Senin, 27 Oktober 2008

Hitam Tetap Hitam, Putih Tetap Putih

Mengapa Larang Sebut Amrozi CS Sebagai Suhada, Mujahidin atau Pahlawan
Larangan sebut Pahlawan, Syuhada, Mujahidin atau Pahlawan kepada Amrozi CS, menandahkan kebencian kepada Tuhan. Mereka para pelarang membiarkan bahkan menerima stikma teroris pada agama dan aturan Allah SWT. Mereka jelas-jelas telah menjadi penentang Tuhan. Bila tidak demikian, mengapa tidak sekalian melarang ummat islam menjadikan Al Quran sebagai kitab suci? Suruh saja ummat Islam membuang Qur'an dan tafsirnya dan ganti dengan Talmut sekalian. Ternyata, banyak manusia di negeri ini yang menjadi penganut dan antek dari ajaran Talmut bikinan Thogut.

Kalau mau jujur dan melihat permasalahan dengan jernih dan hati bening, bukankah sabda Amrozi telah menjadi kenyataan? bahwa yang mengadili, menuntut dengan hukuman mati adalah para Jaksa penuntut yang korup. Coba ingat, Jaksa Urip yang menuntut hukuman mati sang Mujahidin ternyata adalah seorang koruptor deles! Sedangkan Amerika kini telah menelan sumpah yang dilontarkan oleh Calon Shuhada Bali I, negeri itu kini dilanda oleh seresi dan kepanikan ekonomi yang hebat.

Semoga krisis ini menghasilkan resesi ekonomi yang berlanjut dengan perang dunia III seperti perang dunia sebelumnya yang selalu didahului dengan resesi ekonomi! Selain menunjukkan kebenaran aturan Tuhan yang selama ini dilanggar oleh kebanyakkan manusia sombong.

Hal ini juga menunjukkan kebenaran akan perjuangan para Mujahidin seperti Amrozi. Tersenyumlah kawan, engkau memang melawan Dajjal dan teroris ! Walau selaksa regu tembak menghadangmu, tetapkan langkah maju. Bukankah dahulu nenek moyang kita juga dihukum rajam dan gantung yang lebih sadis oleh nenek moyang kaum Thogut?