Jurnalis Independen: Universitas Airlangga untuk kedua kalinya akan berpartisipasi dalam
ajang Harvard National Model of United Nations (HNMUN) yang
diselenggarakan di Harvard University, Boston, Massachusetts, Amerika
Serikat.
Sesuai namanya, forum yang digelar pada 16-19 Februari ini
memang digagas dan diselenggarakan oleh para mahasiswa Harvard
University untuk belajar berdiplomasi seperti yang dilakukan di
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Setiap tahunnya HNMUN menjadi forum
internasional yang dihadiri mahasiswa lebih dari 35 negara. “Delegasi
kami termasuk besar, yaitu 14 orang. Tahun lalu kami hanya berangkat
bertujuh,” kata Amak Yaqoub, dosen pendamping delegasi Unair.
“Sebenarnya yang kami persiapkan ada 18 orang. Tetapi karena kendala
teknis, salah satunya visa Amerika yang tidak disetujui, maka delegasi
yang berangkat ada 14 orang,” sambungnya.
HNMUN, lebih jauh, menantang para mahasiswa dari berbagai universitas
untuk berperan sebagai diplomat-diplomat negara anggota PBB untuk
berdikusi, berdebat, serta memberikan solusi bagi berbagai permasalahan
global kontemporer. Para delegasi di HNMUN juga dituntut untuk
mengaplikasikan pemahaman konsep dan teori di bangku kuliah ke tingkatan
aplikatif. ”Kami akan belajar tentang kinerja dan proses pengambilan
keputusan di tingkat internasional dalam salah satu organisasi terbesar
di dunia. Hasil diplomasi nanti akan tertuang dalam sebuah draft
resolusi PBB,” ujar Yurike Wahyudi, ketua delegasi.
Delegasi yang menamakan dirinya Unair for HNMUN 2012 tersebut terdiri
atas para mahasiswa dari berbagai fakultas dengan latar belakang
keilmuan yang berbeda. ”Delegasi kami ada yang berasal dari Fakultas
Kedokteran, Ekonomi dan Bisnis, Farmasi, Ilmu Budaya, Ilmu Sosial dan
Politik dan fakultas-fakultas lain. Perbedaan latar belakang keilmuan
memberikan keuntungan tersendiri, karena dirasa mampu memberikan
keragaman pandangan dari berbagai disiplin ilmu,” sambung Yurike.
Nantinya delegasi Unair akan mewakili negara Islandia yang duduk dalam
sembilan komite dan agensi dalam PBB. Masing-masing komite akan
mendikusikan permasalahan internasional yang berbeda, mulai dari
permasalahan kesehatan, akses informasi, kepengungsian, hak minoritas,
krisis ekonomi hingga persoalan proliferasi nuklir dan intervensi
kemanusiaan.
Yurike menambahkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh delegasi
Unair sebelum berpartisipasi di HNMUN. Salah satunya training rutin yang
dilaksanakan dua kali seminggu di ruang American Corner, Gedung
Perpustakaan Kampus B Unair. Selain memperdalam pengetahuan anggota
delegasi tentang Islandia, struktur organisasi PBB, serta isu-isu global
yang akan dibahas, delegasi juga mempelajari tata cara berdiplomasi dan
aturan-aturan sidang PBB. ”Dengan persiapan yang telah dilakukan, kami
berharap mampu meraih gelar best delegates di HNMUN 2012,” ungkap
mahasiswi jurusan Hubungan Internasional tersebut.
Selain berpartisipasi di HNMUN, delegasi Unair juga akan berkesempatan
untuk mengikuti kuliah umum di tiga universitas di Amerika. Dua
universitas terdapat di kota Boston, yaitu Harvard University dan
Massachusetts Institute of Technology, sedangkan satu universitas berada
di kota New York, yaitu Columbia University.
”Ketiga universitas
tersebut memiliki tradisi keilmuan yang sangat kuat. Kami berharap
delegasi mampu mengambil spirit pembelajaran disana dan menyebarkannya
di Indonesia. Ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga,” kata
Amak. Ditambahkannya, delegasi Unair juga akan mengunjungi Markas Besar
PBB, Perwakilan Tetap Indonesia untuk PBB, Perwakilan Tetap Islandia
untuk PBB, Konsulat Jendral Republik Indonesia.
Tim Unair for HNMUN 2012 akan berangkat dari Bandara Internasional
Juanda, Surabaya pada 13 Februari untuk selanjutnya ke John F. Kennedy
International Airport, New York City, via Jakarta dan Dhoha. Diakui
Amak, banyak kendala yang dihadapi delegasi Unair dalam mempersiapkan
keberangkatan ke Boston. Salah satunya, aplikasi visa beberapa mahasiswa
yang belum disetujui. Selain itu, pendanaan juga menjadi tantangan yang
harus diselesaikan. ”Kami akan masukkan lagi aplikasi mahasiswa yang
ditolak.
Kemarin memang ada beberapa mahasiswa yang sedikit grogi saat
wawancara. Untuk pendanaan, saya salut dengan semangat berbagi para
anggota delegasi. Sampai ada yang rela mengeluarkan uang pribadi untuk
rekannya,” ujar dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut. (Tim
Unair for HNMUN).(mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar