Selasa, 07 Februari 2012

PAN Sambut Positif Imbauan SBY untuk Ramaikan Bursa Capres Apalagi Kalau yang Nyapres Besannya SBY Sendiri, Pasti Keluarganya Aman!

Jurnalis Independen: DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik imbauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar media massa mulai meramaikan bursa calon presiden (capres) 2014. Apa yang SBY harapkan?


Menurut Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto, imbauan ini adalah sinyal bagi para kandidat capres untuk melakukan sosialisasi.

“Ini lampu hijau bagi para capres untuk melempar gagasannya,” katanya saat berbincang santai, Selasa (8/2/2012) malam. Dia juga mengaku tak sependapat bila imbauan ini dianggap sebagai salah satu strategi SBY untuk memantau calon penggantinya.

Atau SBY sedang berusaha mengalihkan isu yang kini sedang "memputingbeliungkan" Partai Demokrat yang mengantarkan dirinya 2x menjadi presiden.


Setali tiga uang, kepentingan Pan dan Demokrat, SBY dan Besannya Hatta Rajasa yang menggebu ingin menduduki kursi RI 1, Bak gayung bersambut, sebagai "kacung dan juru bicara" Hatta Rajasa, Bima memoles kata-kata SBY dan menampik segala tudingan miring yang berkait dengan demokrat dan pemerintahan SBY.     

Karenanya, untuk menghindari pembicaraan tentang demokrat dan SBY, Bima mengalihkan pembicaraan tentang PAN dan Hatta Rajasa. Lebih lanjut, Bima mengatakan, partainya sejak awal telah siap untuk mengusung Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai Capres tunggal.

“Begitu Rakernas menjadikan Hatta sebagai capres tunggal, perangkat partai DPW ranting sudah bergerak, dan sekarang pun berdasarkan survei Hatta sudah menempati urutan teratas untuk pemberitaan di media,” katanya.

Seperti diberitakan, menjelang Hari Pers Nasional, Presiden menyampaikan sejumlah pesan kepada media, melalui Ketua Dewan Pers Bagir Manan. Menurut Bagir, SBY meminta agar pers memperhatikan pemilu dan pilpres 2014, termasuk mendiskusikan dan meramaikan bursa Calon Presiden 2014.

SBY, kata Bagir, juga berharap pers tetap berperan dalam memberikan informasi bagi rakyat. Tentu saja informasi yang benar, bukan dukung-mendukung, apalagi yang didukung calon presiden begundal Imperialis, Kapitalis yang memiliki rekor korupsi, harus diberitakan. **

Tidak ada komentar: