Selasa, 31 Januari 2012

Uji Coba "Depleted Uranium AS" di Afghanistan Maksudkan Ubah Genetika Muslim Dunia Menjadi Generasi Dajjal!


Jurnalis Independen: Niat Amerika Serikat (AS) menggunakan amunisi berarioaktif pada perang melawan mujahiddin Afhanistan bukan tanpa tujuan jangka panjang. AS berharap, uji coba penggunaan amnunisi beradioaktif itu dengan harapan dapat memutus generasi yang taat kepada hukum Allah berubah menjadi manusia Dajjal penentang aturan Tuhan. Press TV melaporkan, karenanya, AS menggunakan amunisi beradioaktif  itu di Afghanistan yang telah menghancurkan kesehatan masyarakat serta memutilasi genetik generasi masa depan negara itu.

Dr Muhammad Daud Miraki, penulis "Afghanistan After Democracy: The Untold Story Through Photographic Images", mengatakan kepada koresponden Press TV di Kabul pada hari Senin kemarin (30/1) bahwa AS telah melakukan kejahatan mengerikan terhadap rakyat Afghanistan dan merencanakannya bersama Israel untuk menghancurkan segala bangsa di dunia.

Dia mengatakan AS menggunakan depleted uranium di negara itu sehingga menyebabkan bayi Afghanistan yang lahir mengalami cacat berat.

Depleted uranium sendiri bisa menyebabkan kerusakan genetik, cacat lahir, kanker, diabetes, kerusakan sistem kekebalan, dan masalah kesehatan serius lainnya, termasuk pada pola pemikiran.

Miraki menggambarkan tindakan AS ini sebagai genosida dalam bukunya, yang memberikan wawasan tentang kehidupan warga Afghanistan di bawah pendudukan AS.

Dia mengatakan bahwa dia telah melihat orang yang mati tanpa tanda-tanda fisik dari luka-luka pada tubuh mereka di Afghanistan. "Dan kemudian ada adegan aneh di mana burung mencair di pohon," tambahnya.

Dalam bukunya, ia menggambarkan cacat lahir bayi Afghanistan yang digambarkan dengan gambar grafis. Ia juga mengatakan dirinya kewalahan dengan banyaknya jumlah kasus ini.

Miraki mencatat bahwa AS menggunakan sejumlah besar senjata uranium pada akhir tahun 2001.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan AS sampai sekarang masih menggunakan senjata-senjata yang terlarang tersebut di Afghanistan.

Buku Miraki juga mengatakan bahwa sebuah kebohongan besar bahwa perang AS diluncurkan untuk memperkenalkan demokrasi di Afghanistan dan menuduh AS mengkhianati rakyat Afghanistan dengan dalih demokrasi dan rekonstruksi.(emi/mnt)

Tidak ada komentar: