Selasa, 31 Desember 2013

Tahun 2014....Indonesia Membara

Jurnalis Independen: Spiritual Ki Kusumo angkat bicara soal apa saja yang akan terjadi di tahun politik nanti, sementara spiritualis asal Kediri mengingatkan langit diatas negeri ini berwarna merah membara, pertanda api siap membakar negeri ini.

Menurut dia, pada tahun kuda itu akan merubah orang baik menjadi jahat dan orang jahat menjadi baik.

"Gejolak politik masih ada, karena tahunnya tahun kuda, dan banyak perselingkuhan, ada yang baik banget jadi jahat banget, ada yang jahat banget tiba-tiba jadi baik banget," ujar Ki Kusumo saat dihubungi, Selasa (31/12).

Dia juga memprediksi akan ada banyak kejutan tahun depan. Termasuk kasus-kasus hukum yang mangkrak akan terungkap.

"Di 2014 akan banyak kejutan, bayak yang tiba-tiba orangnya putih jadi hitam. Dan yang tadinya hitam jadi putih. Banyak kasus yang tiba-tiba terungkap, dulu kasus-kasus yang hilang tiba-tiba terungkap," terawang dia.

Termasuk kasus bailout Century yang terjadi pada 2008 lalu. Dia yakin di 2014, kasus yang selalu mengaitkan Wakil Presiden Boediono itu bakal terungkap.

"Ah betul Kasus Century akan selesai pada 2014 nanti, karena akan banyak penyelesaian nanti," pungkasnya.

Terkait Pemilihan Presiden 2014, Spiritual Ki Kusumo menjelaskan penerawangannya. Menurut dia, akan muncul sosok kuda hitam, tokoh yang sama sekali tidak diunggulkan menang dalam Pilpres 2014. Tahun 2014, adalah tahun kuda menurut keyakinan etnis China.

"Kuda hitam ini begini lho, bukan partai-partai yang dijagokan, jadi nanti ada yang enggak pernah disangka. Makanya tahun 2014 tahun yang penuh kejutan," ujar Ki Kusumo saat dihubungi, Selasa (31/12).

Dia meyakini, capres yang sama sekali tidak disangka dan diunggulkan yang bakal menang. Bukan prediksi orang kebanyakan apalagi ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang bakal menang.

"Orang nanti banyak yang kaget, lho kok ini, lho kok itu begitu," pungkasnya.

Seperti diketahui, sejumlah nama sudah muncul digadang-gadang sebagai capres di Pilpres 2014. Di antaranya, Prabowo Subianto, Wiranto, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo.

Sementara seorang spiritual asal Kota Tahu Kediri yang enggan disebut jatidirinya mengatakan jika nanti setelah terpilih presiden baru, akan terjadi huhu hara yang sangat mengerikan. Huru hara itu dipicu ketidakpuasan terkait kinerja pemerintahan baru. Kelompok minoritas negeri ini membuka kedoknya dan melakukan pemberangusan semua bidang dan menguasainya.

Jika pemerintah dengan presiden yang baru bisa berjalan baik memenuhi kesejahteraan rakyat yang selama ini terabaikan, kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan yang membela wong cilik, melakukan makar dengan merencanakan pembunuhan kepada presiden terpilih dan menghancurkan pemerintah yang berkuasa dengan kekuatan ekonomi yang yang mereka pegang selama ini.

Pertumpahan darah kurang lebih setahun setelah terbentuknya pemerintah dan presiden baru, tak dapat terelakkan. Sebab kekuatan asing turut bermain, sementara para koriptor dan calon tersangka korupsi lainnya turut memancing di air keruh, agar tak tertangkap oleh tangan KPK.

Para bos mafia narkoba dan kaki tangannya, tak segan-segan mengucurkan rupiah dan dollarnya demi keuntungan pribadi yang selama ini dianggap menguntungkan melakukan bisnis di negeri. Tahun depan, mafia narkoba, semakin mencengkeram pejabat pemerintah dan leluasa menggunakan antek-anteknya di pemerintahan terutama kalangan penegak hokum yang telah menjadi budak bos narkoba.

Penyelundupan narkoba semakin tak terbendung lantaran lemahnya hokum sekaligus aparatnya. Terkait dominasi asing yang saat ini sudah tak terbendung, para penggiat Lembaga Swadata Masyarakat semakin berani dan membabi buta memperjuangkan kepentingan asing menguasai secara total SDA, SDM maupun pejabat pemerintah, hingga kepada Presiden Terpilih.

Masih menurut spiritualis asal Kediri ini, pada saat itulah dilakukan pemberangusan kebenaran oleh kejahatan, namun para pejuangannya salah mengartikan perjuangan mereka. Yang benar dikatakan salah, sementara yang salah dibela dengan taruhan darah dan nyawanya, di sisi lain, para pemimpin hanya menyelamatkan diri, keluarga dan hasil korupsinya tanpa mau menyelamatkan bangsa dan negerinya.

“Hanya satu pesan saya, mawas diri dan waspadalah, saat ini, langit sudah terlihat merah membara, api tak lama lagi akan jatuh di negeri ini, para pemimpin hanya menambah harta dan wanita, melalui tahta mereka mengeruk kekayaan Negara dan menindas rakyat jelata, hutang Negara semakin menggurita, sementara politisi wanita semakin banyak yang menjadi penghuni penjara, kemaksiatan tambah merajalela, ironinya pemerintah tak mampu mencegahnya, jadi lebih baik jangan keluar rumah dan meninggalkan keluarga tanpa keperluan yang jelas-jelas tidak melanggar agama,” kata spiritual Kediri ini.(*)              


Tidak ada komentar: