Jumat, 10 Oktober 2014

Prabowo Mogok, Diundang Pelantikan Jokowi-JK

Jurnalis Independen: 10 Oktober 2014 | 17:56 Prabowo-Hatta diundang pada pelantikan Jokowi-JK pada 20 Oktober 2014 oleh MPR. Hatta memilih tidak hadir. Bagaimana dengan Prabowo?

Prabowo, Ketua Dewan Pembina Gerindra, belum memastikan kehadirannya. “Saya kan bukan pejabat,” jawab Prabowo singkat, saat acara syukuran Koalisi Prabowo-Hatta bersama 300 anak yatim, di Masjid Al Bakrie, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jaksel, pada Jumat (10/10/2014).

Sementara ketika ditanya soal kehadiran fraksi Gerindra pada acara pelantikan tersebut, Prabowo juga menjawab singkat. “Kan masih lama, tanggal 20 Oktober,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Hatta Rajasa memastikan tidak akan hadir dalam acara pelantikan Jokowi-JK nanti.  "Saya kan bukan anggota DPR, saya tidak hadir," kata Hatta, di Masjid Al Bakrie, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2014).

Meski demikian, Hatta selaku ketua Partai Amanat Nasional (PAN), sudah menginstruksikan kepada seluruh kadernya di DPR untuk menghadiri pelantikan tersebut.

Kepastian diundangnya Prabowo dan Hatta itu disampaikan Zulkifli Hasan, Ketua MPR. "Saya yang akan memulai itu (mengundang Prabowo-Hatta)," kata Zulkifli, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat (10/10/2014).

Prabowo sendiri hingga kini belum mengucapkan selamat kepada Jokowi-JK yang terpilih sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Berbeda dengan Prabowo, Hatta sudah  lebih dulu mengucapkan selamat kepada Jokowi dan JK, beberapa waktu lalu. "Saya kan sudah ucapkan selamat, dulu‎. Saya harapkan negara kita bisa menjadi lebih baik," ucap Hatta.

Apa Kata Titiek Soeharto, Setelah Koalisi Prabowo Rebut Ketua MPR
Dua hari sebelumnya, setelah mengantar Zulkifli Hasan menjadi Ketua MPR, fraksi pendukung Prabowo diminta tidak menguasai seluruh posisi pemimpin alat kelengkapan di DPR. Hal itu diungkapkan Titiek Prabowo.

"Enggak usah sapu bersih semua, ini kan walaupun KMP atau Koalisi Indonesia Hebat kan untuk Indonesia," ujar Titiek Soeharto, di Gedung MPR/DPR, Senayan, pada Rabu (8/10/2014).

Mantan istri Prabowo Subianto ini menilai, fraksi pendukung Prabowo harus memberikan peluang kepada fraksi pendukung Jokowi karena keduanya sama-sama ingin mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Titiek bersyukur atas kemenangan yang diraih fraksi pendukung Prabowo. Pasalnya, diperlukan kerja keras untuk memenangkan pemilihan Ketua MPR, karena lawan pesaing cukup kuat. "Alhamdulillah kita bisa menang walaupun tipis karena saingannya sangat kuat. Kita bersyukur bisa menang," ungkapnya.

Titiek pun menilai, kemenangan ini bukan dari solidnya fraksi pendukung Prabowo-Hatta ataupun besarnya dukungan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melainkan karena kehendak Tuhan. "Allah sudah atur seperti itu," ujar Titiek.

Sebelumnya, Titiek disebut-sebut akan menjadi calon pemimpin MPR mewakili partai Golkar. Namun, Titiek mengaku belum siap jika harus menduduki kursi tersebut.

Seperti diketahui, proses pemilihan ketua MPR dilakukan secara voting dengan dua pilihan, Paket A dengan calon ketua MPR, Oesman Sapta Odang dari DPD dan Paket B dengan calon ketua Zulkifli Hasan dari PAN. Setelah melalui seluruh tahapan didapatlah hasil perhitungan, Paket A yang diusung fraksi pendukung Jokowi meraih 330 suara dan Paket B yang diusung fraksi pendukung Prabowo meraih  347 suara.

Prabowo Pelit Ucapan Selamat ke Jokowi-JK, Sampai Ditegur Amien Rais 
Amien Rais, Ketua Majelis Pertimbangan PAN, meminta Koalisi Merah Putih dan jajarannya mengucapkan selamat pada Jokowi. Ini pendapat Prabowo.

Permintaan Amien Rais tersebut diungkapkan dalam acara silaturahmi Koalisi Merah Puitih (KMP) yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, pada Jumat sore (26/9/2014).

"Kita tidak ada masalah, bertemu dengan siapa-siapa," kata Prabowo saat dikonfirmasi perihal permintaan Amien Rais tersebut.

Menurut Prabowo, KMP dan pendukung Jokowi-JK tidak pernah bermusuhan. "Kalau anda dengar semua tokoh tadi mengatakan, kita akan berpikir kepada kepentingan bangsa dan negara. Kalau mereka (Jokowi-JK) menjalankan program yang baik untuk rakyat Indonesia, kita akan mendukung. Tapi kalau mereka bekerjasama dengan antek asing, kita lawan. Kita tidak izinkan kekayaan kita diambil," katanya.

Prabowo mengaku, KMP merupakan partai penyeimbang untuk pemerintahan Jokowi-JK.

Seperti diketahui, sejak Jokowi-JK ditetapkan sebagai pemenang Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 22 Juli lalu, Prabowo belum mengucapkan selamat kepada Jokowi-JK.

Demikian pula setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan Prabowo-Hatta terhadap hasil Pilpres pada 21 Agustus lalu, Prabowo belum pula memberikan ucapan selamat kepada Jokowi-JK.

Namun Hatta Rajasa, cawapres nomor urut satu yang merupakan pasangan Prabowo dalam Pilpres 2014, telah bertemu Jokowi. Pertemuan itu berlangsung di rumah Surya Paloh, Ketua Umum NasDem, pada Senin (1/9/2014).

Jokowi mengaku, pertemuan itu merupakan silaturahmi dan Hatta Rajasa mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya di Pilpres.

Presiden terpilih itu juga mengaku kemungkinan akan bertemu dengan Prabowo, usai bertemu dengan Hatta Rajasa. "Ya, kenapa tidak, Pak Prabowo, Pak Hatta sahabat baik saya. Kamu sih enggak percaya. Sahabat dengan sahabat ketemu enggak masalah," kata Jokowi, di Balai Kota, Jakarta, pada Selasa (2/9/2014).

Menurut dia, hal yang wajar bila melakukan pertemuan dengan Hatta Rajasa. Demikian pula jika nanti bertemu dengan  Prabowo, yang merupakan sahabatnya. (yt astuti/ dpy)




Tidak ada komentar: