Rabu, 01 Februari 2012

Dalam Rangkah Peringatan Hari Lahan Basah Se-Dunia KJPL Indonesia dan Padepokan Wonosalam Lestari (PWL) Adakan Pelatihan Jurnalistik dan Pesta Durian

Jurnalis Independen: Menyambut peringatan Hari Lahan Basah Se-Dunia yang diperingati setiap 2 Februari, Komunitas Jurnalistik Peduli Lingkungan KJPL Indonesia dan Padepokan Wonosalam Lestari (PWL), menggelar Pelatihan Jurnalistik dan Pesta Durian Bersama Pelajar, di Wonosalam, Jombang, Jawa Timur (01/02/2012).
Pelatihan jurnalistik itu akan diisi dengan beragam kegiatan, selain pengenalan teori dasar jurnalistik, para pelajar juga akan dikenalkan langsung ke lingkungan, tentang kondisi alam lingkungan yang sudah rusak.

Teguh Ardi Srianto Ketua Komunitas Jurnalis Peduli Lingkungan KJPL Indonesia mengatakan,”Selain berlatih mengenal teknik dasar jurnalistik, para pelajar juga akan diajak melihat langsung keberadaan mata air di Wonosalam, selain itu mereka juga akan diajak menanam pohon, sebagai bentuk kepedulian pada lingkungan sekitar.”

Menurut Teguh, dalam agenda itu, para pelajar juga akan dikenalkan jenis lahan yang dapat ditanami dan lahan yang rusak.

“Tim dari Ecoton – Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah juga akan mengisi kegiatan itu, sebagai penguat ilmu dasar jurnalistik yang sudah diberikan tim KJPL, dalam pelatihan jurnalistik,” kata Teguh.
Kegiatan yang diagendakan digelar sampai Minggu (05/02/2012) itu, juga akan diramaikan dengan Pesta Durian bersama pelajar dan Muspika di Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

Sementara Amirruddin Mutaqien Koordinator Padepokan Wonosalam Lestari mengatakan,”Dengan adanya pelatihan itu, diharapkan para pelajar semakin memahami, hubungan antara ilmu jurnalitik dengan upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan.”

Dikatakan Amir, jurnalis punya peran strategis dalam upaya penyelamatan lingkungan, selain sebagai media kampanye, para jurnalis "wajib" memiliki tanggung jawab sosial dalam melestarikan dan menyadarkan masyarakat tentang rusaknya kondisi lingkungan sekarang.

“Selain itu, peran generasi muda, khususnya pelajar untuk memahami arti penting dari penyelamatan lingkungan, juga harus dimulai dari usia dini, dan tidak boleh terlambat,” tegas Amir. "Bila terlambat, jangan harap anak cucu kita akan mendapatkan kehidupan layak dan sehat", tutup Amir.(KJPL/mnt)

Tidak ada komentar: