolektif sebagai Co –Traveler, yang memungkinkan NSA untuk mencari target
intelijen.
Para pejabat AS membela sepak terjang NSA itu. Robert Litt ,
penasihat umum untuk Kantor Direktur Intelijen Nasional, mengatakan;
"Tidak ada unsur kesengajaan, bahwa komunitas intelijen mengumpulkan
informasi lokasi ponsel secara massal”.
Pejabat lain mengklaim penyadapan hanya ditujukan kepada orang
asing. ”Seperti kegiatan penyadappan lainnya, NSA menyatakan bahwa program
pelacakan lokasi ponsel ditujukan pada orang asing, dan orang Amerika.
Informasi yang disadap hanya kebetulan,” kata Elizabeth Goitein, co-direktur
Brennan Center Liberty dan Program Keamanan Nasional AS.
Dua bulan lalU , direktur NSA, Jenderal Keith Alexander, mengakuI
program rahasia itu untuk memantau lokasi secara tepat, dari setiap warga AS
melalui ponsel mereka. Meski pelacakan itu dianggap menganggu, kata Alexander,
program itu merupakan kebutuhan bagi masa depan negara.
Banyaknya ponsel orang yang disadap dalam sehari itu, mengagetkan
kelompok HAM Internasional. Zeke Johnson, direktur Program Keamanan dan Hak
Asasi Manusia International AS, mengatakan pengungkapan terbaru dari Snowden
itu membutuhkan respon cepat dari Kongres untuk mengambil tindakan.
”Berita hari ini adalah pukulan mengejutkan terbaru untuk hak
privasi,” katanya. "Kongres harus bangun dari pasca- liburannya, dan mulai
bekerja meloloskan undang-undang guna mereformasi program (surveilans)."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar