Jurnalis Independen: Entah apa yang melatarbelakangi pembelaan Lily Wahid terkait Kasus GKI Yasmin, Bogor, yang membuat semakin hari semakin memanas. Tidak sedikit
yang ikut ambil bagian dalam masalah yang sudah berlangsung dari tahun
2006 ini.
Banyak orang yang ingin menjadi “pahlawan kesiangan” dengan mendukung GKI Yasmin. Salah satunya adalah Lily Wahid, anggota Fraksi PKB DPR ini kini tampil jadi pembela GKI Yasmin.
Bahkan sudah beberapa kali Lily terlihat mengikuti kebaktian bersama jemaat GKI Yasmin. Mungkinkah karena nasibnya di PKB diujung tanduk, kemudian dengan membela GKI Yasmin dia akan menyeberang ke PDS?. Wallahu a’lam.
Karena itulah, tidak sedikit kalangan umat Islam yang menyayangkan sikapnya membela gereja yang bermasalah perizinannya itu. Salah satunya dari kalangan ulama Bogor. Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Kota Bogor, Ustadz Iyus Khaerunnas, kepada Suara Islam Online mengatakan, “Bagi seorang Lily Wahid toleransi bukanlah menghormati perbedaan agama tapi mencampur-adukkan agama, sehingga baginya sah-sah saja bila seorang muslim Jumat ke Masjid, Minggu ke gereja,” kata ustadz Iyus, Senin (24/1/2012).
“Inilah pemahaman liberal yang menyesatkan, bahkan sungguh aneh bila seorang Lily Wahid membela mati-matian GKI Yasmin yang sudah jelas keputusan hukumnya oleh Wali Kota Bogor. Lebih parah lagi dia lebih mau mendengar dan menerima pendapatnya orang kafir (GKI Yasmin) ketimbang dari saudaranya sesama muslim. Inilah syndrom bunglon, yang bahasa kejiwaannya split integrity atau pecah kepribadian dan sumbernya kegamangan tauhid,” ungkap Ustadz Iyus.
Ustadz Iyus lantas mempertanyakan, “Wahai Lily Wahid, adakah umat Islam mengganggu gereja lain di Kota Bogor? TIDAK! Lihat Gereja Zeaboath, Katedral, dsb.. mereka aman-aman saja. Yang kita persoalkan adalah gereja bodong yang manipulatif dan bertentangan dengan aturan PBM. Apa yang kau cari Lily?”, tanyanya.
Sebagai sesama Muslim, ustadz Iyus menasehati Lily agar bertoleransi secara benar berdasarkan nilai-nilai agama dan aturan yang berlaku.(sya/emi/mnt)
Banyak orang yang ingin menjadi “pahlawan kesiangan” dengan mendukung GKI Yasmin. Salah satunya adalah Lily Wahid, anggota Fraksi PKB DPR ini kini tampil jadi pembela GKI Yasmin.
Bahkan sudah beberapa kali Lily terlihat mengikuti kebaktian bersama jemaat GKI Yasmin. Mungkinkah karena nasibnya di PKB diujung tanduk, kemudian dengan membela GKI Yasmin dia akan menyeberang ke PDS?. Wallahu a’lam.
Karena itulah, tidak sedikit kalangan umat Islam yang menyayangkan sikapnya membela gereja yang bermasalah perizinannya itu. Salah satunya dari kalangan ulama Bogor. Ketua Komisi Kerukunan Umat Beragama MUI Kota Bogor, Ustadz Iyus Khaerunnas, kepada Suara Islam Online mengatakan, “Bagi seorang Lily Wahid toleransi bukanlah menghormati perbedaan agama tapi mencampur-adukkan agama, sehingga baginya sah-sah saja bila seorang muslim Jumat ke Masjid, Minggu ke gereja,” kata ustadz Iyus, Senin (24/1/2012).
“Inilah pemahaman liberal yang menyesatkan, bahkan sungguh aneh bila seorang Lily Wahid membela mati-matian GKI Yasmin yang sudah jelas keputusan hukumnya oleh Wali Kota Bogor. Lebih parah lagi dia lebih mau mendengar dan menerima pendapatnya orang kafir (GKI Yasmin) ketimbang dari saudaranya sesama muslim. Inilah syndrom bunglon, yang bahasa kejiwaannya split integrity atau pecah kepribadian dan sumbernya kegamangan tauhid,” ungkap Ustadz Iyus.
Ustadz Iyus lantas mempertanyakan, “Wahai Lily Wahid, adakah umat Islam mengganggu gereja lain di Kota Bogor? TIDAK! Lihat Gereja Zeaboath, Katedral, dsb.. mereka aman-aman saja. Yang kita persoalkan adalah gereja bodong yang manipulatif dan bertentangan dengan aturan PBM. Apa yang kau cari Lily?”, tanyanya.
Sebagai sesama Muslim, ustadz Iyus menasehati Lily agar bertoleransi secara benar berdasarkan nilai-nilai agama dan aturan yang berlaku.(sya/emi/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar