Senin, 06 Februari 2012

Ada "Grand Desaign dari Demokrat" Terkuak di Balik Curhat BB Angie ke Ruhut


Jurnalis Independen:  Sadar dirinya tak akan selamat dari cecaran dan jeratan hukum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sehari sebelum resmi jadi tersangka, Wasekjen Partai Demokrat Angelina Sondakh sempat curhat kepada Ruhut Sitompul.

Selain itu, dari isi keluhan Angie kepada Ruhut Sitompul, ada "bayangan kesimpulan" atau "Grand Desaign" bahwa kasus Wisma Atlet Pihak KPK "diatur oleh orang Demokrat yang cukup mengorbankan Nazaruddin dan Angie (Angelina Sondakh) sebagai tumbal untuk menyelamatkan "yang perlu diselamatkan oleh Demokrat".


Angie menyampaikan curhatnya itu melalui pesan singkat kepada Ruhut. Dalam pesan singkat itu, Angie kecewa terhadap pandangan seorang elite Demokrat yang menilai publik akan puas bila Angie jadi tersangka.

"Bang, aku hanya mau curhat sedikit, aku sedih baca komen salah satu teman kita yang mengatakan bahwa kalau AS (Angelina Sondakh) tsk (tersangka) sudah cukup memuaskan publik."

Angie juga dalam curhatnya bersumpah tidak terlibat kasus wisma atlet, Jakabaring, Palembang sebagaimana yang dituduhkan M Nazaruddin.

"Aku jujur ke abang (Ruhut Sitompul), bahwa demi Tuhan aku tidak pernah mengatur wisma atlet itu. Baik Nazar (M Nazaruddin) ataupun Rosa (Mindo Rosalinda Manulang) tidak pernah sama sekali menyinggung soal wisma atlet itu," ujarnya.

Ruhut menjelaskan, pesan singkat ini dikirimkan Angie sehari sebelum ditetapkan jadi tersangka. "Hari Kamis (2/2/2012) tengah malam sekitar jam 12 malam," kata Ruhut.

Sementara itu Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Saleh Daulay, menilai ada dua kemungkinan yang akan dilakukan Angelina Sondakh setelah penetapan statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games, Jakabaring Palembang.

"Ada dua hal, pertama bisa jadi Angie akan membuka secara terus terang apa yang terjadi sesungguhnya di balik kasus itu. Kedua bisa jadi dia (Angie) tidak akan membawa-bawa orang lain atau berusaha menutup-nutupi," terangnya, Senin (6/2/2012).

Saleh menjelaskan, kemungkinan pertama akan dilakukan Angie jika dirinya merasa dikorbankan dalam kasus wisma atlet dan rekan-rekannya di Demokrat tidak ada yang peduli terhadap dirinya. Karena itu Angie akan membongkar siapa saja yang dia tahu terlibat dalam kasus tersebut. Dengan alasan, pelakunya bukan hanya dia saja.

Kemungkinan kedua, Angie akan berusaha menutup-nutupi dengan tidak membawa-bawa nama orang lain. Kemungkinan ini dilakukan dengan alasan orang-orang yang diduga terlibat tersebut membawa manfaat dalam menyelesaikan kasus yang membelitnya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Khususnya untuk melindungi kariernya di dunia politik berikut dan masa depannya.

"Tetapi dugaan saya yang pertama tadi yang akan dilakukan,” ucap Ketum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah ini. Hal itu dilakukan Angie agar nama baiknya di mata masyarakat tetap baik. Karena dengan berbicara terus terang, dia secara tidak langsung sudah meminta maaf kepada masyarakat.

Dengan mengungkap siapa sesungguhnya yang bermain dalam kasus wisma atlet, diyakini Saleh masyarakat akan apresiasi dan memaafkannya. "Kalau dia mencoba mempersulit itu sama saja artinya dia tidak mendukung proses penegakan hukum,"tegasnya.

Berbeda jika kemungkinan kedua yang diambil Angie, karena dengan menutup-nutupi kasus tersebut selain menumbalkan diri juga tidak akan termaafkan masyarakat. Saleh mengingatkan bahwa kasus wisma atlet sudah terbuka sehingga masyarakat sudah banyak yang tahu."Sebaiknya Angie kooperatif membuka kasus ini, masyarakat akan mengerti."


Pernyataan Ruhut Sitompul yang mengaku dekat dengan Angie membeberkan pesan singkat istri almarhum Adji Massaid satu hari sebelumAngie ditetapkan menjadi tersangka. Dalam pesan singkat itu, Angie curhat tentang kekecewaannya terhadap rekan satu partainya yang memberikan komentar jika dirinya menjadi tersangka, maka akan memuaskan publik.

Mengenai siapa yang berkomentar, hal itu pun ditanyai oleh Ruhut kepada Angie yang kemudian dijawab Kasto. Kastorius Sinaga merupakan Ketua Departemen Bidang Perencanaan Pembangunan Nasional DPP Partai Demokrat.

Sebelumnya Kasto menjabat sebagai Penasehat Kapolri di era kepemimpinan Bambang Hendarso Danuri (BHD). Sejak 2010, Kasto masuk dalam kepengurusan DPP Demokrat dan langsung menjabat Ketua Departemen Perencanaan Pembangunan Nasional.

Pernyataan Ruhut pun membuat Kasto naik pitam karena telah menuduhnya tanpa bukti yang kuat. Menurutnya, Ruhut sebagai orang yang mengerti hukum tidak pantas mengucapkan hal yang dianggapnya tidak proporsional.

"Saya tidak pernah katakan seperti itu. Saya heran kenapa Ruhut bisa sampai begitu. Harusnya biarkan KPK bekerja dulu dan jangan berikan penilaian terhadap seseorang," kata Kasto.

Berikut isi pesan singkat Angie ke Ruhut: "Bang, aku hanya mau curhat sedikit, aku sedih baca komen salah satu teman kita yang mengatakan bahwa kalau AS (Angelina Sondakh, red) tsk (tersangka) sudah cukup memuaskan publik. Aku jujur ke abang bahwa Demi Tuhan aku tidak pernah mengatur Wisma Atlet baik Nazar ataupun Rosa tidak pernah sama sekali menyinggung soal Wisma Atlet ke aku"

Tidak ada komentar: