Jurnalis Independen: Indonesia sekarat dan kian hari kian tak bertenaga hingga semakin layu, demikian gambaran negeri ini.
Guru Besar UIN Sunan
Kalijaga Prof. Dr. Abdul Munir Mulkan, menyatakan bahwa Indonesia juga tengah
dilanda badai korupsi berbasis teologi (keagamaan). “Pelaku tindak korupsi di
negeri ini mulai merambah pada segala bidang dan kalangan elite negara, bahkan
juga ada yang berlatar belakang gerakan keagamaan,” papar Munir Mulkan dalam
seminar nasional bertajuk Kepemimpinan Nasional di Tengah Negeri yang
Tungganglanggang, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Ironisnya, jelas Munir Mulkan,
gerakan atau komunitas keagamaan itu melihat Indonesia melalui dua sudut
pandang berbeda. Kelompok pertama memandang negeri ini sebagai rahmat dan
berkah Tuhan, sehingga harus disyukuri dengan memakmurkan rakyat dengan
mengelola alamnya secara profesional.
“Sementara kelompok lain
menempatkan negeri ini sebagai jembatan untuk melintas memasuki kawasan dan era
yang dicitakan. Akibatnya, demokrasi dan pemilu atau pilkada menjadi media dan
sarana mencapai tujuan ideal kekuasaan berbasis syariah yang mereka pahami
secara harfiah,” paparnya.
Namun dalam perkembangannya kedua
kelompok tersebut, jelas Munir Mulkan,
mulai bersinergi dengan jalan yang berbeda. “Inilah yang kemudian
memunculkan gejala keberagamaan baru, yang pada akhirnya bisa menggerogoti
keberadaan bangsa. Ketika mereka menempatkan harta negara bukan barang haram
untuk dikorup, hanya semata-mata beralasan bahwa negeri ini tidak disusun
berdasar syariat,” ungkapnya.
Karena itu, jelasnya, Indonesia
sebagai bangsa dan Republik memang berada dalam kondisi “gawat-darurat”, bahkan
bisa mengantarkannya pada tabir jurang kehancuran. Dalam situasi korupsi yang
semakin hari semakin melibatkan elite negeri yang berlatar belakang gerakan
keagamaan, negeri ini bisa berada pada tebing jurang kehancuran.
“Namun saya termasuk orang yang
kurang yakin tindak korupsi di negeri ini bisa diberantas dengan tuntas tanpa
revolusi teologis. Akan tetapi, sikap teologi umat Islam yang merupakan
mayoritas penduduk negeri inilah yang akan menentukan ke arah mana bangsa ini
akan menuju,” pungkasnya.@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar