Selasa, 17 Januari 2012

Bern Swiss Berencana Bangun Masjid Terbesar Karya ICCS


Jurnalis Independen: Dewan Pusat Islam Swiss (ICCS) saat ini sedang mencoba untuk mengumpulkan dana yang cukup besar di negara-negara Teluk untuk memungkinkan pembangunan masjid senilai 21 juta dolar di ibukota Bern.

Dengan tiga lantai, masjid direncanakan akan menjadi yang terbesar di negara ini. Selain ruang shalat yang bisa menampung 270 pria dan 174 wanita, rencana menunjukkan bahwa bangunan akan memiliki ruang konferensi dan pelatihan, toko, parkir bawah tanah serta taman.


Presiden Dewan, Nicolas Blancho, mengkonfirmasi bahwa kegiatan penggalangan dananya di Kuwait dan Qatar pada hari Minggu lalu, meskipun ia mengatakan organisasinya sampai saat ini belum menerima sumbangan.

"Untuk saat ini, kami hanya membangun hubungan kepercayaan dengan sponsor potensial," kata Blancho, menambahkan bahwa mencari donor adalah proses yang panjang.

Tahun lalu, presiden ICCS beberapa kali mengunjungi Kuwait dan Qatar di mana ia bertemu dengan "pengusaha dan negarawan tingkat tinggi", tidak hanya bicara tentang uang, "tetapi juga melakukan pertukaran intelektual."

Blancho mengatakan ia juga menyajikan kepada lawan bicaranya gagasan dewan tentang meluncurkan inisiatif yang populer untuk melawan larangan pembangunan menara masjid yang disetujui dalam referendum pada bulan November 2009 lalu.

Selain dari masjid besar, ICCS juga memiliki proyek-proyek kecil lainnya, seperti mendirikan sebuah sekolah Islam di Swiss, dan mendirikan biro perjalanan untuk berziarah ke Makkah dan Madinah.

ICCS merupakan Muslim Sunni. Lembaga ini didirikan dua setengah tahun lalu oleh sekelompok kecil mualaf muda Swiss dan salah satu penentang referendum untuk melarang pembangunan menara masjid.

ICCS memiliki sekitar 2.000 anggota, dan telah mengorganisir beberapa unjuk rasa kontroversial di Bern. Pada demonstrasi terbaru di bulan Oktober tahun lalu, organisasi ini memilih simbol yang mengingatkan

Bintang Daud Yahudi dalam upaya menarik kesejajaran antara perlakuan Nazi di Jerman terhadap Yahudi dan Muslim di negara Alpine saat ini. Langkah ini membuat marah komunitas Yahudi.(emi/mnt)

Tidak ada komentar: