Senin, 27 Februari 2012

"Agama Liberal" Satukan Agama Yahudi dan Kristen

Jurnalis Independen: Yahudi dan Kristen adalah dua agama besar di Eropa. Diantara mereka saling mengklaim agamanya adalah yang benar, namun dalam satu titik tertentu mereka bisa bertemu. “Diantara titik temu antara Yahudi dan Kristen ada pada metode historis kritis terhadap bibble. Jika Spinoza mengkritik perjanjian lama, maka Kristen mengikuti dengan mengkritik perjanjian baru,” kata Ustadz Adnin Armas, Direktur Ekesekutif INSISTS dalam diskusi Titik Temu Yahudi dan Kristen Dalam Peradaban Barat, Ahad (26/2).

Padahal ketika Zaman Pertengahan antara Yahudi dan Kristen saling bertikai. Tidak ada titik temu diantara mereka. Namun pada zaman modern justru sebaliknya. "Mereka (Yahudi dan Kristen, red.) bertemu dalam ideologi liberal,” tambah doktor pemikiran Islam dari Malaysia ini.

Liberalisme yang terjadi pada agama Yahudi tidak terlepas dari pandangan Spinoza. Spinoza sendiri terinspirasi oleh filsuf Perancis, Rene Descartes, yang antagonis terhadap agama. “Descartes menarik garis antagonis antara agama dan rasio. Karena yang menjadi tolak ukur kebenaran adalah akal, bukan teologi,” lanjutnya.

Sementara itu di Prancis. sebuah lambang swastika, simbol Nazi dan stiker Islamofobia ditemukan pada hari Minggu pagi kemarin (26/2) di dinding masjid di Escaudain, di utara Perancis, AFP melaporkan. Penemuan itu dilakukan oleh anak-anak yang datang untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan di masjid selama liburan sekolah.

Menurut juru bicara Soufiane Iquioussen, masjid telah dinodai dengan coretan rasis sejak tahun 2004 dan juga pernah mendapat tembakan.


Situs Islam di Eropa menunjukkan bahwa serangan terhadap masjid adalah pembalasan atas insiden sebelumnya di mana sebuah gereja lokal dirusak dengan grafiti pro-Maroko yag menghina Nicolas Sarkozy dan Front Nasional. Namun kemungkinan besar bahwa sayap kanan rasis bertanggung jawab untuk kedua serangan tersebut.(emi/mnt)



Tidak ada komentar: