Selasa, 17 Desember 2013

Joko Widodo di Mata Ridwan Saidi

Jurnalis independen: Budayawan Betawi Ridwan Saidi menilai Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang biasa di sapa Jokowi  tak pantas dan bahkan tidak bisa menjadi presiden. Jangankan presiden, menurut Ridwan, Jokowi tak pantas menjadi Gubernur, karena kinerja Jokowi selama ini membuat kota Jakarta justru acak-acakan lebih buruk dari pendahulunya yaitu Fauzi Bowo.


“Jokowi jangan berharap jadi presiden, jadi Gubernur pun tak pantas,” kata Ridwan kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (6/12/2013).

Pandangan Ridwan, kinerja Jokowi dan Ahok tak ada yang positif, belum ada setahun memimpin Jakarta semakin berantakan menurutnya Tanah Abang dan Waduk Pluit sedangkan Mass Rapid Transport (MRT) dianggapnya juga bakal acak-acakan.

“Tidak ada perbaikan dari dia, makin hancur Jakarta. Waduk Pluit acak-acakan, dia ribut sama kontraktor,” ungkap Ridwan.

Berdasarkan penilaian Ridwan, pemerintahan Jokowi tidak akan sampai dua tahun umur nya, pemerintahan Jokowi akan jatuh karena kinerjanya lebih buruk dari pendahulunya Fauzi Bowo. Ridwan pun tidak mengakui dukungan dari banyak pihak supaya Jokowi maju menjadi presiden 2014 pasalnya adanya penggusuran pedagang kaki lima dan kritikan masalah penetapan upah minimum provinsi untuk buruh.

Sebelumnya budayawan betawi ini beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pendukung Jokowi yang melakukan serangan online adalah PKI malam, karena kritikan tokoh nasional mulai dari politisi sampai aktivis buruh langsung mendapatkan serangan online dari fansnya Jokowi.

Sementara Elektabilitas Jokowi yang kian meroket, membuat dirinya selalu menduduki peringkat teratas dalam survei calon presiden. Baru-baru ini, Cyrus Network telah merilis hasil survei mereka yang melibatkan 1.020 responden. Dan ia sempat menmdapat julukan “Manusia Setengah Dewa.”

Dalam hal tersebut, keluar hasil apabila Jokowi diusung sebagai capres oleh PDI Perjuangan, maka suara PDI Perjuangan dapat mencapai titik tertinggi yaitu 60 persen. Sementara jika ia bergabung dengan Partai Golkar, maka titik potensial tertinggi yang dapat diraih mencapai 53 persen. Adapun ketika ia bergabung dengan Partai Gerindra, maka partai tersebut diprediksi dapat meraih suara hingga 48 persen.

Karena menjulangnya perolehan suara suatu partai bila disandingkan dengan Jokowi dalam pemilihan capres mendatang, membuat keluarnya pernyataan bahwa Jokowi sebagai Capres 'setengah dewa' dari survei Cyrus Network.

Menanggapi hasil survei Cyrus Network yang menyebut Jokowi sebagai calon presiden 'setengah dewa' lantaran bisa mendongkrak suara dari partai manapun apabila mengusungnya sebagai presiden, hal tersebut malah membuat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) justru merasa risih karena disebut setengah dewa.

"Kalau dewa ndak makan nasi dong. Wong saya masih makan nasi," tandasnya sambil terkekeh.@


Tidak ada komentar: