Jurnalis Independen: Beberapa waktu sebelumnya, istri mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, telah gembar-gembor akan mensomasi partai dan para caleg (calon legeslatif) yang menggunakan foto mantan Presiden RI ke 4 itu digunakan sebagai background kampanyenya.
Kali ini, Salahuddin Wahid,
menyerukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta maaf kepada keluarga atas
pemasangan atribut dan baliho bergambar Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Karena
menurutnya, secara etika, partai yang dipimpin
Muhaimin Iskandar tersebut bersalah.
Keluarga almarhum Gus Dur
keberatan gambar Presiden RI ke empat tersebut digunakan di dalam atribut calon
anggota legislatif dan partai politik tanpa izin. Namun, di sejumlah tempat,
keluarga Gus Dur mendapati caleg PKB menggunakannya.
Hal tersebut membuat geram
keluarga. Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid mengultimatum kepada caleg dan
parpol yang memasang foto Gus Dur untuk segera menurunkannya. Dia mengancam akan menempuh jalur hukum bila
peringatannya tidak digubris.
“Kami akan melakukan somasi
kepada partai politik yang menggunakan foto Gus Dur, atau apapun yang berbau
Gus Dur,” ujar Sinta di Surabaya, Kamis (26/12).
Selain keluarga, para penggagum
Gus Dur juga keberatan. Kabarnya, mereka mengancam melakukan sweeping, mencopot
paksa atribut caleg dan parpol yang mendompleng kebesaran idolanya.
Gus Sholah-panggilan akrab
Salahuddin berharap, masalah PKB dan keluarga Gus Dur dapat diselesaikan dengan
baik. Dia meminta, PKB meminta maaf.
Berikut ini kutipan hasil
wawancara Rakyat Merdeka, dengan Gus Sholah selengkapnya, kemarin.
Bagaimana Anda melihat fenomena
sejumlah caleg PKB menggunakan atribut berbau Gus Dur untuk sosialisasi
pencalegan?
Gus Dur memang tokoh bangsa.
Namun, masalahnya ada pesan dari almarhum yang harus kita hormati. Ada wasiat
yang menyatakan fotonya tidak boleh
digunakan PKB-nya Muhaimin.
Jadi para caleg PKB yang
menggunakan atribut Gus Dur salah?
Secara etika, PKB salah. Karena
sekarang masalah ini sudah menjadi polemik. Saya berharap bisa diselesaikan
dengan baik, tidak baik kalau ada konflik terus. Sebaiknya kedua pihak bertemu,
duduk bareng mencari jalan yang baik untuk menyelesaikannya.
Saya sarankan pihak PKB yang
berinisiatif mengundang keluarga Gus Dur
untuk bertemu. PKB harus minta maaf. Nanti dipertemuan PKB bisa mengajukan izin
terkait penggunaaan foto Gus Dur.
Saya melihat masalah ini menjadi
semakin serius, karena saya dengar ada yang sampai mengklaim sebagai
satu-satunya yang menggunakan ideologi Gus Dur, padahal kenyataannya tidak
tidak begitu.
PKB didirikan Gus Dur. Bukankah
wajar kalau caleg partai itu memakai atribut pendiri2nya?
Nah, seperti saya bilang
masalahnya ada wasiat dari almarhum.
Seperti apa sih wasiat Gus Dur
selengkapnya?
Saya tidak tahu persis. Yang saya
tahu, kabarnya ada klausul soal larangan bagi PKB Muhaimin menggunakan nama dan
foto Gus Dur. Kalau mau tahu lebih detail nanti bisa tanya ke Inayah (anak Gus
Dur).
Sekarang jadi muncul kesan
keluarga memonopoli ketokohan Gus Dur. Bagaimana penilaian Anda?
Tidak sama sekali. Saya sudah
bilang, ini cuma karena ada wasiat yang melarang PKB yang menggunakan. Kalau
nggak ada wasiat, saya yakin tidak akan ada polemik.
Bila PKB meminta maaf dan meminta
izin menggunakan nama dan foto Gus Dur, apakah kemungkinan akan diizinkan?
Tergantung hasil pertemuan kedua
belah pihak. Kalau pihak keluarga menilai ada niat baik, bukan tidak mungkin,
akan diizinkan menggunakan nama dan foto Gus Dur.
Bagaimana kalau tidak diizinkan?
PKB bisa melayangkan gugatan
secara hukum, karena bagaimanapun Gus Dur adalah tokoh bangsa.
Ada kabar Gusdurian mengancam
akan melakukan sweeping terhadap atribut caleg dan parpol yang mendompleng
kebesaran Gus Dur...
Saya berharap kabar itu tidak
benar.
Saya mengimbau kepada Gusdurian
untuk menggunakan jalur hukum bila keberatan dengan pemasangan atribut caleg
dan parpol. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar