Rabu, 11 Desember 2013

Empat Dugaan Keterlibatan Cikeas di Megah Korupsi Hambalang Ala Bunda Putri

Jurnalis Independen: Kegigihan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengungkap actor-aktor Kasus Hambalang terus bergulir dan mengungkap fakta baru. Keberanian KPK menyeret nama mistyerius Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur yang sebelumnya dirahasiakan pihak istana dan disamarkan media ternama sekelas tempo membawa dugaan aktor puncak kasus ini berada di Cikeas. Benarkah? Masih perlu bukti dan waktu panjang bagi KPK untuk mengungkapkannya…


Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur disebut-sebut punya kewenangan besar dalam proyek yang melibatkan mantan Menpora Andi Mallarangeng itu. Bola panas terus bergulir dengan bocornya sebuah dokumen yang diyakini sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bunda Putri.

Dalam BAP itu Bunda Putri mengaku berupaya membantu temannya untuk memenangkan tender mebel dalam proyek tersebut. Bunda Putri bahkan mengaku melakukan sejumlah lobi terhadap para pejabat terkait.

Kehadiran Bunda Putri menjadi saksi dalam persidangan terdakwa kasus Hambalang, Deddy Kusdinar sedikit membuat terang kasus Hambalang. Dalam kesaksiannya, Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur mengakui memiliki kedekatan dengan Cikeas.

Dalam kesaksiannya di persidangan dan keterangannya di BAP yang bocor ke media, Bunda Putri alias Bu Pur membuka keterkaitan Istana sebagai actor puncak kasus Hambalang. Berikut empat dugaan keterlibatan istana dari cerita Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur.

Pertama. Peringatan Hati-hati Bu Ani soal keterlibatannya dengan proyek Hambalang
Dalam dokumen yang diyakini sebagai Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur atas tersangka Deddy Kusdinar menyebutkan jika Bunda Putri sempat bicara proyek dengan istri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono. Dalam BAP itu, Ani bahkan sempat memperingatkan Bunda Putri agar hati-hati.

Bunda Putri mengadu ke Bu Ani melalui sms karena mendapat jawaban yang tak enak dari Menpora saat itu, Andi Mallarangeng. Padahal saat itu Bunda Putri hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada Andi atas tender proyek mebel Hambalang yang dimenangkan temannya bernama Steve.

"Esok harinya, saya kirim SMS ke nomor HP Ibu Ani Yudhoyono. Bunyinya: 'Ibu Negara, saya tidak enak, niat saya mau melapor ke Andi Mallarangeng kalau teman adik ipar saya dapat proyek di Kemenpora. Tapi kayaknya dia marah," kata Bunda Putri dalam dokumen itu.

Kemudian, Ani Yudhoyono pun membalas dengan nada mengingatkan. "Bu Pur jangan main-main dengan pejabat, nanti dipelintir," balas Ani, yang diakui Bunda Putri.

Dia pun mengaku meminta proyek hanya untuk membantu teman-temannya. "Saya hanya bantu adik-adik ini," balas Bunda Putri kepada Ibu Negara.


Kedua. Sepupu SBY meminta pengamanan melalui Bunda Putri Sylvia Sholehah pada Kapolda Metro Jaya Sutarman
Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur mengaku diminta oleh Widodo Wisnu Sayoko untuk meminta pengamanan kepada Sutarman yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Saat itu ada demonstrasi terkait proyek Hambalang di Kemenpora. Demonstrasi itu dilakukan oleh sejumlah LSM.

"Jadi Widodo sore hari telepon saya, karena besok pagi ada demo besar yang butuh pengamanan dari Polda Metro," ujar Bunda Putri di persidangan terdakwa Kasus Hambalang Deddy Kusdinar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (10/12).

Menurutnya, Widodo mengenal Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga di Kemenpora Deddy Kusdinar. Widodo merupakan sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jadi kebetulan Widodo memang kenal saya. (Widodo) Sepupunya bapak. Bapak SBY," jawab Bunda Putri.

Setelah berkomunikasi lewat telepon, Bunda Putri kemudian bersama Deddy dan Widodo mendatangi Polda Metro Jaya untuk bertemu Sutarman. Mereka meminta pengamanan di Kemenpora.

Bunda Putri mengaku berani mendatangi Sutarman karena telah mengenalnya. Sutarman merupakan junior suami Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardj sewaktu di Akmil. Bunda Putri mengatakan respon Sutarman kala itu segera mengirimkan pasukannya untuk mengamankan demo besok.

"Ya segera dikirim anggota untuk pengamanan tersebut," ujar Bunda Putri menirukan respons Sutarman.


Ketiga. Kedekatan Bunda Putri Sylvia Sholehah dengan Cikeas dan elite Demokrat Operator Korupsi
Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur diketahui memiliki kedekatan dengan Cikeas dan politikus Demokrat. Bunda Putri mengaku pernah membesuk Ibunda SBY yang tengah sakit di kediaman SBY di Cikeas. Saat itu, Bunda Putri pertama kali mengenal Widodo Wisnu Sayoko, yang merupakan sepupu SBY.

"Di kediaman eyang," jawab Bunda Putri saat ditanya dimana kenal Widodo, Hal itu terungkap di persidangan kasus Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (10/12).

"Dalam rangka apa?," tanya Hakim anggota Ugo. "Karena sakit," timpal Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur.

"Eyang siapa?" cecar Hakim Ugo. "Ibunya Pak SBY," jawab Bunda Putri

Tak hanya itu, Bunda Putri juga diketahui kenal dekat dengan Andi Mallarangeng yang saat itu merupakan elite Demokrat.

"Yang saya tahu penggemarnya Pak Andi (Mallarangeng). Pak Andi kan orangnya ramah, banyak disukai semua orang, termasuk salah satunya Bu Pur," ujar Sekretaris Pribadi Menpora Andi Mallarangeng, Iim Rohimah saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jumat (6/12).

Menurut Iim, Bunda Putri juga pernah datang ke kantor Andi dan membawakan roti unyil. "Bu Pur datang ke kantor Kemenpora saat awal-awal jadi menteri. Bunda Putri datang minta foto sama Pak Andi. Bawa roti unyil. Kalau datang, Bunda Putri bawa roti unyil," ujar Iim.

Keempat. Suami Bunda Putri Sylvia Sholehah Teman Seangkatan SBY di Akmil
Dalam audit investigasi jilid 2 BPK terkait proyek Hambalang, disebutkan bahwa istri kepala rumah tangga Cikeas, Kombes Pol (Purn) Purnomo D Rahardjo, Bunda Putri Sylvia Sholehah atau Bu Pur ikut andil dalam memuluskan proyek Hambalang.

Meski kerap datang ke Cikeas, Bunda Putri membantah dirinya merupakan Kepala Rumah Tangga Cikeas. Menurut Bunda Putri suaminya Purnomo, hanya teman seangkatan Presiden SBY di Akademi Militer tahun 1973.

"Tidak (Ibu Kepala RT Cikeas). Saya cuma seangkatan beliau. Suami saya seangkatan SBY tahun 1973," jelasnya.

Sekarang, kata Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur, suaminya itu bekerja staf khusus Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang dipimpin oleh Syarief Hasan.

"Suami saya Purnomo, sekarang staf khusus Menteri Koperasi," ujarnya.

Membuktikan dugaan keterlibatan Cikeas dalam kasus Hambalang bukan pekerjaan mudah bagi KPK, namun setidaknya kini KPK telah membuat nyata sosok Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur yang pernah ditepis keberadaannya hingga 2000 persen oleh Presiden SBY, selain itu bersamaan dengan penolakan SBY, beberapa media nasional terkenal juga mengaburkan sosok Bunda Putri, dengan tujuan agar Bunda Putri Sylvia Sholehah tidak pernah ada keberadaannya oleh publik.

Dari kejadian itu, layak diduga adanya konspirasi pada kasus korupsi proyek Hambalang yang bisa saja melibatkan orang dalam istana atau hanya kepiawaian sosok Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur memanfaatkan kedekatannya dengan istana, petinggi Partai Demokrat, para menteri dan pejabat Negara yang banyak dikenalnya untuk keuntungan diri sendiri.(*) 

Tidak ada komentar: