Minggu, 08 Januari 2012

Hebat! Password Email Pejabat AS dan Inggris Diposting Secara Online


Jurnalis Independen-Amerika: Alamat email dan password milik pejabat Inggris, AS dan NATO telah diposting secara online menyusul adanya aksi hacking terhadap sebuah perusahaan analisis intelijen AS selama Natal lalu, harian Guardian melaporkan Senin ini (9/1).

Kelompok "hacktivist" Anonymous mengklaim melalui Twitter pada Hari Natal lalu bahwa mereka telah mencuri email dan informasi kartu kredit dari pelanggan anggota web konsultasi Stratfor.


Rincian informasi pejabat senior intelijen Inggris dan staf pertahanan AS yang dihack, menurut analisis diinformasikan oleh John Bumgarner, seorang ahli dalam keamanan cyber di US Cyber Consequences Unit, sebuah badan penelitian di Washington.

Dalam kasus di AS, rincian dari 173 orang yang bertugas di Afghanistan telah dipublikasikan, bersama dengan rincian pribadi mantan wakil presiden Dan Quayle dan mantan sekretaris negara Henry Kissinger.
Beberapa pejabat militer Inggris sebanyak 221 dan 242 staf NATO juga menjadi korban bersama dengan penasihat Organisasi Intelijen Gabungan Inggris, sebuah badan yang melaporkan informasi sensitif kepada Perdana Menteri David Cameron, temuan Bumgarner.

Sekitar 19.000 alamat email milik personel militer AS juga bocor.
Aalamat email yang dihack berisi password terenkripsi sekitar 850.000 orang yang telah berlangganan ke situs web konsultasi tersebut.

Lebih dari 75.000 pelanggan yang memiliki nomor kartu kredit dan alamat dibocorkan, Guardian melaporkan.

Para ahli mengklaim bahwa password terenkripsi bisa dibuka dengan cepat menggunakan software khusus.
"Kami menyadari bahwa rincian pelanggan situs Stratfor telah diterbitkan dalam domain publik," kata juru bicara pemerintah Inggris.

"Saat ini, tidak ada indikasi ancaman terhadap sistem pemerintah Inggris."
Para hacker mengatakan mereka dapat memperoleh informasi karena Stratfor tidak mengenkripsi informasinya.

Kelompok hacker Anonimpus telah terlibat dalam sejumlah eksploitasi hacking, termasuk mengotori situs Departemen Pertahanan Suriah untuk memprotes tindakan keras berdarah rezim terhadap demonstran anti-pemerintah.(emi/mnt)

Tidak ada komentar: