Jurnalis Independen-Makassar: Ketimpangan kehidupan sosial ekonomi di negeri ini semakin menjadi. Dengan cara merampok hak rakyat kecil, pengusaha(pemilik modal-red) dan penguasa saling bergandengan tangan, tak menggubris si miskin. Akibatnya, si miskin semakin miskin dan papa tanpa penghasilan dan tempat tinggal yang layak hingga akhirnya dijadikan korban penguasa dan pengusaha.
Korban runtuhnya pagar beton kompleks perumahan mewah di Kelurahan Sinrijala, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bertambah menjadi 11 jiwa. Sepuluh di antaranya berhasil diidentifikasi, baru-baru ini.
Para korban terdiri dari anak-anak dan orangtua. Mereka adalah warga tak mampu yang tinggal di bantaran Sungai Pampang. Korban tewas setelah tertimpa pagar tembok yang roboh setelah diguyur hujan. Kuat dugaan, penahan beton tembok tersebut tak mampu menyangga derasnya guyuran hujan.
Pascatembok roboh, masyarakat bersama Tim SAR langsung mencari korban. Alat berat dikerahkan untuk mengevakuasi korban, sekaligus menyingkirkan puing-puing tembok. Pada Minggu petang, proses pencarian sempat dihentikan karena cuaca dan keterbatasan sumber cahaya di lokasi.(ulf/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar