Jurnalis Independen: Jika hanya dilihat dari
pemberitaan media di Indonesia, lembaga survey maupun cara kerja, baik individu
maupun kepartaian, maka sosok Megawati Soekarno Putri, Joko Widodo (Jokowi) Gubernur
DKI maupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), berada di atas angin
dari seluruh tokoh pilotik dan partai yang ada dan siap menyongsong Pemilu
2014.
Bila Jokowi naik memimpin
Indonesia, berapa waktu yang tepat? dan apakah Jokowi mempunyai kekuatan
politik riil. Memang sekilas Jokowi didukung rakyat dimana-mana, tapi bagaimana
bisa kekuatan Jokowi itu secara legal-konstitusional berhadapan dengan entitas
lain, sementara dalam politik perlu adanya legitimasi legal-konsititusional
yang dibentuk oleh kerja-kerja politik di masa lampau.
Namun, seorang pengamat politik
dari UI Andi Wijayanto menyatakan,
"Persaingan politik di Indonesia terkenal keras dan licik, ini bisa kita
lihat sejarahnya, ...kalaupun Jokowi naik tidak bisa dipastikan apakah
pemerintahannya stabil atau tidak, kecuali Jokowi memiliki kemampuan lobbying
politik di atas rata-rata, idealnya Indonesia itu butuh kestabilan politik
selama 30 tahun, agar rencana-rencana pembangunan bisa berjalan baik, tapi juga
harus memperhatikan demokrasi dan hak-hak suara rakyat" kata Andi
Wijayanto. Ketika ditanya siapa pendamping Jokowi, Andi menyatakan "Itu
masih teka-teki politik, mungkin itulah seni-nya politik di tahun 2014 ini, ada
yang ditunggu..."
Sementara Sekjen PDI Perjuangan
Tjahjo Kumolo menyatakan bahwa "Semua menunggu keputusan Ibu
Megawati" Di tempat lain Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto juga
menyambut setuju skenario 15 tahun Jokowi berkuasa di Indonesia "Ini jelas
bagi kita, bahwa pembangunan tidak boleh dipotong-potong oleh perkelahian
politik, karena bila itu terjadi kemajuan bangsa akan terhambat.
Jika benar terpilih, Jokowi dan
PDI Perjuangan tentunya berusaha kuat untuk mendominasi barisan politik sipil
agar tercipta kestabilan politik jangka panjang, untuk tahun 2014 bisa saja Ibu
Megawati mengantarkan Jokowi sebagai garansi politik untuk menghadapi
macan-macan politik lawan Jokowi, karena ibu sudah berpengalaman di politik dan
punya wibawa negara, selain itu Mega dinilai memiliki kekuatan jaringan
internasional, ya ...Mega-Jokowi memang jadi salah satu skenario kita"
Pungkas Hasto.
Sementara terkait pemimpin masa
depan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Presiden RI ke-5 Megawati
Soekarnoputri saat ini mempunyai peran penting menentukan arah politik yang
akan terjadi di 2014 nanti, perkembangan politik yang saat ini terjadi akan
ditentukan oleh pilihan Megawati terhadap capres yang akan diusung oleh PDI
Perjuangan, melejitnya nama Jokowi kader PDI Perjuangan di jajaran nama Capres
yang paling diinginkan rakyat, menjadikan Megawati menjadi tokoh sentral
penentu peta politik yang akan terjadi pada Pemilu 2014.
Keberhasilan Megawati melakukan
regenerasi kader di Internal PDI Perjuangan dengan memunculkan kader-kader muda
potensial dan berhasil mengemban jabatan yang diberikan oleh rakyat membuat
peta politik di negeri ini berubah. "Megawati bisa memilih aman dengan
skenario menang atau memilih skenario sesuai dengan arah partai," ungkap
Hanta Yuda Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute di Gedung DPR. PDI
Perjuangan yang hampir sepuluh tahun memilih menjadi partai oposisi kini
berubah menjadi partai dengan tingkat Elektabilitas tinggi.
Megawati sesuai mandat Partai
dari hasil Kongres mempunyai wewenang penuh menentukan siapa Capres yang akan
diusung oleh PDI Perjuangan. "Tapi ini tantangan buat Megawati untuk
memilih calon yang tepat, siapa Capres yang akan diusung oleh PDI
Perjuangan," lanjut Hanta Yuda.
Ada beberapa opsi yang muncul di
publik yang di gadang akan di usung oleh PDI Perjuangan, ada nama Megawati
sendiri sebagi tokoh paling mumpuni di PDI Perjuangan.
Diantara nama-nama itu, nama
Jokowi yang saat ini melejit dari hasil survei dan besar kemungkinan akan di
pasangkan dengan nama-nama dari internal PDI Perjuangan.
"Tapi bisa saja PDI
Perjuangan mengusung pasangan dari luar partai, jika harus berkoalisi dengan
partai lain," kata Hanta Yuda.
Tapi nampaknya Megawati masih
menyimpan nama yang akan dipilihnya, Megawati masih ingin PDI Perjuangan fokus
dengan Pemilu Legislatif karena dari hasil pemilu itulah PDI Perjuangan bisa
memastikan apakah partai akan mengusung pasangan dari Internal partai atau
harus melakukan koalisi dengan partai lain. Itulah strategi yang paling matang
dilakukan PDIP dibandingkan dengan partai-partai lain yang belum apa-apa sudah
koar-koar menjual nama capres dan cawapresnya.
Lebih jauh tokoh gaek PDIP yang
pernah menjadi mainan politik masa rezim Soeharto, tidak hanya memikirkan
Presiden Indonesia, tetapi Putri Sulung Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno
itu lebih memikirkan Pemimpin Indonesia Masa Depan lewat Pemilu 2014.
Kondisi bangsa yang saat ini bisa
dikatakan semakin terpuruk dengan tingkat korupsi yang semakin tinggi di
tingkat birokrasi baik itu terjadi di Pemerintahan pusat maupun di Daerah,
dipandang oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sebagai
kegagalan Presiden dalam memimpin bangsa ini keluar dari masalah yang di
hadapi.
Kurangnya kehadiran Presiden di
setiap masalah yang terjadi menjadi hal yang harus dilihat dengan baik.
Presiden yang diharapkan bisa menjadi pemimpin tertinggi memilih terjebak
dengan kepentingan-kepentingan yang akhirnya harus mengorbankan kepentingan
rakyat.
“Bangsa ini membutuhkan Pemimpin
bukan Presiden, karena Presiden belum tentu punya jiwa Pemimpin,” kata
Megawati.
Presiden dipandang hanya sebagai
status jabatan yang tidak secara otomatis membuat seseorang bisa menjadi
pemimpin, apalagi jika Presiden sudah sangat terkontaminasi dengan kepentingan
golongan tertentu.
Megawati juga menyoroti perlu
adanya Reformasi Birokrasi yang bisa memudahkan para Pemimpin untuk
melaksanakan kebijakannya dalam memangku jabatan sebagai pemimpin. Birokasi
yang sudah cacat di negeri ini alangkah baiknya diperbaiki seiring dengan
seorang pemimpin menjalankan pemerintahannya.
Megawati menambahkan bangsa ini
perlu lebih bisa memahami pemimpin seperti apa yang sebenarnya di butuhkan dan
diharapkan, jangan mudah dipermainkan oleh kepentingan politik yang hanya
berpihak terhadap kepentingan golongannya.@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar