Jurnalis Independen: Pasukan pendudukan Israel (IOF) menyerbu kantor anggota parlemen Hamas di Tulkarem Tepi Barat pada Selasa pagi kemarin (6/12) dan menyita komputer serta dokumen kerja milik anggota parlemen Hamas tersebut.
Anggota parlemen Hamas Fathi Qarawi mengatakan kepada wartawan PIC bahwa tentara menyerbu masuk ke kantor dan secara brutal memeriksa mereka sebelum menyita komputer dan surat-surat resmi.
Dia mengecam IOF yang mencoba mengintimidasi anggota parlemen dalam sebuah tindakan pelanggaran terhadap kekebalan mereka, sembari menyerukan keamanan PA untuk melakukan perannya dalam melindungi lembaga-lembaga Palestina.
Anggota parlemen Hamas di Tepi Barat mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan tersebut, menggambarkannya sebagai tindakan "pembajakan".
Mereka mengatakan bahwa respon terbaik untuk langkah agresif seperti itu adalah persatuan nasional untuk menghadapi "arogansi Zionis".
Sementara itu Hamas juga mengecam otoritas pendudukan Israel (IOA) untuk perencanaan mereka membangun sebuah taman umum di timur Yerusalem di wilayah tanah Palestina yang diduduki antara ota kTur dan Aisawiya.
Hamas dalam siaran persnya Selasa kemarin (6/12) sangat mengutuk IOA yang merampok tanah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Yerusalem yang diduduki untuk melayani skema pemukiman.
Hamas menggambarkan tindakan IOA sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan praktik rasis yang menargetkan keberadaan warga Palestina di kota suci.
Kebijakan IOA melakukan penghancuran rumah dan mencuri tanah hanya akan meningkatkan desakan rakyat Palestina untuk menuntut hak-hak mereka, Hamas menggarisbawahi.
Hamas menyimpulkan dengan menyebut organisasi kerjasama Islam (OKI) dan kelompok hak asasi manusia untuk berdiri menentang "kebijakan Zionis", dan melakukan penyelidikan atas praktek-praktek kriminal IOA terhadap rakyat Palestina dan tanahnya.
Surat kabar Ha'aretz mengatakan bahwa organisasi dan komite konstruksi di kota Yerusalem telah memutuskan untuk membangun taman di atas lahan seluas 734 dunum yang sebagian besar tanah adalah milik warga Palestina. (emi/mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar