Jurnalis Independen: Mujianto alias Mentok alias
Gentong, tersangka pembunuhan berantai di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur,
mengaku tidak melakukan aksinya seorang diri. Dia mengaku diperintah
oleh Mr J, majikan sekaligus kekasih sejenisnya.
“Mr J yang suruh,” kata Mujianto saat ditanya wartawan di Mapolres Nganjuk, Kamis (16/2/2012).
Mujianto melanjutkan, Mr J juga ikut membantu saat membius korban pertama pada Agustus tahun lalu.
Tak hanya itu, nomor-nomor telepon korban juga diberi oleh Mr J. Dari nomor itu Mujianto mengundang sebagian korban ke Nganjuk dengan iming-iming akan dipinjami uang setelah berkencan.
Setelah dikencani, bukannya uang yang didapat, tetapi diberi racun mematikan.
Masih menurut pengakuan Mujianto, khusus untuk korban MF asal Japanan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Mr J membantu memanggilnya ke Nganjuk dengan iming-iming akan dibelikan sepeda motor dan dipinjami uang Rp1 juta untuk modal usaha.
Terkait tudingan turut membantu melakukan pembiusan dan mendatangkan para korban ke Nganjuk, Mr J menolak memberikan komentar.
Saat didatangi wartawan ke rumahnya, Mr J kabur berlari dengan menunduk ke dalam rumah dan tidak keluar lagi.
Terkait pengakuan Mujianto, Kasubag Humas Polres Nganjuk AKP Bambang Sutiko mengatakan meski pihaknya sudah mendengar pengakuan dari Mujianto, polisi tidak serta merta bisa menetapkan Mr J sebagai tersangka.
Pengakuan Mujianto belum didukung bukti yang kuat. Polisi masih akan mendalami pengakuan Mujianto tersebut.
Sementara itu si homo Mujianto, pelaku pembunuhan berantai asal Nganjuk, melakukan pembantaian terhadap enam orang dengan menggunakan racun, dan dibantu oleh kekasih gelapnya yang homo yaitu Mr. J juga merupakan juragannya sendiri, namun dua di antaranya korbannya berhasil selamat.
Berikut kisahnya yang dituturkan Sumarji dari Dusun Getas Desa Ngabar Kecamatan Tanjung Anom Kabupaten Nganjuk dengan korban AHY (46).
Di dusun tersebut, AHY sempat dititipkan kepada Sumarji (63) setelah meminum air yang di dalamnya telah diisi oleh Mujianto pasangan homo Mr. J dengan racun tikus.
"Sekira pukul 09.00 WIB, ada dua orang datang ke rumah. Salah satunya terlihat pucat. Yang pendek mengaku kalau yang bersamanya itu adalah ayahnya yang sedang sakit karena bepergian jauh," kata Sumarji yang ditemui okezone di kediamannya, Kamis (16/2/2012).
Saat itu, katanya, lelaki setengah baya ini terlihat sedang mual-mual. Namun anehnya, meski mengaku sebagai ayahnya, Mujianto terlihat tidak menunjukkan kepanikan. Bahkan, kepada Sumarji mengaku ayahnya itu sedang masuk angin.
"Setelah itu, dia (Mujianto-red) pamitan pergi dengan alasan pergi menghubungi keluarga terdekatnya," jelasnya.
Sumarji mengaku tidak begitu jelas terkait ciri-ciri orang yang mengantar itu. "Saya tidak sempat tanya nama. Karena melihat yang sakit. Yang jelas, tubuhnya pendek dan kulitnya sawo matang," imbuhnya.
Karena kondisi Ahmad Yani yang semakin parah maka dengan dibantu warga mengantar ke rumah sakit terdekat. Dan melaporkan kejadian itu langsung kepada kepolisian setempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar