Jurnalis Independen: Spiritual Ki
Kusumo angkat bicara soal apa saja yang akan terjadi di tahun politik nanti,
sementara spiritualis asal Kediri mengingatkan langit diatas negeri ini
berwarna merah membara, pertanda api siap membakar negeri ini.
Menurut dia, pada tahun kuda itu
akan merubah orang baik menjadi jahat dan orang jahat menjadi baik.
"Gejolak politik masih ada,
karena tahunnya tahun kuda, dan banyak perselingkuhan, ada yang baik banget
jadi jahat banget, ada yang jahat banget tiba-tiba jadi baik banget," ujar
Ki Kusumo saat dihubungi, Selasa (31/12).
Dia juga memprediksi akan ada
banyak kejutan tahun depan. Termasuk kasus-kasus hukum yang mangkrak akan
terungkap.
"Di 2014 akan banyak
kejutan, bayak yang tiba-tiba orangnya putih jadi hitam. Dan yang tadinya hitam
jadi putih. Banyak kasus yang tiba-tiba terungkap, dulu kasus-kasus yang hilang
tiba-tiba terungkap," terawang dia.
Termasuk kasus bailout Century
yang terjadi pada 2008 lalu. Dia yakin di 2014, kasus yang selalu mengaitkan
Wakil Presiden Boediono itu bakal terungkap.
"Ah betul Kasus Century akan
selesai pada 2014 nanti, karena akan banyak penyelesaian nanti,"
pungkasnya.
Terkait Pemilihan Presiden 2014, Spiritual
Ki Kusumo menjelaskan penerawangannya. Menurut dia, akan muncul sosok kuda hitam,
tokoh yang sama sekali tidak diunggulkan menang dalam Pilpres 2014. Tahun 2014,
adalah tahun kuda menurut keyakinan etnis China.
"Kuda hitam ini begini lho,
bukan partai-partai yang dijagokan, jadi nanti ada yang enggak pernah disangka.
Makanya tahun 2014 tahun yang penuh kejutan," ujar Ki Kusumo saat
dihubungi, Selasa (31/12).
Dia meyakini, capres yang sama
sekali tidak disangka dan diunggulkan yang bakal menang. Bukan prediksi orang
kebanyakan apalagi ditujukan pada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)
yang bakal menang.
"Orang nanti banyak yang
kaget, lho kok ini, lho kok itu begitu," pungkasnya.
Seperti diketahui, sejumlah nama
sudah muncul digadang-gadang sebagai capres di Pilpres 2014. Di antaranya,
Prabowo Subianto, Wiranto, Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri dan Joko
Widodo.
Sementara seorang spiritual asal
Kota Tahu Kediri yang enggan disebut jatidirinya mengatakan jika nanti setelah
terpilih presiden baru, akan terjadi huhu hara yang sangat mengerikan. Huru hara
itu dipicu ketidakpuasan terkait kinerja pemerintahan baru. Kelompok minoritas
negeri ini membuka kedoknya dan melakukan pemberangusan semua bidang dan
menguasainya.
Jika pemerintah dengan presiden
yang baru bisa berjalan baik memenuhi kesejahteraan rakyat yang selama ini
terabaikan, kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan yang membela wong
cilik, melakukan makar dengan merencanakan pembunuhan kepada presiden terpilih
dan menghancurkan pemerintah yang berkuasa dengan kekuatan ekonomi yang yang
mereka pegang selama ini.
Pertumpahan darah kurang lebih setahun
setelah terbentuknya pemerintah dan presiden baru, tak dapat terelakkan. Sebab kekuatan
asing turut bermain, sementara para koriptor dan calon tersangka korupsi lainnya
turut memancing di air keruh, agar tak tertangkap oleh tangan KPK.
Para bos mafia narkoba dan kaki
tangannya, tak segan-segan mengucurkan rupiah dan dollarnya demi keuntungan
pribadi yang selama ini dianggap menguntungkan melakukan bisnis di negeri. Tahun
depan, mafia narkoba, semakin mencengkeram pejabat pemerintah dan leluasa
menggunakan antek-anteknya di pemerintahan terutama kalangan penegak hokum yang
telah menjadi budak bos narkoba.
Penyelundupan narkoba semakin tak
terbendung lantaran lemahnya hokum sekaligus aparatnya. Terkait dominasi asing
yang saat ini sudah tak terbendung, para penggiat Lembaga Swadata Masyarakat
semakin berani dan membabi buta memperjuangkan kepentingan asing menguasai
secara total SDA, SDM maupun pejabat pemerintah, hingga kepada Presiden
Terpilih.
Masih menurut spiritualis asal
Kediri ini, pada saat itulah dilakukan pemberangusan kebenaran oleh kejahatan,
namun para pejuangannya salah mengartikan perjuangan mereka. Yang benar
dikatakan salah, sementara yang salah dibela dengan taruhan darah dan nyawanya,
di sisi lain, para pemimpin hanya menyelamatkan diri, keluarga dan hasil korupsinya
tanpa mau menyelamatkan bangsa dan negerinya.
“Hanya satu pesan saya, mawas
diri dan waspadalah, saat ini, langit sudah terlihat merah membara, api tak
lama lagi akan jatuh di negeri ini, para pemimpin hanya menambah harta dan
wanita, melalui tahta mereka mengeruk kekayaan Negara dan menindas rakyat
jelata, hutang Negara semakin menggurita, sementara politisi wanita semakin banyak
yang menjadi penghuni penjara, kemaksiatan tambah merajalela, ironinya
pemerintah tak mampu mencegahnya, jadi lebih baik jangan keluar rumah dan
meninggalkan keluarga tanpa keperluan yang jelas-jelas tidak melanggar agama,”
kata spiritual Kediri ini.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar