Selasa, 21 Oktober 2014

Bertemu, Revolusi Mental Jokowi dan Perbaikan Akhlaq MUI

Jurnalis Independen: Beginilah jika dua pemikir bila ikhlas  bekerja demi Rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bukan demi kelompok apalagi pribadi yang selama ini tercermin pada diri para pemimpin Aspal.


Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dapat membawa Indonesia menjadi bangsa yang lebih beradab.

Hal itu terkait realisasi salah satu program Jokowi-JK saat kampanye dahulu. Kini setelah resmi duduk sebagai Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla ditagih oleh MUI.

Sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya Muslim, Indonesia diharapkan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

"Bangsa yang maju adalah bangsa yang membangun peradaban," kata Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, kemarin, Senin (20/10).

Amirsyah menjelaskan, sejak 2013 MUI mengusung program Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa. Tujuannya, untuk membantu pemerintah dalam membangun peradaban bangsa Indonesia.

Dengan program itu, MUI berharap indonesia menjadi bangsa yang memiliki tatanan nilai-nilai etika dan moral. Harapan ini persis program Revolusi Mental yang hendak dilakukan pemerintahan Jokowi-JK. Hanya saja beda istilah, namun substansinya sama persis.

Baik Pemerintah Jokowi maupun MUI mengungkapkan, pelaksanaan program itu diharapkan dapat menjadi perhatian semua pihak, terutama para pemimpin bangsa. Karena program tersebut dirancang agar bangsa Indonesia terhindar dari korupsi, perusakan moral, kemiskinan, dan kebodohan.

Amirsyah berharap, “Lebih baik, Program Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa itu menjadi agenda utama pemerintahan baru,” ujar dia.JI

Tidak ada komentar: