Senin, 23 Januari 2012

Suryadharma Ali: Coba Data! Ternyata Penambahan Rumah Ibadah Islam Paling Lambat di Indonesia di Banding Agama Lain, Terutama Kristen

Jurnalis Independen-Jakarta: Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Alie (SDA) membantah anggapan bahwa umat Islam sering menghambat perkembangan agama lain. Buktinya, kata SDA, pertumbuhan rumah ibadah umat Islam justru paling lambat dibanding agama lain, terutama Kristen.
SDA mengaku prihatin terhadap beberapa kejadian yang didramatisir dan dipolitisir untuk menyudutkan Islam. “Ada saja kejadian yang seakan menyudutkan umat Islam, imbasnya, jelas pada partai Islam seperti PPP. Seakan, diasumsikan dalam masyarakat, bahwa umat Islam menyulitkan agama lain. Itu tidak benar," ujar SDA dalam keterangan persnya saat mengukuhkan Pengurus DPW PP Provinsi Sulawesi Selatan Periode 2011-2016, Minggu (22/1), di Makasar. DPW PPP Sulsel dipimpin oleh HM Amir Ushara dan Sekretaris H Muh Aras.

Sejak 2004 hingga saat ini, lanjut dia, pertumbuhan rumah ibadah Islam hanya  64 persen, agama lain ada yang 133 persen, 153 persen, 370 persen bahkan ada yang lebih dari 400 persen.

"Hal Ini membuktikan, bahwa tidak benar kalau Islam menghambat pertumbuhan agama lain; tidak benar  jika Islam anti kebebasan umat beragama,” ujarnya. Lebih jauh dia mengatakan, kader PPP harus berada di garda terdepan membela Islam Ahlussunah Wal Jamaah.

PPP adalah bangunan rumah besar umat Islam, dengan berbagai perbedaannya. "PPP adalah ibu dari segala ibu yang telah melahirkan kita. Pulanglah ke rumah ibu, Rumah yang bagus dan indah, rumah yang membawa kesejukan, memberi kebetahan dan kebersamaan,” ajaknya

Dalam kesempatan tersebut, SDA menegaskan, partainya konsisten mengusung ideologi Islam rahmatan lilalamin. “PPP mengusung Konsep Ideologi Islam yang menjadi rahmat bagi seru sekalian alam," katanya.

SDA menegaskan, Islam PPP adalah Islam yang sejuk, inklusif,  toleran, menyebarkan kasih sayang, hormat menghormati, tidak mudah diadu domba, mengayomi semua dan tidak membeda-bedakan.

"Tidak hanya dengan agama lain, tapi juga dengan sesama umat Islam. Karena, kadang kita toleran pada agama lain, namun tidak dengan saudara muslim kita yang beda paham dengan kita. Sekaranglah saatnya, kita menjadi garda terdepan, kader PPP harus merubah wajah menjadi lebih baik, lebih cantik, hebat, lebih kokoh dan besar," katanya.

Ia mengatakan, semuanyakader PPP harus bekerja keras, menunjukkan dan membuktikannya. "Kita tidak mungkin sukses kalau tidak bekerja keras. Mau jadi pengurus, harus mau mengurus, jika tidak, kita akan tenggelam. Ini adalah masalah yang harus dipecahkan bersama," ungkapnya.

Ia menerangkan, 2014 menjadi tahun taruhan PPP. "Tetap eksis, atau gulung tikar,” katanya. Dia mengingatkan, sebagai satu-satunya partai yang berazazkan Islam Ahlussunah Wal Jama’ah, PPP harus memberi contoh bagaimana menghormati perbedaaan dan keberagaman, serta bertekad menjadikan perbedan itu sebagai dalam bingkai ke-Bhinneka-an. (boy/jpn/mnt)

Tidak ada komentar: