Rabu, 04 Januari 2012

Bila Minoritas Merebut Haknya: Uskup, Militer dan Akademisi Banding RUU Pembangunan Masjid di Athena


Jurnalis Independen-Yunani: Harusnya ini menjadi pemikiran, renungan dan meredahkan seluruh persoalan tentang pembangunan tempat ibadah di negeri ini, yang semuanya telah mendapatkanhaknya masing-masing, namun sayangnya di negeri ini banyak pemeluk ummat beragama terlalu tendensius dan serakah serta tak mau menghargai aturan yang ada.

Sekelompok warga Yunani, mencakup uskup, akademisi dan perwira militer telah mengajukan banding terhadap RUU parlemen yang akan memungkinkan pembangunan sebuah masjid di ibukota Yunani Athena.

Menurut pers Yunani, sebuah petisi yang disampaikan kepada Dewan Negara pada bulan Desember lalu ditandatangani oleh Yunani Ortodoks Metropolitan Seraphim dari Piraeus, serta profesor universitas, perwira angkatan laut dan lima warga di daerah di mana masjid direncanakan akan dibangun.

Banding mereka berpendapat bahwa pembangunan masjid akan melanggar konstitusi dan berbahaya bagi persatuan nasional. Mereka juga mengutip biaya tinggi atas proyek pembangunan tersebut di saat Yunani menghadapi krisis keuangan.

Dikenal berpandangan sayap kanan, Serafim mengatakan RUU itu merupakan tindakan anti-Kristen. Dia melanjutkan dengan mengutuk parlemen Yunani yang menyetujui RUU tersebut.

RUU yang kontroversial itu disahkan pada tahun 2006 di bawah pemerintahan partai Demokrasi Baru. Perdebatan baru atas pembangunan masjid dimulai pada November setelah pemerintahan mantan presiden Papandreou membuat komitmen untuk menyelesaikan proyek pada musim semi 2012, menurut pers Yunani.

Meskipun pemerintah kota Athena memberikan izin yang diperlukan untuk masjid yang akan dibangun sejak tahun 2006 lalu itu, proyek tetap belum selesai karena adanya resistensi yang sedang berlangsung. Perwira Angkatan Laut menolak untuk mengosongkan bekas pangkalan angkatan laut di distrik Votanikos Athena, di mana masjid direncanakan akan dibangun.

Athena adalah kota unik di antara 15 ibukota negara asli anggota Uni Eropa yang tidak memiliki masjid khusus untuk umat Islam. Sampai sekarang, umat Islam di Yunani harus beribadah di masjid-masjid sementara yang dibuat di apartemen bawah tanah, toko kopi, garasi dan gudang tua.

Perdebatan pembangunan masjid di Athena belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa resolusi tentang masalah ini telah dibahas oleh parlemen Yunani sejak tahun 1939 dan RUU lebih lanjut disetujui pada tahun 2000.

Namun, Muslim di Athena belum menikmati akses untuk sebuah masjid khusus karena adanya oposisi oleh pihak gereja dan pemerintah sebelumnya. Biaya proyek ini diperkirakan mencapai hingga 16 juta euro, menurut RUU parlemen tahun 2006.(emi/mnt)

Tidak ada komentar: