Jumat, 13 Januari 2012

Ribuan Pasukan AS Berkumpul di Israel, Rencanakan Serang Irak


Jurnalis Independen: 9.000 tentara AS, termasuk pilot, tim pencegat rudal , marinir, teknisi dan petugas intelijen dijadwalkan mendarat di Israel dalam beberapa minggu mendatang.

Menurut kantor berita IMEMC (Internasional Midle East Media Center) banyak yang akan tetap tinggal hingga akhir tahun sebagai bagian dari penyebaran Angkatan Darat AS-Israel yang konon dalam kesiapan untuk keterlibatan militer dengan Iran.

Salah satu petinggi Angkatan Udara AS Letnan Jenderal Frank Gorenc berkomentar dalam kunjungannya dua pekan lalu bahwa tindakan ini datang lebih merupakan "penyebaran" daripada "latihan,". Para pasukan gabungan sekarang akan berada di tempat siap untuk melakukan keputusan menyerang instalasi nuklir Iran atau darurat tempur.

Setelah Teheran merilis sebuah buletin tentang latihan angkatan laut Iran di Selat Hormuz pada bulan Februari lalu, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Jenderal Martin Dempsey AS dan Letnan Jenderal Benny Gantz Israel memutuskan untuk mengumumkan kedatangan pasukan pada Kamis malam, 5 Januari.


Sementara itu Pamela Geller, yang digelari sebagai orang Yahudi "ratu penghina muslim," dan tidak melakukan apa pun untuk melepaskan gelar itu, menyatakan dirinya memuji marinis AS yang mengencingi mayat pejuang Taliban.

Geller, direktur eksekutif dari American Freedom Defense Initiative (AFDI) dan Stop Islamization of America (SIOA), mengatakan dia terpikat dengan para Marinir yang terlihat dalam sebuah video baru-baru ini yang menunjukkan aksi mereka mengencingi mayat pejuang Taliban.

"Saya menyukai para Marinir ini," tulisnya di blognya, sembari menambahkan, "Mungkin ini adalah interpretasi kafir terhadap ritual Islam memandikan dan mempersiapkan mayat untuk dimakamkan."
Pernyataan Geller ini mendapat kecaman dari Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) terkait video tersebut.

CAIR, pada gilirannya, mengeluarkan pernyataan mengutuk komentar Geller, menyebut website-nya sebagai sebuah "blog kebencian."

Dalam menindaklanjuti postingan di blognya Kamis kemarin, Geller menegaskan pesannya:

"Jadi biarkan saya membuat lebih jelas. Saya menyukai mereka para Marinir tersebut. Kami berperang dengan musuh yang berusaha membantai kami dan menggulingkan Amerika Serikat. Saya tidak peduli kecaman dari CAIR."

Dalam hal CAIR mengutuk video itu, Geller menulis , "Hamas berhubungan dengan CAIR, yang sama-sama berjihad melawan militer AS."

Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi untuk CAIR, mengatakan kepada HuffPost bahwa tuduhan bahwa organisasi mereka terkait dengan Hamas adalah tidak benar. "Itu taktik dari Islamapfobia ekstrim," kata Hooper. "Ini adalah taktik dari mereka yang membenci Islam." (emi/mnt)

Tidak ada komentar: