Jurnalis Independen: Kegigihan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) dalam mengungkap actor-aktor Kasus Hambalang terus bergulir dan
mengungkap fakta baru. Keberanian KPK menyeret nama mistyerius Bunda Putri
Sylvia Sholehah alias Bu Pur yang sebelumnya dirahasiakan pihak istana dan
disamarkan media ternama sekelas tempo membawa dugaan aktor puncak kasus ini
berada di Cikeas. Benarkah? Masih perlu bukti dan waktu panjang bagi KPK untuk
mengungkapkannya…
Bunda Putri Sylvia Sholehah alias
Bu Pur disebut-sebut punya kewenangan besar dalam proyek yang melibatkan mantan
Menpora Andi Mallarangeng itu. Bola panas terus bergulir dengan bocornya sebuah
dokumen yang diyakini sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bunda Putri.
Dalam BAP itu Bunda Putri mengaku
berupaya membantu temannya untuk memenangkan tender mebel dalam proyek
tersebut. Bunda Putri bahkan mengaku melakukan sejumlah lobi terhadap para
pejabat terkait.
Kehadiran Bunda Putri menjadi saksi
dalam persidangan terdakwa kasus Hambalang, Deddy Kusdinar sedikit membuat
terang kasus Hambalang. Dalam kesaksiannya, Bunda Putri Sylvia Sholehah alias
Bu Pur mengakui memiliki kedekatan dengan Cikeas.
Dalam kesaksiannya di persidangan
dan keterangannya di BAP yang bocor ke media, Bunda Putri alias Bu Pur membuka
keterkaitan Istana sebagai actor puncak kasus Hambalang. Berikut empat dugaan
keterlibatan istana dari cerita Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur.
Pertama. Peringatan Hati-hati Bu Ani
soal keterlibatannya dengan proyek Hambalang
Dalam dokumen yang diyakini
sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur
atas tersangka Deddy Kusdinar menyebutkan jika Bunda Putri sempat bicara proyek
dengan istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono. Dalam BAP
itu, Ani bahkan sempat memperingatkan Bunda Putri agar hati-hati.
Bunda Putri mengadu ke Bu Ani
melalui sms karena mendapat jawaban yang tak enak dari Menpora saat itu, Andi
Mallarangeng. Padahal saat itu Bunda Putri hanya ingin mengucapkan terima kasih
kepada Andi atas tender proyek mebel Hambalang yang dimenangkan temannya
bernama Steve.
"Esok harinya, saya kirim
SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya: 'Ibu Negara, saya tidak enak, niat
saya mau melapor ke Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek
di Kemenpora. Tapi kayaknya dia marah," kata Bunda Putri dalam dokumen
itu.
Kemudian, Ani Yudhoyono pun
membalas dengan nada mengingatkan. "Bu Pur jangan main-main dengan
pejabat, nanti dipelintir," balas Ani, yang diakui Bunda Putri.
Dia pun mengaku meminta proyek
hanya untuk membantu teman-temannya. "Saya hanya bantu adik-adik
ini," balas Bunda Putri kepada Ibu Negara.
Kedua. Sepupu SBY meminta pengamanan
melalui Bunda Putri Sylvia Sholehah pada Kapolda Metro Jaya Sutarman
Bunda Putri Sylvia Sholehah alias
Bu Pur mengaku diminta oleh Widodo Wisnu Sayoko untuk meminta pengamanan kepada
Sutarman yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Saat itu ada
demonstrasi terkait proyek Hambalang di Kemenpora. Demonstrasi itu dilakukan
oleh sejumlah LSM.
"Jadi Widodo sore hari
telepon saya, karena besok pagi ada demo besar yang butuh pengamanan dari Polda
Metro," ujar Bunda Putri di persidangan terdakwa Kasus Hambalang Deddy
Kusdinar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (10/12).
Menurutnya, Widodo mengenal
Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga di Kemenpora Deddy Kusdinar. Widodo
merupakan sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Jadi kebetulan Widodo memang
kenal saya. (Widodo) Sepupunya bapak. Bapak SBY," jawab Bunda Putri.
Setelah berkomunikasi lewat
telepon, Bunda Putri kemudian bersama Deddy dan Widodo mendatangi Polda Metro
Jaya untuk bertemu Sutarman. Mereka meminta pengamanan di Kemenpora.
Bunda Putri mengaku berani
mendatangi Sutarman karena telah mengenalnya. Sutarman merupakan junior suami Bunda
Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardj sewaktu
di Akmil. Bunda Putri mengatakan respon Sutarman kala itu segera mengirimkan
pasukannya untuk mengamankan demo besok.
"Ya segera dikirim anggota
untuk pengamanan tersebut," ujar Bunda Putri menirukan respons Sutarman.
Ketiga. Kedekatan Bunda Putri Sylvia Sholehah dengan Cikeas dan elite
Demokrat Operator Korupsi
Bunda Putri Sylvia Sholehah alias
Bu Pur diketahui memiliki kedekatan dengan Cikeas dan politikus Demokrat. Bunda
Putri mengaku pernah membesuk Ibunda SBY yang tengah sakit di kediaman SBY di
Cikeas. Saat itu, Bunda Putri pertama kali mengenal Widodo Wisnu Sayoko, yang
merupakan sepupu SBY.
"Di kediaman eyang,"
jawab Bunda Putri saat ditanya dimana kenal Widodo, Hal itu terungkap di
persidangan kasus Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar, di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (10/12).
"Dalam rangka apa?,"
tanya Hakim anggota Ugo. "Karena sakit," timpal Bunda Putri Sylvia
Sholehah alias Bu Pur.
"Eyang siapa?" cecar
Hakim Ugo. "Ibunya Pak SBY," jawab Bunda Putri
Tak hanya itu, Bunda Putri juga
diketahui kenal dekat dengan Andi Mallarangeng yang saat itu merupakan elite
Demokrat.
"Yang saya tahu penggemarnya
Pak Andi (Mallarangeng). Pak Andi kan orangnya ramah, banyak disukai semua
orang, termasuk salah satunya Bu Pur," ujar Sekretaris Pribadi Menpora
Andi Mallarangeng, Iim Rohimah saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jumat
(6/12).
Menurut Iim, Bunda Putri juga
pernah datang ke kantor Andi dan membawakan roti unyil. "Bu Pur datang ke
kantor Kemenpora saat awal-awal jadi menteri. Bunda Putri datang minta foto
sama Pak Andi. Bawa roti unyil. Kalau datang, Bunda Putri bawa roti
unyil," ujar Iim.
Keempat. Suami Bunda Putri Sylvia
Sholehah Teman Seangkatan SBY di Akmil
Dalam audit investigasi jilid 2
BPK terkait proyek Hambalang, disebutkan bahwa istri kepala rumah tangga
Cikeas, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo, Bunda Putri Sylvia Sholehah atau
Bu Pur ikut andil dalam memuluskan proyek Hambalang.
Meski kerap datang ke Cikeas, Bunda
Putri membantah dirinya merupakan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Menurut Bunda Putri
suaminya Purnomo, hanya teman seangkatan Presiden SBY di Akademi Militer tahun
1973.
"Tidak (Ibu Kepala RT
Cikeas). Saya cuma seangkatan beliau. Suami saya seangkatan SBY tahun
1973," jelasnya.
Sekarang, kata Bunda Putri Sylvia
Sholehah alias Bu Pur, suaminya itu bekerja staf khusus Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah yang dipimpin oleh Syarief Hasan.
"Suami saya Purnomo,
sekarang staf khusus Menteri Koperasi," ujarnya.
Membuktikan dugaan keterlibatan Cikeas dalam kasus
Hambalang bukan pekerjaan mudah bagi KPK, namun setidaknya kini KPK telah membuat
nyata sosok Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur yang pernah ditepis keberadaannya
hingga 2000 persen oleh Presiden SBY, selain itu bersamaan dengan penolakan
SBY, beberapa media nasional terkenal juga mengaburkan sosok Bunda Putri,
dengan tujuan agar Bunda Putri Sylvia Sholehah tidak pernah ada keberadaannya
oleh publik.
Dari kejadian itu, layak diduga adanya konspirasi
pada kasus korupsi proyek Hambalang yang bisa saja melibatkan orang dalam
istana atau hanya kepiawaian sosok Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur
memanfaatkan kedekatannya dengan istana, petinggi Partai Demokrat, para menteri
dan pejabat Negara yang banyak dikenalnya untuk keuntungan diri sendiri.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar