Rabu, 15 Oktober 2014

Profil dan Biodata Iriana, Ibu Negara Presiden Joko Widodo

Jurnalis Independen: Semenjak nama Suami tercintanya bersinar terang, nama wanita ini juga turut dikenal. Berawal dari karier Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi menjadi Walikota Solo, Iriana istri nya juga mulai dikenal masyarakat, tentu saja di Solo khususnya. Dan nantinya akan menjadi Presiden Republik Indonesia ke 7.



Iriana lahir bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila. Yaitu pada 1 Oktober tahun 1963 di Kota Solo. Iriana Menikah dengan Jokowi tepat tanggal 24 Desember 1986. Hingga kini pasangan yang terlihat sederhana ini telah dikaruniai 3 orang anak. Hasil pernikahan Iriana dan Jokowi di karunia anak yaitu Gibran Rakabuming (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).

Seiring waktu, jenjang karier sang suami Jokowi terus meningkat dari menjadi Walikota Solo hingga Dua Periode dan menjadi orang nomor satu di DKI Jakarta sebagai Gubernur. Tepat padahari ini tanggal 15 Oktober dua tahun lalu (2012) Jokowi dilantik menjadi Gubernur DKI. Pelantikan itu didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Wakil GubernurDKI Jakarta.

Mungkin belum banyak warga Jakarta khususnya,Indonesia umumnya, belum begitu kenal dengan beliau, nah kali ini penulis akan menulis profil yang berkaitan tentang sosok Ibu Negara Iriana yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo Presiden RI ke 7 yang akan membawa bangsa dan negara menuju Indonesia Hebat.

Mengenal Lebih Dekat Figur Iriana Joko Widodo (Jokowi)
Tidak salah jika kita mau mengenal seseorang, apa lagi yang mau kita kenal adalah seorang istri dari Gubernur DKI jakarta yang saat ini sedang menunggu dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia 2014 – 2019.

Dialah Iriana yang akrab di panggi dengan Bu Ana. Tempat kelahiran beliau di kota Solo, namun kiprahnya belum banyak dikenal walau suaminya pernah menduduki posisi penting mulai Walikota Solo hingga dua periode, Gubernur DKI Jakarta. Hingga beberapa hari lagi akan menyandang statusnya sebagai Ibu Negara menggantikan Ani Yudhoyono.

Menurut pengakuannya, wanita yang pernah mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA 3 Solo ini merasa tidak mudah mengikuti karier suaminya Joko Widodo.

Ibu 3 anak ini di samping melayani suami, juga sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial, seperti di orgnisasi PKK. Ya beliau pernah menjadi pimpinan PKK di kota Solo waktu suaminya menjabat menjadi Walikota di kota tersebut. Waktu itu, banyak kegiatan yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, seperti masalah kemiskinan yang ada di kota Solo dan juga kegiatan para ibu – ibu.

Walaupun dengan fasilitas yang ada, lantas tidak membuat Bu Ana berbeda. Dia tetap seorang Istri yang selalu malayani suaminya, ketika mau makan dengan menu masakannya sendiri. Selain itu, Ia tidak pernah canggung dalam mengerjakan pekerjakan rumah tangga, walau ada pembantu.

Semenjak di Solo, kepeduliannya kepada “wong cilik” telah teruji. Lantaran dahulu Suaminya juga pernah merasakan rumah digusur tanpa ada pesangon. Dan kejadian pahit itu membuat Iriana tidak mau rakyat mengalami nasib yang sama. Kemudian dia pun banyak membuat program-program, seperti pelatian usaha kepada para warga yang juga akan ia terapkan walau nanti menjadi seorang Ibu Negara.

Hal yang menarik lain adalah ketika dia mau meninggalkan kota Solo, karena sang suami terpilih sebagai Gunernur DKI Jakarta masa jabatan 2012-2017. Banyak warga Solo yang merasa kehilangan sosok Bu Walinya yang selalu merakyat.

Bukan hal mudah bagi Iriana Joko Widodo memberikan restu bagi sang suami mengejar posisi sebagai gubernur DKI. Namun ternyata sikapnya yang sempat keberatan akhirnya berubah dengan memberi dukungan penuh. Iriana rupanya menyadari langkah suaminya tak lagi bisa dibendung. Ia pun memilih mengikuti arus ke manapun arus itu mengalir dan membawa nasib suaminya.

“Kalah atau menang, saya siap memberikan dukungan penuh. Saya tahu ke depan tanggung jawab Pak Jokowi bakal makin berat. Kekhawatiran pasti ada tapi kami sikapi saja dengan bijak. Jalani saja tanpa ada rasa takut,” begitulah saat menjelang pilgub yangdijalani suaminya.

Nyonya Jokowi saat di tanya oleh warga, tentang program apa yang akan di jalankan ketika nanti suaminya terpilih menjadi Gubernur? Iriana menjawab dengan kalimat sederhana saja, dan mengatakan :” program yang dibutuhkan rakyat tentunya”. Dan jika saat ini ditanyakan kembali kepada calon Ibu Negara itu,tentu jawabannya akan sama dengan saat pilihan Gubernur lalu.

Tidak jauh berbeda dengan posisinya sewaktu suaminya menjadi walikota Solo, Iriana pun tetap menjadi Ketua PKK di DKI Jakarta. Tentu programnya pun hampir sama dengan di Solo, seperti membuat warga, maju, mandiri dan sejahtera. Tapi yang berbeda adalah ruang dan waktunya, jika di Solo dengan ruang yang kecil, kini di Jakarta ruang kerjanya lebih luas lagi. Dan tentu saja saat memasuki Istana Negara ruangan kerjanya akan jauh lebih besar.

Aktivitasnya banyak yang bersentuhan dengan rakyat, seperti memberi santunan untuk warga miskin dan anak yatim, mendatangi warga yang kebajiran. Waktu Jakarta kebanjiran beberapa waktu yang lalu, ada beberapa kesempatan Jokowi hadir dengan Bu Ana. Tapi memang Bu Ana tidak seperti istri pejabat lainnya, yang selalu sering ikut kemana suami pergi. Bisa di katakan Iriana jarang tampil di depan publik. Hal ini terbukti bahwa data dan informasi profil beliau belum banyak di tulis di situs oleh media.

Sesibuk apapun,saat menjadi Ibu Walikota bahkan sebagai Istri Gubernur, Ia tidak lengah dalam mendidik anak – anaknya.JI

Tidak ada komentar: