Jurnalis Independen: Jumawa! Itulah kesan yang ditunjukkan oleh masuknya kapal perang Amerika Serikat. Kesombongan itu bukan saja sekedar kepada Iran tetapi kepada masyarakat dunia. Padahal semua pertunjukkan itu atas dasar perintah "tuannya Lord Yang Agung" yang ada di belakang IMF dan Bank Dunia yang sedang merealisasikan pembentukan Israel Raya.
Kendati berada di bawah ancaman Iran, kapal AS terus merangsek memasuki kawasan Selat Hormuz dan menuju wilayah Teluk. Seorang pejabat keamanan menyebutkan, kapal itu terus masuk ke kawasan Teluk tanpa adanya insiden. ''Sesuai rencana dan tanpa insiden,'' ujar Letnan Rebecca Rebarich, jubir armada AL AS.
Kapal AS, USS Abraham Lincoln, bergerak memasuki kawasan 'panas' itu dengan didampingi sekelompok kapal lainnya. Ini adalah kapal pengangkut pesawat AS pertama yang memasuki wilayah Teluk sejak akhir Desember. Tindakan ini diambil untuk menggantikan kapal AS John C Stennis.
Terkait Stennis, kepala militer Iran Ataollah Salehi sempat melontarkan ancaman akan mengambil tindakan tertentu bila kapal pengangkut itu kembali ke wilayah Teluk. ''Saya tegaskan agar kapal pengangkut AS tidak kembali ke wilayah Teluk Persia. Kami tidak suka memberikan peringatan serupa lebih dari satu kali,'' ujar Salehi.
Hingga berita ini diturunkan, belum duketahui reaksi resmi dari militer Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar