Rabu, 15 Februari 2012

Menkes: Dokter di Indonesia Tak Kalah dengan Luar Negeri tapi Mengapa Banyak Orang Indonesia Berobat ke Luar Negeri? Apa karena Pejabat Memberikan Contoh Seperti Itu?


Endang Rahayu Sedyaningsih (kiri) (Foto: Koran SI)
Jurnalis Independen: Bukan rahasia umum jika masyarakat Kalimantan Barat, Indonesia umumnya kerap berobat ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Entah karena kebiasaan atau memang masyarakat belum sepenuhnya percaya kepada dokter yang di Kalbar, dibandingkan dokter di luar negeri. Atau mungkin juga bisa lantaran banyaknya pejabat yang memberikan contoh berobat keluar negeri?


Atas fakta tersebut, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih berjanji akan memperbaiki fasilitas rumah sakit di Indonesia.

Meski tidak setuju dengan pendapat dokter dan RS di luar negeri jauh lebih baik dibanding di Indonesia, namun Endang menganggap peningkatan mutu para dokter di Indonesia penting dilakukan.

“Kalau masyarakat kita lebih memilih berobat ke luar negeri, itu pilihan mereka karena kita tidak bisa memaksa. Tetapi tidak lantas mengatakan dokter dan RS yang ada di luar negeri lebih baik dari Indonesia,” ungkapnya kepada wartawan usai membuka Seminar dan Kongres Nasional VII Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (Pormiki) di Santika Hotel, Pontianak, Rabu (15/2/2012).

Menurut Endang, Kementerian Kesehatan sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatan kualitas dokter dan prasarana kesehatan di daerah terpencil, terutama daerah perbatasan.

“Karena daerah perbatasan merupakan teras rumah kita, maka perbaikan kualitas di perbatasan khususnya untuk kesehatan harus selalu dilakukan. Salah satunya dengan perbaikan puskesmas-puskesmas termasuk pemberian insentif kepada para dokter yang ditugaskan di sana,” katanya.

Pemberian fasilitas kesehatan di daerah terpencil dan perbatasan, diakui Menkes, tidak saja diberikan langsung dari pemerintah pusat, namun juga pemerintah daerah.

“Karena anggaran juga ada di daerah. Harus dikeluarkan oleh masing-masing kabupaten/kota di mana para dokter itu ditempatkan. Sehingga kerja sama yang baik antar kabupaten dan provinsi dengan Pusat harus ada,” papar perempuan berambut pendek ini.

Tidak ada komentar: