Sabtu, 04 Februari 2012

Pasukan Garda Revolusi Iran Siapkan Militer Hadapi Bangsa Teroris Yahudi Israel dan Dajjal Amerika Serikat

Jurnalis Independen: Seekor semut pun akan menggigit jika ia terinjak kaki manusia, apalagi Bangsa Iran yang mempunyai harga diri sebagai Bangsa dan Negara Islam tak mau begitu saja di injak dan harus tunduk kepada bangsa tak bermoral, tak berperikemanusiaan, bangsa teroris, rakus, penganut kekuatan Syetan dan pemuja iblis.

Kekuatan militer Iran, Pasukan Garda Revolusi, memulai latihan pada Sabtu (4/2) di bagian selatan negara. Latihan militer itu adalah unjuk kekuatan terkini setelah ancaman yang dikeluarkan Iran untuk menutup Selat Hormuz sebagai balasan sanksi Barat yang kian keras.

Rencana simulasi baru pertempuran laut di Teluk Persia, lepas pantai selatan Iran, telah dikerjakan selama berpekan-pekan. Media negara mengumumkan bahwa manuver baru ini akan melibatkan kekuatan pasukan darat. Namun tidak jelas apakah mereka bagian dari latihan militer AL yang dijadwalkan bulan ini atau operasi terpisah.

Manuver militer terbaru itu dijalankan menyusul peringatan keras dari pemimpin t.tertinggi spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengenai kemungkinan serangan AS dan Israel terhadap fasilitas nuklir Teheran. Latihan juga digelar setelah pasukan Barat sesumbar dengan kehadiran angkatan laut mereka di Teluk dengan kapal induk kelas Nimmitz mereka, USS Abraham Lincoln.

Berkali kali, Iran menegaskan akan menutup selat Hormuz sebagai tindak balasan embargo Barat terhadap minyak Iran. Meski hingga kini, langkah itu belum benar-benar diwujudkan.

Bulan lalu, angkatan laut Iran juga telah menggelar latiha militer di Teluk, namun tanpa keberadaan Pasukan Garda Revolusi. Sedangkan Garda Revolusi--yang berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi spiritual--mencerminkan militer Iran dengan kekuatan lebih signifikan dan kontrol terhadap program kunci seperti pengembangan rudal.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khomeini sebelumnya memperingatkan negara teroris Yahudi Israel dan Dajjal Amerika Serikat, Iran akan membalas sanksi minyak yang didukung Barat dan ancaman serangan. Ini merupakan respons atas pernyataan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta yang mengatakan ia khawatir Israel akan menyerang Iran dalam beberapa bulan mendatang.

Komentar Khomeini disampaikan dalam pidato yang ditayangkan televisi pemerintah hari Jumat ketika memperingati Revolusi Islam Iran tahun 1979. Dikatakan, sanksi tidak akan memengaruhi tekad Iran melanjutkan program nuklirnya yang kontroversial. Ia juga mengatakan, Iran akan mendukung negara atau kelompok mana pun yang berniat menghadapi Israel.

Laporan harian Washington Post, yang kemudian didukung media berita lain, menyebutkan Panetta khawatir Israel mungkin akan menyerang Iran sekitar April untuk menghentikan kemajuan Teheran terkait kemungkinan membuat bom nuklir. Iran berkeras kegiatan nuklirnya untuk tujuan damai. Panetta tidak dikutip langsung dalam laporan itu dan belum berkomentar mengenai hal itu.

Israel termasuk negara, mencakup Amerika, yang mencurigai Iran mungkin memperkaya uranium untuk membuat senjata nuklir. Israel tidak mengesampingkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, sementara Amerika lebih memilih meningkatkan sanksi internasional.

Sebagai pembalasan terhadap setiap tindakan lanjut, Iran berulang kali mengancam menutup Selat Hormuz, jalur pengiriman sebagian besar minyak dunia.(rep/mnt)

Tidak ada komentar: