Rabu, 15 Februari 2012

Kemenangan Demi Kemenangan Pasukan Kafir! AS Sukses Bujuk Turki Terkait Penempatan Rudal Milik NATO, Rusia Berhasil Tewaskan Pemimpin Jihad Kaukasus



Jurnalis Independen: Sekretaris Pertahanan AS Leon Panetta dilaporkan mengucapkan berterima kasih kepada Turki atas dukungan yang berkelanjutannya terkait aliansi militer Barat NATO.


Deputi Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Publik, George Little mengumumkan bahwa dalam pertemuan dengan Menlu Turki Ahmet Menlu Davutoglu di Washington pada tanggal 13 Februari lalu, Panetta mengucapkan terima kasih atas kontribusi Turki untuk sistem rudal NATO yang direncanakan dipasang di Turki awal tahun ini.

Davutoglu sendiri berada di Washington dari tanggal 8-13 Februari atas undangan Hillary Rodham Clinton untuk bertemu dengan pejabat pemerintah dan para pemimpin kongres.

Turki telah memasang radar di distrik Kurecik dari provinsi timur Malatya. Namun Rusia mengkritik rencana tersebut dan mengecam upaya aliansi militer Turki dengan NATO.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kerjasama Turki dengan NATO akan menandai langkah lain dalam arah penyebaran 'segmen Eropa' dari sistem rudal global AS.

Mereka mengatakan sistem rudal NATO tidak memberikan keamanan bagi sekutu Eropa Washington dan secara efektif memang sengaja ditujukan untuk Rusia.


Sementara itu di sisi lain, Pasukan keamanan Rusia mengklaim telah membunuh seorang pemimpin sebuah kelompok perlawanan di Kaukasus Utara.

Ibragimkhalil Daudov ditemukan tewas di hutan pada hari Selasa lalu setelah terluka pada akhir pekan dalam aksi tembak-menembak ketika polisi menyerbu sebuah rumah di dekatnya, di mana dia bersembunyi di daerah berpenduduk mayoritas Muslim Dagestan, surat kabar Kommersant melaporkan.

Daudov melarikan diri setelah bentrok bersenjata dengan aparat keamanan, di mana empat orang bersenjata tewas, surat kabr Kommersant mengutip pernyataan dari petugas keamanan.

Rusia mengkonfirmasi kematian Daudov dan mengatakan mereka telah menyita video yang menyerukan penduduk desa untuk meninggalkan keluarga mereka dan melakukan jihad.

Daudov adalah seorang pemimpin dari Emirat Islam Kaukasus, kelompok yang memperjuangkan negara merdeka di seluruh Kaukasus Utara.

Kelompok pejuang Muslim di Kaukasus berjuang melawan pasukan Rusia selama beberapa dekade setelah Moskow kembali mencoba merebut pengaruh di wilayah Kaukasus yang mayoritas berpenduduk Muslim.(emi/mnt)

Tidak ada komentar: