Minggu, 15 Januari 2012

Iran Akui Terima Surat AS Soal Selat Hormuz

Jurnalis Independen: Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast, Ahad (15/1), mengonfirmasi Iran telah menerima surat dari Amerika Serikat mengenai Selat Hormuz.
Mehmanparast mengatakan, pemerintah AS mengirim surat kepada Iran melalui saluran ketiga. AS mengirim surat kepada Iran melalui Presiden Irak Jalal Talabani, dan Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice yang menyampaikan surat lain kepada utusan Iran di PBB Mohammad Khazaei.

Surat ketiga dikirim kepada Iran melalui Duta Besar Swiss untuk Teheran Livi Leu Agosti, kata IRNA.

"Republik Islam Iran sedang mempelajari surat itu dan akan menanggapinya jika perlu," kata Mehmanparast, sebagaimana dilansir kantor berita resmi Iran, IRNA, Senin (16/1).

Sebagian pejabat militer dan pemerintah Republik Islam tersebut telah mengancam Iran akan menutup Selat Hormuz jika ekspor minyaknya dikenai sanksi oleh Barat.

Setelah laporan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mengenai program nuklir Iran pada November, AS , Inggris dan Kanada mengumumkan sanksi baru terhadap Teheran.

Pada Desember 2010, Presiden AS Barack Obama menandatangani rancangan belanja pertahanan yang berjangkauan luas, yang menyerukan sanksi baru terhadap lembaga keuangan yang berbisnis dengan lembaga perbankan negara Iran.

Rancangan itu, yang disetujui oleh Kongres AS, bertujuan mengurangi hasil minyak Iran tapi memberi presiden AS wewenang untuk mencabut hukuman jika diperlukan.

Menteri luar negeri Uni Eropa akan membahas sanksi lebih lanjut dan kemungkinan embargo minyak terhadap Iran dalam pertemuan pada 23 Januari di Brussels, Belgia, dalam upaya untuk menekan negara Persia tersebut sehubungan dengan program nuklirnya.

Tidak ada komentar: