Kamis, 19 Januari 2012

Surat Ancaman AS ke Iran

"Obama siap untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Iran. Surat itu juga mengatakan bahwa penutupan Selat Hormuz adalah garis merah (Washington)," ujar anggota parlemen Iran, Ali Motahari seperti dikutip kantor berita Fars, Rabu (18/1).

Pada bagian pertama surat itu, lanjut dia, berisi ancaman, sedangkan bagian kedua berisi tawaran untuk dialog. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast juga mengkonfirmasi bahwa Teheran menerima surat itu dan mempertimbangkan respon Iran selanjutnya.

Namun demikian, pejabat pemerintahan Obama membantah ada surat semacam itu. Pejabat yang tidak disebut namanya itu mengatakan komunikasi dengan AS disampaikan melalui pesan diplomatik lainnya. Pejabat itu juga tidak akan memberikan rincian lebih lanjut.

Sebelumnya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Tommy Vietor mengatakan pemerintahan Obama memiliki sejumlah cara untuk berkomunikasi dengan pemerintah Iran.

Dia mengatakan Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk terlibat dengan Teheran dan menemukan solusi diplomatik untuk masalah program nuklir Iran. Namun yang jelas, AS tetap menyatakan agar Iran tidak menutup Selat Hormuz, jika tidak, AS sudah menyiapkan kemungkinan perang angkatan laut.

Pengawal Revolusi Iran, kekuatan militer negara Iran, mengatakan Teheran telah memutuskan untuk menutup rute minyak jika ekspor minyak Iran diembargo. Seorang perwira Pengawal senior mengatakan awal bulan ini bahwa keputusan telah dibuat oleh otoritas atas Iran.

Sebelumnya politisi Iran telah membuat ancaman serupa, tetapi pernyataan kali ini adalah kebijakan resmi Pemerintah Iran. Iran rupanya tak main-main mengeluarkan pernyataan tersebut. Baru-baru ini, Iran melakukan latihan perang angkatan laut di dekat selat di dekat Selat Hormuz.(rep/mnt)

Tidak ada komentar: