Minggu, 29 Januari 2012

Jokowi: Dubes Jerman yang Biasa dengan Tehnologi Canggih Kagum Lihat Mesin Esemka

Jurnalis Independen: Wali Kota Solo Joko Widodo mengungkapkan, Duta Besar Jerman Norbert Baas menyatakan kekagumannya ketika melihat mobil nasional Esemka buatan sekolah menengah kejuruan di Solo ini. Menurut Jokowi, begitu ia kerap disebut, Dubes Jerman salah satunya kagum dengan mesin mobil.
"(Dia sebutkan) untuk mobil yang baru 2-5 tahun (dibuat), sangat bagus sekali," ujar Jokowi kepada Kompas.com di sela-sela acara Pesta Wirausaha Tangan di Atas 2012, Jakarta, Minggu (29/1/2012).

Menurut dia, dalam kunjungan pada Sabtu kemarin, Nobert kagum ketika melihat mesin yang sudah dibuat sendiri. Apalagi dibuatnya oleh siswa SMK. "Dia kaget melihat mesin sudah dikerjakan sendiri, beliau juga melihat jok yang sudah kita buat sendiri dan dibuat oleh anak SMK," ungkap dia.

Akan tetapi, tentu masih ada sejumlah kekurangan, salah satunya di bagian sasis, yang harus terus dikembangkan ke depannya. "Ya, sambil berjalan pasti ada masalah, tetapi masalah harus diatasi," tuturnya.

Untuk diketahui saja, kedatangan Nobert merupakan undangan dari Jokowi. Ia mengundang Nobert untuk melihat pembuatan mobil Esemka dari dekat di Solo Techno Park (STP), Solo, Jawa Tengah. STP telah bekerja sama dengan Lembaga GIZ dari Jerman.

Sebelumnya Jokowi mengatakan mobil Esemka hanya perlu perbaikan terus-menerus. Ini adalah salah satu cara meyakinkan pasar domestik agar mau menggunakan mobil nasional karya sejumlah Sekolah Menengah Kejuruan di Solo.

"Tunjukin dulu barangnya. Ini manajemen produk, kemudian bangun brand-nya," terang Joko ketika ditanya bagaimana meyakinkan pasar domestik akan produk mobil nasional di DPR, Jakarta, Rabu (25/1/2012).

Pria yang kerap disapa Jokowi itu menyebutkan, merek Esemka pada produk mobil rakitan siswa SMK di Solo itu telah terbentuk. Dengan demikian, hal paling sulit dalam pemasaran, yakni membangun merek, telah dilakukan. Maka dari itu, dengan merek yang sudah terbentuk, langkah mobil Esemka untuk bisa diproduksi dan berkembang pun terbuka. Pesanan mobil ini juga sudah menumpuk dengan jumlah mencapai 5.000 unit.

"Itu antre 5.000 unit, artinya apa? Brand-nya sudah terbentuk, tinggal produknya diperbaiki terus," ujar dia.

Kini produksi mobil Esemka tinggal menunggu aliran dana investor untuk segera memulai produksinya. Jokowi mengatakan, Esemka akan berusaha agar lulus uji emisi di Kementerian Lingkungan Hidup. Mobil ini juga harus lolos uji kelayakan di Kementerian Perhubungan dan mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perindustrian.

"Kita ini ingin membangun image dan persepsi bahwa Indonesia ini mampu (memproduksi mobil nasional), itu saja. Oleh sebab itu kita ingin principal-nya asli kita," kata Jokowi yang juga menggunakan mobil Kiat Esemka sebagai mobil dinasnya. (kom/mnt)

Tidak ada komentar: