Senin, 09 Desember 2013

Hambalang dan Bunda Putri Makin Terang, Cikeas Siap Nendang

Jurnalis Independen: Sidang kasus proyek Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar kembali berlanjut hari ini, Selasa (10/12/2013). Sidang masih beragenda mendengarkan keterangan saksi-saksi.


Adapun saksi yang dipanggil Jaksa KPK untuk dimintai keterangannya hari ini yakni Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, istri dari mantan Kepala Rumah Tangga Cikeas, Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

"Selain itu, saksi DK (Deddy Kusdinar) hari ini yaitu Rizal Syarifudin Asep Wibowo dan Rima," kata Penasihat Hukum Deddy, Rudy Alfonso melalui pesan singkatnya, Selasa (10/12/2013).
Sedianya Agus Marto Wardoyo dan Ibu Pur bersaksi untuk Deddy pada sidang 3 Desember 2013. Namun, keduanya berhalangan untuk hadir penuhi panggilan.

Sementara sehari sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman mengaku mengenal saksi kasus korupsi proyek Hambalang bernama Bunda Putri Sylvia Sholehah atau yang akrab dipanggil Bu Pur.

"Bu Pur itu keluarga besar Polisi, ya kita kenal. Suaminya angkatan 1973," ungkap Mantan Kabareskrim Polri ini, di kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/12/2013).
Namun, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan tidak mengerti namanya berada di Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur,

"Itu BAP mana? Tanya dulu sama KPK," ujarnya.

Lebih lanjut Sutarman pun menegaskan bahwa dirinya tidak terkait dengan kasus Hambalang. "Yang jelas enggak ada hubungannya kaitannya sama Hambalang," tandas Sutarman.

Selain itu, Jenderal bintang empat Polri ini juga menegaskan tidak pernah membahas mengenai Hambalang dengan Bu Pur. "Enggak ada hubungannya sama sekali," tuturnya.

Lebih lanjut Sutarman pun menampik terkait keterangan dalam BAP tersebut, bahwa ada permintaan pengamanan saat dirinya masih menjabat Kapolda Metro Jaya.

"Pengamanan gimana, Polda Metro apa urusannya sama Hambalang, itu wilayah Jabar. Bagaimana minta pengamanan?" Tegas dia.

Sebelumnya diberitakan, Sutarman merasa penasaran, siapa orang yang mengkait-kaitkan nama dirinya dalam kasus Hambalang. Ia ingin tahu siapa dibalik tersiarnya pemberitaan tersebut dan motif apa dibalik itu.

"Saya ingin tahu mas siapa yang mengaitkan saya dengan Hambalang, ingin tahu saja motivasinya," ujarnya.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman disebut dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur terkait kasus korupsi proyek Hambalang. Entah siapa yang menyebar BAP tersebut sehingga sampai ke tangan wartawan.

Sementara itu beberapa media ternama tanah air sempat mengaburkan sosok Bunda Putri Sylvia Solahah dengan nama-nama Non Saputri yang merupakan istri kedua seorang pegawai dirjen keuangan maupun Tuti Iswari, adik Wakil Presiden Boediono

Terkait nama Bunda Putri Sylvia Sholehah, Ketua KPK, Abraham Samad mengaku masih belum mengetahui soal beredarnya Berita Acara Pemeriksaan (BAP) saksi kasus Hambalang, orang kepercayaan Cikeas tersebut. Samad pun mengaku tidak mengetahui mengapa BAP Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur bisa beredar.

"Saya enggak tahu persis. Saya belum dapat informasi itu. Saya bahkan mengetahui dari Anda (wartawan)," tutur Samad.

Selain itu, Samad pun tidak mengetahui mengenai adanya BAP Bunda Putri yang beredar.
"Saya sendiri enggak tahu ada BAP itu," tegasnya.

Dikabarkan, satu hal yang termuat dalam BAP tersebut, Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur menyatakan pernah bertemu Sutarman kala menjabat Kapolda Metro Jaya pada 2010. Dalam pertemuan itu, hadir juga Kepala Biro Perencanaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Deddy Kusdinar dan sepupu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Widodo Wisnu Sayoko.

Disebutkan dalam dokumen pemeriksaan tersebut, pertemuan yang berlangsung di kantor Sutarman itu dilakukan untuk meminta pengamanan karena adanya surat ancaman dari lembaga swadaya masyarakat ke Kemenpora.

Ihwal pertemuannya dengan Bunda Putri Sylvia Sholehah alias Bu Pur yang diakui sutarman sebagai keluarga polri, Sutarman enggan memaparkan perinciannya. Ia juga tak berkomentar banyak tentang pengakuan Bu Pur dalam dokumen pemeriksaan tanggal 8 November lalu. Menurut dia, pengakuan tersebut tak berkaitan dengan kasus Hambalang.@JI


Tidak ada komentar: