Jurnalis Independen: Bisa jadi apa yang dikatakan Abraham Samad Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar adanya. Sebagian menteri yang duduk di kabinet Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-Jk)bermasalah. Contohnya, menteri yang duduk di pos Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, ternyata dedengkot mafia migas tulen dan pendiri Petral.
Resmi sudah mantan Dirut PT Pindad, Sudirman Said, menjabat Menteri ESDM di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sejumlah catatan terkait sepak terjang mantan Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina itu dibeberkan sejumlah pihak.
Petinggi Global Future Institute (GFI), Hendrajit, sempat mengungkapkan bahwa Sudirman Said di kalangan bisnis migas dikenal sebagai “mafia minyak”.
“Sudirman di kalangan bisnis migas dikenal sebagai ‘mafia minyak’ dengan strateginya seolah memotong impor minyak, tapi malah menerapkan skema Pola Integrated Suply Chain (ISC). Seolah-olah importir langsung tapi menjadi broker minyak. Sewaktu Sudirman menjabat corporate secretary Pertamina era Ari Soemarno, di Pertamina Sudirman mendapat sokongan kuat Arifin Panigoro,” ungkap Hendrajit.
Saat Sudirman Said menjadi Kepala ISC Pertamina, keberadaan ISC itu disorot sejumlah kalangan termasuk DPR melalui Pansus Angket BBM, karena dinilai tidak efektif. Hingga akhirnya, fungsi ISC dirombak. Sedangkan Sudirman sendiri tercatat menjabat Kepala ISC hanya lima bulan.
Sudirman juga pernah menjabat Wakil Dirut PT Petrosea Tbk dan Group Chief of Human Capital and Corporate Services di PT Indika Energy Tbk. Kedua perusahaan terbuka tersebut bergerak di bidang energi dan pertambangan.
Terkait jabatan baru Sudirman Said di Kabinet Kerja, ekonom Ikhsan Modjo, memberikan catatan, bahwa Sudirman termasuk petinggi Pertamina yang mendirikan Petral. “Ngeri. SS termasuk petinggi Pertamina yang dirikan Petral,” tulis Ikhsan Modjo di akun Twitter @IkhsanModjo.
Di sisi lain, pengamat energi Kurtubi mengaku belum pernah mendengar tentang konsep atau ide Sudirman dalam menghapus mafia migas. “Sejauh ini saya belum pernah mendengar tentang konsep atau ide beliau dalam menghapus mafia migas,” kata Kurtubi.
Menurut Kurtubi, Sudirman Said dipercaya oleh Dirut Pertamina Arie Soemarno antara lain untuk menangani ISC. “ISC merupakan sistem sentralisasi impor atau suplai minyak mentah dan bahan bakar minyak, di mana sebagian dari impor tersebut melalui Petral dan pihak ketiga (trader) di Singapura,” jelas Kurtubi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar