Rabu, 25 Januari 2012

Hanya Modal 90 M Kiat Esemka Jadi Raja Otomotif Asia

Jurnalis Independen-Jakarta: Perhatian dan dorongan pemerintah atas kelaikan Mobil Nasional Kiat Esemka akan menjadikan mobil buatan anak bangsa ini tidak mustahil akan menjadi raja di Asia.
Terkait harapan dan impian arus bawah memiliki produk dalam negeri yang layak untuk dibanggakan, Direktur PT Solo Manufaktur Kreatif (PT Soman) Sulistyo Rabono menjamin produksi mobil Esemka akan mencapai 500 unit pada 2012. 

"Produksi akan dilakukan bertahap. Tahun depan akan dilihat lagi ketersediaan infrastruktur dan permintaan pasar," katanya seusai dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI, Rabu, 25 Januari 2012.Mengenai target itu, Sulistyo mengatakan sudah ada 100 calon rekanan dari usaha kecil dan menengah (UKM). "Seperti yang disampaikan Pak Jokowi, ini kan bukan program besar. Jadi, selain pengerjaan yang bertahap, pelaku produksi juga dari industri kecil dulu," kata Sulistyo lagi.

Hal senada dikatakan Direktur Jenderal Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Joko Sutrisno. Menurut dia, kerja sama dengan industri-industri kecil jauh lebih mudah. "UKM-UKM sering kali dengan mudah kami mintai bantuan. Misalkan kami butuh baut, mereka segera menyiapkan, karena skalanya juga kecil. Berbeda dengan industri BUMN, jika tidak benar-benar siap, persaingan di pasar akan berat," kata Joko.

Mengenai berapa harga jual yang ditetapkan untuk satu unit Esemka, Sulistyo mengatakan masih dalam tahap penghitungan. Untuk biaya investasi, menurut dia, per satu unit jenis SUV, komponennya menghabiskan biaya Rp 110 juta. "Mungkin dua minggu lagi kami selesai menghitung patokan harga jualnya, sekitar Rp 150-200 juta per unit," kata dia.

Sulistyo juga mengatakan komponen Esemka tidak 100 persen produk lokal. Hanya mesin yang dibuat sendiri. Selebihnya, seperti system accu, spring, dan kaca, masih diimpor dari Cina. "Rencananya, 2013 nanti, 80 persen konten Esemka diproduksi dalam negeri. Ini karena kami masih butuh waktu untuk memenuhi koneksi dan fasilitas," ujar dia.

Sementera itu, Walikota Solo Joko Widodo mengatakan tahun ini mobil Esemka bisa diproduksi secara massal hanya dengan investasi sekitar Rp 90 miliar. "Esemka akan kami garap sebagai industri rakyat. Kalau semua izin selesai, kami cuma butuh investasi Rp 50 miliar untuk perluasan gedung dan peralatan serta Rp 40 miliar untuk operasional," katanya usai mengikuti rapat dengar pendapat antara pemerintah dan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (25/1).

Menurut walikota yang dikenal dengan sapaan Jokowi itu, saat ini sudah ada tujuh investor lokal dan nasional yang berminat menanamkan modal untuk mendukung produksi mobil Esemka. "Kami membuka diri untuk investor lokal dan nasional. Dari semua yang menyatakan minat, akan kami lihat dulu mana yang terbaik," ungkapnya.

Lebih lanjut Jokowi menuturkan produksi massal mobil lokal buatan PT Solo Manufaktur Kreasi dan Solo Technopark tersebut akan dimulai dari skala kecil segera setelah uji emisi dan kelayakan serta proses registrasi identifikasi kendaraan usai.

"Tahun ini, kalau semua urusan perizinan selesai bulan Februari atau Maret, kami bisa memroduksi 500 unit," produsen bisa membuat sekitar 500 unit," ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, produksi mobil Esemka ditargetkan sekitar 200 unit sampai 300 unit per bulan. Permintaan pasar mobil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut, menurut dia, saat ini sudah mencapai 5.000 unit.

"Itu akan dipenuhi secara bertahap sesuai daftar pemesanan," kata Jokowi, yang menyebut diri sebagai duta promosi mobil Esemka. Meski daftar pesanan banyak, ia menjelaskan, produsen mobil Esemka tidak akan kesulitan memenuhi. "Pasokan komponen cukup, bahkan berlebih," katanya.

Menurut dia, komponen mobil Esemka diproduksi oleh industri kecil dan menengah di berbagai daerah termasuk Gombong (Magelang), Tegal, Purbalingga dan Jakarta.

Dukungan Perwakilan pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Komisi VI DPR RI menyatakan komitmen untuk mendukung industrialisasi mobil Esemka. "Dukungan politik dari semua pihak memang diperlukan untuk mengembangkan mobil nasional seperti ini. Kalau harus berjuang sendiri akan sulit," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.

Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Inranda Laksanawan mengatakan pihaknya siap mendukung pengembangan industri mobil nasional, termasuk mobil Esemka.

Beberapa BUMN seperti PT Inka, PT Dirgantara Indonesia dan PT Pindad juga siap memberikan dukung, antara lain dengan menyediakan fasilitasi pelatihan sumber daya manusia.

Masih menurut Wali Kota Solo, Joko Widodo, jika semua urusan perizinan selesai pada Februari atau Maret, produksi mobil Esemka ditargetkan sekitar 200 unit sampai 300 unit per bulan. Permintaan pasar mobil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tersebut, menurut dia, saat ini sudah mencapai 5.000 unit.

"Itu akan dipenuhi secara bertahap sesuai daftar pemesanan," kata Jokowi, yang menyebut dirinya sebagai duta promosi mobil Esemka. Meski daftar pesanan banyak, ia menjelaskan, produsen mobil Esemka tidak akan kesulitan memenuhi. "Pasokan komponen cukup, bahkan berlebih," katanya.

Menurut dia, komponen mobil Esemka diproduksi oleh industri kecil dan menengah di berbagai daerah termasuk Gombong (Magelang), Tegal, Purbalingga dan Jakarta.(tem/rep/mnt)

Tidak ada komentar: