Jurna;is Independen: Pemerintah Hamas di Gaza telah melarang penduduk daerah kantung
pesisir tersebut dari berpartisipasi dalam kontes reality show bernyanyi
yang bertajuk "New Star."
Episode pertama dari "New Star", yang mengikuti format yang sama
seperti acara populer di AS seperti "American Idol" dan "The X-Factor,"
direkam di Kota Gaza melalui video link pada bulan Desember lalu, dan
sekitar 120 orang mendaftar untuk audisi.
Tapi kontestan yang berhasil lolos audisi tidak akan dapat melanjutkan ke kompetisi karena kantor media pemerintah Gaza telah melarang reality show pencarian bakat tersebut, yang diproduksi oleh jaringan TV dan disiarkan di Ma'an-Mix Satellite Channel.
Hasan Abu Hashish, yang mengepalai kantor media dalam pemerintahan Hamas, mengatakan kepada direktur PR Ma'an Ala Al-Abid bahwa program itu "tidak senonoh."
Kontes menyanyi bertentangan dengan adat dan tradisi masyarakat Gaza, Abu Hashish mengatakan, menambahkan bahwa menyanyi adalah keinginan beberapa warga dan tidak dalam kepentingan mayoritas masyarakat.
Sementara, Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah di kantornya di kota Gaza pada Senin kemarin (16/1), menerima anggota konvoi bantuan Miles of Smiles 8 yang membawa bantuan medis dan kemanusiaan bagi penduduk Gaza.
Dia mengatakan bahwa konvoi tersebut membawa pesan penting bagi dunia terutama bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam menghadapi pendudukan Israel.
Haniyah dalam pertemuan tersebut bersumpah tidak akan melepaskan perlawanan dan meminta dukungan dari seluruh pihak.
Sementara itu, Dr Issam Yusuf, koordinator konvoi, menekankan bahwa konvoi solidaritas akan terus berlanjut, sembari berjanji untuk menyampaikan penderitaan rakyat Palestina kepada dunia.
Dia mengatakan bahwa serangkaian konvoi Miles of Smiles telah membawa 800 aktivis solidaritas yang akan bertugas sebagai duta untuk Palestina di negara mereka masing-masing.(emi/mnt)
Episode pertama dari "New Star", yang mengikuti format yang sama
seperti acara populer di AS seperti "American Idol" dan "The X-Factor,"
direkam di Kota Gaza melalui video link pada bulan Desember lalu, dan
sekitar 120 orang mendaftar untuk audisi.Tapi kontestan yang berhasil lolos audisi tidak akan dapat melanjutkan ke kompetisi karena kantor media pemerintah Gaza telah melarang reality show pencarian bakat tersebut, yang diproduksi oleh jaringan TV dan disiarkan di Ma'an-Mix Satellite Channel.
Hasan Abu Hashish, yang mengepalai kantor media dalam pemerintahan Hamas, mengatakan kepada direktur PR Ma'an Ala Al-Abid bahwa program itu "tidak senonoh."
Kontes menyanyi bertentangan dengan adat dan tradisi masyarakat Gaza, Abu Hashish mengatakan, menambahkan bahwa menyanyi adalah keinginan beberapa warga dan tidak dalam kepentingan mayoritas masyarakat.
Dia mengatakan bahwa konvoi tersebut membawa pesan penting bagi dunia terutama bahwa rakyat Palestina tidak sendirian dalam menghadapi pendudukan Israel.
Haniyah dalam pertemuan tersebut bersumpah tidak akan melepaskan perlawanan dan meminta dukungan dari seluruh pihak.
Sementara itu, Dr Issam Yusuf, koordinator konvoi, menekankan bahwa konvoi solidaritas akan terus berlanjut, sembari berjanji untuk menyampaikan penderitaan rakyat Palestina kepada dunia.
Dia mengatakan bahwa serangkaian konvoi Miles of Smiles telah membawa 800 aktivis solidaritas yang akan bertugas sebagai duta untuk Palestina di negara mereka masing-masing.(emi/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar