Senin, 09 Januari 2012

Kristen Menolak Pluralisme Agama


Jurnalis Independen: Maraknya kalangan Barat dan para pengasong sepilis agar umat Islam menerima faham pluralisme agama adalah langkah absurd. Karena pada kenyataanya, agama-agama lainnya seperti Kristen sendiri mengklaim diri paling benar, lebih-lebih Yahudi.

”Dari dulu Kristen tidak setuju faham pluralisme agama. Dalam konsili vatikan kedua (tahun 1962-1965, red.), misalnya, Kristen sudah mengatakan bahwa siapa yang tidak mau masuk ke dalam gereja Katolik maka ia tidak bisa diselamatkan. Ini artinya di luar mereka sesat,” ungkapnya dalam Kajian Umum Menghadapi Fitnah Akhir Zaman, di Mesjid At Taqwa, Vila Pamulang, Ahad (08/01/2012).
Hal itu kemudian ditegaskan kembali oleh Paul Yohanes Paulus ketika menulis buku Crossing The Threshold of Hope.

“Disitu Paus mengatakan bahwa Islam bukanlah agama penyelamatan (Islam is not a religion of redemption). Dalam Islam, kata Paus, tidak ada ruang untuk salib dan kebangkitan Yesus. Yesus memang disebut, tetapi hanya sebagai nabi yang mempersiapkan kedatangan Nabi terakhir,” ungkapnya.

Karena itulah, simpul Paus, bukan hanya dalam teologi, tetapi dalam antropologi, Islam sangat berbeda dengan Kristen. (not only the theology but also the anthropology of Islam is very distant from Christianity). Dan tentang al-Quran, Paus menyebutkan, bahwa siapa pun yang membaca Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan kemudian membaca al-Quran, maka akan menemukan bahwa Kitab ini (al-Quran).

“Jadi jika Agama Kristen saja pede menganggap diri agama terbenar, mengapa kita harus malu?” tanyanya.
Menurut Muhammad Pizaro, inilah fitnah yang sedang menimpa umat di akhir zaman. Umat Islam berada diujung tanduk yang tidak hanya diserang secara politik tapi juga pemikiran.

Karena itu, Allah sudah menjelaskan program utama setan untuk menjauhkan manusia dari petunjuk, "Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka)." (Al Fushilat ayat 26)

“Jadi sekarang kita harus yakin untuk mengatakan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rizki Ridyasmara, pengamat Zionisme dan penulis yang produktif menulis novel konspirasi, menyatakan bahwa maraknya pengasong liberalisme Islam tidak lepas dari motif ekonomi.
Hal ini pernah ia buktikan semasa aktif menjadi wartawan di sebuah majalah Islam.

Saat itu, penulis The Jacatra Secret ini mendapat kesempatan untuk mewawancarai pentolan Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla. Menariknya, selepas wawancara Ulil mengakui bahwa keputusannya masuk kepada area liberal, murni atas dorongan ekonomi.

"Nanti deh, jika uang saya sudah banyak, saya insyaf (dari Islam liberal)," ujar Rizki meniru ucapan Ulil kepadanya. Para jama'ah pun larut dalam tawa. (aha/emi/mnt)

Tidak ada komentar: