Jurnalis Independen-Surabaya: Partai Nasional Demokrat atau Nasdem menargetkan 200 kursi di DPR, karena tanpa kursi sejumlah itu akan sulit melakukan perubahan yang merupakan semboyan yang diusung partai ini.
"Kalau tidak banyak kursi, maka kami perlu banyak kompromi dengan parpol lain, sehingga perubahan yang kami usung tidak akan efektif," kata Ketua Dewan Pakar DPP Partai Nasdem Harry Tanoesudibyo di Surabaya, Senin.
Di hadapan puluhan kader Partai Nasdem se-Jatim, tokoh pers nasional itu menjelaskan peluang Partai Nasdem untuk menjadi besar itu ada, karena paling tidak saat ini ada tiga momentum yang dapat dimanfaatkan partai itu.
"Masyarakat sekarang betul-betul membutuhkan perubahan, bukan janji atau wacana. Kebutuhan masyarakat itu terkait dengan banyaknya masalah yang merundung bangsa ini," katanya.
Didampingi Sekjen DPP Partai Nasdem Ahmad Rofiq dan Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim H Hasan Aminuddin, ia mengatakan masalah yang merundung bangsa ini antara lain hukum yang bersifat transaksional.
"Masalah korupsi juga terjadi dari pusat hingga daerah, bahkan APBN juga dialokasikan `kenemenen` (keterlaluan), kata arek Suroboyo," kata Harry Tanoe yang berada di Surabaya untuk berlibur ke keluarga istrinya.
Selain itu, kata alumni sebuah universitas di Kanada, AS, itu, otonomi daerah juga idem, karena sumber daya alam yang ada sudah "dikapling" melalui perizinan penguasaannya yang diperjualbelikan.
"Padahal, sumber daya alam itu merupakan kekuatan kita, bahkan UUD 1945 mengatur bahwa segala kekayaan itu diperuntukan kesejahteraan masyarakat banyak," katanya.
Masalah lainnya, kesenjangan sosial masih tinggi, meski pendapatan per kapita sudah mencapai 3.000 dolar AS, karena penerima Jamkesmas masih banyak dan masyarakat di bawah garis kemiskinan juga masih mencapai 60 jutaan.
"Itu mirip Jakarta yang memiliki pendapatan rata-rata 10.000 dolar AS, tapi masih banyak warganya yang hidup di kawasan kumuh. Jadi, kita masih memiliki kesenjangan dalam kesehatan dan pendidikan," katanya.
Momentum lainnya adalah kondisi parpol yang juga masih banyak masalah. "Parpol yang ada masih bersifat status quo dan mereka banyak mengumbar wacana dan janji-janji," katanya.
Satu momentum yang juga penting adalah krisis ekonomi di dunia. "Kalau di dunia tidak ada krisis ekonomi, tentu masyarakat tidak akan berpikir tentang perubahan," katanya.
Oleh karena itu, katanya, kader dan aktivis/pegiat Partai Nasdem harus memanfaatkan peluang yang ada. "Karena niat saja tidak cukup, namun kita harus memanfaatkan momentum yang ada dengan kerja keras," katanya.
Tentu saja, katanya, kerja keras itu juga tidak hanya wacana. "Untuk itu, Partai Nasdem akan menyusun program kerja yang bukan wacana pada 26 Januari, misalnya bantuan bibit, bantuan hukum, bantuan sarana, dan sebagainya," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim H Hasan Aminuddin mengatakan pihaknya akan bekerja keras dengan tiga cara yakni membangun sistem, menjaga semangat kader, dan menguatkan struktur.(ant/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar