Sabtu, 28 Januari 2012

Israel Sukses Hancurkan Fasilitas Nuklir Irak dan Suriah, Tapi "Tak Sampai Hati" Leburkan Fasilitas Nuklir Iran

Jurnalis Independen: Kecanggihan, ketelitian dan superioritas peralatan juga pasukan Negara Zionis Israel sudah teruji terutama di kawasan Timur Tengah. Sejarah berdirinya Negara Israel yang penuh dengan pembantaian dan tipu muslihat penduduk asli oleh bangsa Yahudi yang didukung sepenuhnya kekuatan Eropa tak akan pernah hilang dari ingatan warga Timur Tengah dan Ummat Islam umumnya. Karenanya, Israel dan sekutu baratnya, tidak bisa tidur nyenyak dan pulas, manakala negara-negara Timteng membangunkekuatan mematikan seperti misalnya senjata nuklir.
Lantaran itu, Pantas saja jika Israel begitu bernafsu atau "tak sampai hati"menghancurkan proyek nuklir Iran hingga menggunakan tangan Amerika Serikat. Selama ini, Israel selalu berhasil menghentikan aktivitas nuklir di kawasan Timur Tengah yang dinilai mengancam keamanan dan status superior negaranya di kawasan tersebut..

Pada 1981, jet tempur Israel berhasil menghancurkan situs nuklir Osirak yang saat itu sedang dibangun oleh rezim Saddam Hussein. Lalu pada 2007, sebuah fasilitas di Suriah, yang disimpulkan PBB sebagai reaktor nuklir yang dibangun diam-diam, juga diserang oleh Israel.

Sedangkan Iran, bila mencapai kemampuan senjata, maka fasilitas nuklir di negara itu hampir tak memiliki celah kelemahan. Peringatan itu disampaikan Mayor Jendral, Amir Esher, kepala divisi perencanaan angkatan darat Israel, saat pertemuan publik di Yerusalem.

Ia mengingatkan pada ucapan seorang pejabat tinggi India yang pernah berkunjung ke Israel. Saat itu ia ditanya mengapa Delhi hanya berbuat sedikit untuk membalas Pakistan terkait serangan Mumbai, terlebih muncul dugaan serangan itu dilakukan dengan elemen terhubung pengawal kepresidenan Pakistan.

"Ketika sisi lawan memiliki kemampuan nuklir dan selalu bersiap untuk menggunakannya, anda akan berpikir dua kali," balas pejabat India itu.

Namun, pejabat Inggris yang memiliki hubungan dekat dengan pihak keamanan Israel, menekankan, "Hanya dari kalangan politisi yang menginginkan serangan militer. Mossad dan IDF (tentara pertahanan Israel) masih berhati-hati dengan kemungkinan kerusakan besar Israel di kawasan itu bila serangan dilakukan.(rep/mnt)

Tidak ada komentar: