Jurnalis Independen: Sudah demikian melempemkah penegakan hukum di negeri ini? Sehingga
pencari keadilan harus membuat kontrak mati? Terkait Upaya Indra Azwan
untuk mencari keadilan atas kematian anaknya Rizki Andika tak pernah
surut. Namun, taruhan untuk menuntut myawa anaknya di depan hukum hanya
menjadi tontonan masyarakat bahkan pihak aparat hukum sendiri.
Ironisnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun melakukan
"penyuapan" kepada Aswan agar tidak meneruskan tuntutannya. Kebuntuan
pencarian keadilan, pria asal Jalan Genuk Watu Barat, Gang II, Nomor 95,
Malang, Jawa Timur, menulis surat wasiat. Hal itu dilakukan lantaran
takut nasibnya berakhir dengan pembunuhan oleh "aparat" yang menjadi
target tuntutan keadilannya.
Tidak menutup kemungkinan banyak pihak yang tidak suka dengan aksinya
tersebut. Di negeri yang tidak mengindahkan kejujuran dan menafikkan
keadilan bahkan dipimpin oleh pemimpin yang lebih suka menyusp dari pada
menegakkan keadilan, adalah riskan bagi keselamatan nyawa Indra Azwan.
“Saya
juga telah menulis surat wasiat. Siapa tahu saya meninggal tidak wajar
selama perjalanan mencari keadilan ke Mekhah nanti,” kata Indra di Jalan
Diponegoro, Surabaya, Senin (20/2/2012).
Isi surat wasiat berupa beberapa permintaan kepada keluarganya.
Diantaranya,
"Jika saya meninggal tidak wajar maka jenazah saya jangan dimandikan
atau dikafani. Pihak keluarga diminta untuk membawa jenazahnya itu ke
Istana Negara. Surat wasiat itu ada cap jempol darah saya,” ungkapnya.
Menurutnya,
upaya itu adalah untuk berjaga-jaga saja. "Saya tidak ingin seperti
Munir," tambahnya. Munir adalah tokoh Hak azasi yang di bunuh oleh
tangan-tangan jahat pro pemerintah lantaran mengetahui borok-borok
penguasa saat itu.
Seperti diberitakan, Indra Azwan mencari
keadilan atas kecelakaan yang menyebabkan putranya Rizki Andkika tewas
pada 1993. Menurut Indra, anggota polisi bernama Joko Sumantri yang menabrak anaknya itu tidak tersentuh hukum hingga saat ini.
Bahkan,
oknum polisi ini masih menjabat di lingkungan Polda Jatim. Selain
melakukan aksi jalan kaki, Indra Azwan juga empat kali mogok makan mulai
tahun 2008-2010.
Pada Agustus 2010 dia nekat melakukan aksi
jalan kaki dari Malang ke Jakarta selama 22 hari. Aksi ini membuahkan
hasil dengan adanya instruksi Kemenkum HAM agar perkara ini
diprioritaskan, namun sampai akhir tahun tak membuahkan hasil.
Sebelumnya,
Pria asal Malang, Jawa Timur, yang mencari keadilan terkait kematian
anaknya yang tewas ditabrak oleh polisi akan kembali melakukan aksi
jalan kaki. Tak tanggung-tanggung kali ini dia akan berjalan kaki menuju
Makkah, Arab Saudi.
Indra mengatakan terpaksa akan melakukan hal
itu karena tidak puas dengan penanganan kasus kematian anaknya. Dia pun
sebenarnya sudah dua kali melakukan aksi jalan kaki Jakarta-Malang demi
menuntut keadilan.
Namun, dia merasa janji-janji yang
diungkapkan pihak Istana saat dia bertemu tahun 2011 silam ternyata
hanya omong kosong belaka. Pasalnya, menurut Indra, anggota polisi
bernama Joko SUmantri yang menabrak anaknya Rizki Andika, hingga tewas
pada tahun 1993 lalu tak tersentuh hukum. Bahkan Joko masih menjabat di
lingkungan Polda Jatim.
Kini Indra akan berjalan menuju Makkah,
Arab Saudi. Alasannya ‘bapak pencari keadilan’ ini putus asa mengadu ke
manusia. Tujuannya kini berharap keadilan dari sang khalik di tanah
suci.
Indra mengaku sudah putus asa dengan menunggu janji-janji
baik dari para pejabat kepolisian sampai Presiden SBY sekali pun. Bahkan
dalam sidang laka yang baru digelar 18 tahun kemudian, pelaku
penabrakan Kompol Joko Sumantri tetap tidak terjerat hukum.
Terkait
persiapan perjalanannya ke Makkah, Indra telah mulai mempersiapkan
fisiknya. Selain itu, dia juga telah menyiapkan paspor untuk
perjalanannya tersebut.
Perjalanan kali ini diperkirakan akan
memakan waktu selama satu tahun. Tentu saja jika dirinya tidak tewas
terbunuh seperti beredarnya isu ancaman terhadapnya. Ah...Tragis nian
kondisi keadilan di negeri yang menganut azas Pancasila ini.....Memang
untuk inikah negeri ini dimerdekakan oleh Allah Tuhan Yang Maha Esa pada
17 Agustus 1945 lalu?(oki/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar