Jurnalis Independen-Bireuen: Teror gerombolan OTK bersenpi terus muncul silih berganti. Namun sasaran pelaku tetap tak jauh berbeda, seperti kejadian sebelumnya. Kaum buruh alias pekerja dari luar daerah Aceh, jadi target mereka. Seperti di Kota Banda Aceh, 1 warga tewas. Sedangkan di Bireuen, 3 orang meregang nyawa serta 7 lainnya kritis di rumah sakit. Dua peristiwa ini terjadi bersamaan dan diduga sudah direncanakan, sebagai "Kado" di awal malam tahun baru 2012.
Dari keterangan dihimpun, kejadian di Bireuen berlangsung pada Sabtu (31/12) malam sekira pukul 20.30 WIB. Dua pelaku bersenjata AK-47 menaiki sepeda motor, datang menyatroni base camp rumah kayu yang dipakai 60 buruh. KOrban ini diketahui sedang mengerjakan proyek galian optik, sejak sebulan lalu dari salah satu perusahaan operator selular. Di barak tersebut pun didalamnya berisi pria dan wanita.
Dalam kejadian kemarin, diduga kuat pelaku sudah merencanakan eksekusi secara matang. Mereka mengepung lokasi kejadian yang berada di pinggiran jalan Banda Aceh-Medan, Desa Blang Cot Tunong, Kecamatan Jeumpa, Bireuen. Disebutkan lagi, salah seorang pria tersebut masuk dari pintu depan, sedangkan yang lainnya dari pintu belakang.
Tanpa buang waktu dan dalam hitungan detik, timah panas pun menyembur dari moncong AK-47. Sementara para buruh yang sedang rehat (istrahat) mendadak terkejut. Mereka tak sempat menghindar, sehingga 3 diantaranya langsung roboh dan tewas, akibat diterjang peluru. Sementara beberapa orang turut terluka setelah tubuh jebol ditembus pelor.
Pasca menghujani pekerja dengan rentetan tembakan, kedua pelaku buru-buru kabur. Mereka tancap gas dengan sepeda motor dan menghilang di tengah keramaian warga, yang sedang menunggu semarak pesta tahun baru. Dalam keterangan saksi mata tak satupun melihat wajah pelaku, karena menggunakan helm saat memberondong targetnya.
Sementara itu, rekan-rekan korban yang tak terkena tembak mendadak panik. Mereka berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri. Sementara yang lainnya, berusaha menolong teman terkena peluru. Lantai barak pun terlihat bergelimang darah dari tubuh korban, semakin membuat suasana semakin histeris.
Jerit tangis wanita yang ada di TKP turut terdengar. Pasalnya, mereka turut ada di lokasi meski luput dari sasaran peluru pelaku, karena sedang memasak makanan di dapur camp. Evakuasi korban tak luput dihadang kerumunan massa. Apalagi situasi lalulintas padat, dipenuhi warga yang mengenderai sepeda motor untuk menyambut tahun baru. Sepuluh tubuh korban, baik yang hidup dan tewas ditumpuk ke dalam mobil pick up. Selanjutnya dilarikan ke rumah sakit RSu dr Fauziah, Bireuen guna mendapat perawatan medis.
Terkait kejadian ini, Dirut RSU Dr Fauziah, dr H Chndra ZA M.Kes yang didampingi dr Adi, kepada Metro Aceh mengatakan 10 korban masuk ke instalasi gawat darurat (IGD)."Ada 10 orang, 3 tewas dan 7 lainnya kritis. Tiga korban sedang menjalani operasi dan empat korban lagi, proses menyusul. Kita siap bekerja ekstra, tidak ada dokter. Diberi izin libur maupun cuti, walaupun hari libur. Pasien banyak dirawat dan masuk lagi korban penembakan,” ujarnya.
Sementara itu, pasca menerima laporan kejadian dari masyarakat, Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono,Sik dan Dandim 0111/Bireuen, Letkol Inf M.Arfah serta sejumlah aparat keamanan turut berdatangan ke BLU RSD Dr Fauziah Bireuen. Mereka memerintahkan anggotanya untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi, serta menjaga korban yang masih hidup untuk dapat dimintai keterangan.
Sama halnya dengan peristiwa penembakan di Bireuen, Wagino (38) turut mengalami nasib naas, Sabtu (31/12) malam sekira pukul 20.30 WIB. Pria asal Lamtemen, Kecamatan Jaya Baru, Kota Bandaaceh tersebut, tewas pasca diterjang peluru yang menembus batok kepalanya hingga pecah. Tak ayal korban pun roboh bersimbah darah, di depan toko tempatnya bekerja yakni di Simpang Illie, Kecamatan Ulee Kareng.
Sejumlah saksi mata yang kebetulan berada di lokasi, tidak menyangka kalau itu suara tembakan.
Pasalnya, malam pergantian tahun baru kemarin, banyak suara mercon yang mirip letusan senpi. Masih kata saksi, mereka semula tidak memperhatikan kalau korban, sempat dikejar oleh dua orang mengendarai sepeda motor jenis supra.
Setelah Wagino berusaha menghindar dan singgah ke toko boneka, dekat warnet Transformer itu, tembakan dilepas dan mengenai kepalanya. Ia pun meregang nyawa dengan posisi telentang, serta darah mengucur deras dari batok kepala yang pecah.
Usai kejadian tersebut, Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo, membenarkan ada dua insiden dalam waktu bersamaan. Pihaknya masih mendalami kasus, sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke Instalasi Jenazah TSUD Dr Zainaoel Abidin untuk dioutopsi.
Is menyebutkan petugas kepolisian berupaya mengumpulkan keterangan saksi dan sejumlah barang bukti. Namun, pihaknya belum mengetahui secara jelas, apa motif dari kasus tersebut dan senjata yang dipergunakan, tetapi dugaan awal senjatanya laras pendek.
Kepolisian Daerah Aceh masih mengembangkan dan mengumpulkan barang bukti terkait aksi penembakan warga di dua tempat di Aceh. Peristiwa kemarin di malam tahun baru tersebut, sudah menewaskan 4 orang.
Kepala Bidang Humas Polda Aceh, AKBP Gustav Leo, mengatakan, hingga kini polisi masih bekerja mengumpulkan barang bukti. Belum diketahui motif penembakan warga ini.
"Kami belum mendapatkan titik terang dari dua aksi pemberondongan ini, kami masih bekerja," kata Gustav.
Sementara itu, Kapolres Bireuen AKBP Yuri Karsono,Sik dikonfirmasi Metro Aceh, Minggu (1/1) mengatakan hasil penyelidikan sementara, pelaku dua orang datang dengan sepeda motor. Seorang pelaku melepaskan rentetan tembakan, dengan senjata laras panjang jenis AK 47, dari jarak dekat sekitar 3-4 4 meter. Dari lokasi tersebut, aparat menemukan 10 selongsong dan tiga proyektil.
“Sebagai langkah penanganan, kita telah memintai keterangan 47 saksi dari pekerja dan warga. Dari keterangan mereka menyebut pelaku dua orang. Yang datang ke tempat tinggal pekerja itu, satu orang laki-laki. Ciri-ciri tinggi 167 cm, pakai helm putih, jaket cokelat dan celana jeans. Pelaku lalu kabur ke arah barat,” jelas Kapolres Bireuen.
Ditambahkan, untuk mengungkap pelaku penembakan itu. Tim Identifikasi dari Polda Aceh sudah tiba di Bireuen. Pihaknya juga masih menunggu tim ahli dari Polda Aceh, untuk melakukan olah TKP. Sedangkan keluarga almarhum masih dihubungi, untuk membawa jenazah pulang ke kampung halaman di Pulau Jawa.
Pasca insiden maut ini, pihak Polres Bireuen dengan TNI, mengelar razia guna mencari pelaku. Namun mereka menghimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpengaruh serta terprovokasi dan laksanakan aktifitas seperti biasa.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar