Koordinator
Suaka Rhino Sumatera (SRS) TNWK Lampung Dedi Chandra, di Way Kambas,
Lampung Timur, menyebutkan, badak sumatra di kawasan tersebut hanya
tinggal empat ekor, terdiri atas satu pejantan dan tiga betina.
Empat
ekor hewan bercula satu itu, yakni Ratu berusia 13 tahun berasal dari
Way Kambas yang saat ini dalam kondisi hamil 10 bulan. Kemudian Rosa,
12, dari Bukit Barisan Selatan, lalu Andalas, 11 dari Amerika (pejantan)
dan Bina, 27, dari Bengkulu yang sebelumnya lama berhabitat di Tanam
Safari.
“Keempat
badak ini, hidup dalam penangkaran secara masing-masing dengan dibatasi
pagar listrik sepanjang 100 hektare di kawasan ini,” kata Dedi Chandra.
Tujuan dari penangkaran itu, untuk melindungi badak di sana berkonflik dengan hewan lainnya, mengingat populasinya kian sedikit.
“Selain
itu, tujuan lainnya untuk mempercepat proses perkembangbiakan badak
sumatra, yakni dengan
mempertemukan antara badak betina dan jantan dalam
waktu yang tepat dan ruang yang terbatas,” ujarnya.
Ia
mengatakan, pihaknya membatasi kehidupan satu badak dengan badak
lainnya, namun mempertemukan hewan itu pada saat musim kawin dalam areal
yang dibatasi, agar pada saat musim kawin bisa cepat terjadi pembuahan.
“Sekarang
yang sedang kita kembangkan adalah badak yang bernama Ratu, kini dia
tengah hamil 10 bulan dan diperkirakan akan beranak pada Juli
mendatang,” ujarnya.
Pada
prinsipnya, menurut Dedi, kehamilan badak akan berlangsung baik,
apabila betina tersebut mampu melewati tahap usia kehamilan tiga bulan
pertama.
Kegagalan
perkembangbiakan badak, menurutnya, terjadi karena kondisi habitat yang
kurang mendukung dan proses perkawinan yang terlalu lama.
“Pada
saat musim kawin, biasa ada ritual kejar-kejaran antara pejantan dan
betina, jika itu tidak dibatasi ruang lingkupnya, maka ketika si jantan
dan betina bertemu, masa itu akan lewat dan tidak akan terjadi
pembuahan,” kata dia.
Menrutnya,
bila proses persalinan Ratu berjalan sempurna, maka program tersebut
akan dijadikan percontohan penangkaran di Ujungkulon, Banten. (kjpl/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar