Jurnalis Independen: 8 Oktober 2014 | 17:02 "Tentu dengan kondisi begini, ada check and balance KMP (Koalisi Merah Putih) dengan KIH (Koalisi Indonesia Hebat) tentu peran DPD menentukan, tentu DPD mencoba menjadi jembatan yang baik untuk bersama-sama mengawal kebijakan-kebijakan."
Demikian dikatakan Irman Gusman, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019, di Komplek DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu (8/10/2014).
Setelah pemimpin DPR dimenangkan oleh fraksi pendukung Prabowo, kini pemimpin MPR pun kembali dimenangkan fraksi ini. Artinya, dominasi fraksi pendukung Prabowo semakin kuat. Tapi DPD menyatakan akan menjadi penyeimbang. "Jelas dong, DPD sebagai penyeimbang, kita terus melakukan komunikasi lebih baik," kata Irman.
Irman menegaskan, meski fraksi pendukung Prabowo lebih mendominasi dan kemungkinan berpotensi “mengganggu” pemerintahan Jokowi-JK kelak, namun peran DPD akan menjadi jembatan antara kedua kubu di DPR. "Saya melihatnya positif saja. Tentu pengawasan lebih ketat, nggak usah dikhawatirkan antara Senayan ini dengan Istana," imbuh Irman.
Seperti diketahui, paket calon pemimpin MPR yang diusung fraksi pendukung Jokowi kembali mengalami kekalahan dengan perolehan sebesar 330 suara, melawan fraksi yang mendukung Prabowo dengan perolehan 347 suara. Sehingga paket pemimpin dengan ketua Zulkifli Hasan memenangkan pemilihan pemimpin MPR. (lenny handayani)
Irman Gusman
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Irman Gusman
Ketua Dewan Perwakilan Daerah ke-2
Petahana
Mulai menjabat
1 Oktober 2009
Didahului oleh Ginandjar Kartasasmita
Informasi pribadi
Lahir 11 Februari 1962 (umur 52)
Bendera Indonesia Padang Panjang, Sumatera Barat, Indonesia
Kebangsaan Bendera Indonesia Indonesia
Suami/istri Liestyana Rizal Gusman
Anak Irviandari Alestya Gusman
Irviandra Fathan Gusman
Irvianjani Audria Gusman
Tempat tinggal Kompleks Denpasar Raya, Kuningan, Jakarta Selatan
Alma mater - Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
- University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat
Pekerjaan Politisi,
Agama Islam
H. Irman Gusman, S.E., MBA (lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 11 Februari 1962; umur 52 tahun) adalah seorang politisi, pejabat, dan pengusaha asal Indonesia. Ia merupakan Ketua DPD RI periode 2009-2014. Irman memperoleh 66 suara. Sementara Farouq memperoleh 53 suara. Sementara 3 suara lainnya abstain. Pada 2 Oktober 2014, 1a kembali terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2014-2019 setelah mengalahkan calon pimpinan DPD lainnya, Farouk Muhammad dan GKR Hemas.
Daftar isi
1 Latar belakang
2 Karier
2.1 Politik
2.2 Bisnis
3 Keluarga
4 Organisasi
5 Jabatan
6 Penghargaan
7 Lihat pula
8 Catatan kaki
9 Referensi
10 Pranala luar
Latar belakang
Irman merupakan putra Minangkabau pasangan Gusman Gaus asal Padang Panjang dan Janimar Kamili asal Guguak Tabek Sarojo, Agam.[2] Ayahnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, sedangkan ibunya merupakan anak dari pedagang emas yang cukup sukses. Irman menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Indonesia, dan meraih gelar Master of Business Administration (MBA) dari Graduate School of Business, University of Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat.
Karier[sunting | sunting sumber]
Politik[sunting | sunting sumber]
Irman memulai karier politiknya sejak tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia mewakili Sumatera Barat. Kemudian pada Pemilu 2004, Irman yang dikenal sebagai penggagas lahirnya Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua DPD RI periode pertama. Pada tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan terpilih sebagai Ketua DPD RI.
Dalam perjalanan karier politiknya, Irman mencurahkan perhatiannya untuk membangun Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan daerah-daerah. Irman Gusman dikenal sebagai pejuang daerah yang konsisten pada pemikiran dan cita-citanya yaitu membangun negeri dari daerah. Irman dikenal sebagai salah seorang penggagas sistem politik dua kamar (bikameral) pada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Pada saat reformasi bergulir, Irman berperan sebagai salah satu penggagas amandemen UUD 1945 yang saat itu menjadi anggota MPR RI utusan Sumatera Barat tahun 1999. Berkat perjuangannya tersebut, terjadi perubahan yang mendasar dalam sistem ketatanegaraan bangsa Indonesia. Dimana presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat, pembatasan masa jabatan presiden hanya dua periode, lahirnya Mahkamah Konstitusi serta Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI).
Pada bulan Maret 2013, Irman Gusman diangkat sebagai keluarga kehormatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam rangkaian HUT ke-61 Kopassus. Penghargaan ini termasuk langkah untuk kalangan sipil karena penghargaan militer diberikan dengan kriteria dan pertimbangan yang ketat, mengingat TNI harus tetap netral di bidang politik.
Bisnis[sunting | sunting sumber]
Selain dikenal sebagai politisi, Irman juga merupakan seorang pengusaha ulung. Kariernya sebagai pengusaha dimulai pada tahun 1988, ketika ia terjun ke bisnis milik keluarga PT Khage Lestari Timber. Pada saat itu ia ditugasi untuk mengembalikan keadaan perusahaan yang terlilit hutang. Berkat kemampuan dan intelektualitasnya, ia berhasil membalikkan posisi keuangan perusahaan menjadi positif. Dan perusahaan itu bisa mengekspor produk-produknya ke luar negeri. Disamping mengelola perusahaan kayu, Irman juga mendirikan Padang Industrial Park, sebuah kawasan industri yang didirikan di atas lahan seluas 200 hektare. Disini ia sempat menjadi Komisaris Utama perusahaan.
Keluarga[sunting | sunting sumber]
Irman menikah dengan seorang wanita asal Sungai Batang, Maninjau bernama Liestyana Rizal Gusman. Dari pernikahannya itu, ia telah dikaruniai dua putri dan seorang putra, yaitu Irviandari Alestya Gusman, Irviandra Fathan Gusman dan Irvianjani Audria Gusman.[3][4]
Organisasi[sunting | sunting sumber]
Dewan Pakar Gebu Minang (1999-2003)
Bendahara Umum ICMI (2000-2005)
Penasehat Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhamaddiyah Provinsi Sumatera Barat (2000-2005)
Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI (2005-2010)
Dewan Penyantun Universitas Andalas, Padang
Dewan Penyantun Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Padang
Dewan Kehormatan ESQ
Jabatan[sunting | sunting sumber]
Komisaris Utama PT Padang Industrial Park (PIP)
Komisaris Utama PT Khage Lestari Timber
Komisaris Utama PT Sumatera Korea Motor
Komisaris PT Abdi Bangsa, Tbk
Komisaris Independen PT Media Nusantara Citra, Tbk
Direktur Utama PT Prinavin Prakarsa
Komisaris Utama PT Guthri Pasaman Nusantara
Komisaris Utama PT Kopitime DotCom, Tbk
Penghargaan[sunting | sunting sumber]
Bintang Mahaputra Adipradana
Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Biografi Politik
Pemimpin Muda Indonesia oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Pemimpin Muda Berpengaruh oleh Majalah Jakarta Political Club
Pemimpin Muda Potensial di Parlemen oleh Pemerintah Amerika Serikat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar